enampuluhlima 'romantis ala-ala'

722 55 1
                                    

Sore ini (namakamu) dan iqbaal berniat untuk mengunjungi salah satu cafe didaerah jakarta yang bisa dibilang-- sering mereka kunjungi. Dan sekarang mereka sedang on the way menuju cafe itu menggunakan motor sport milik iqbaal, tentunya.

(Namakamu) sedaritadi hanya diam, sembari menempelkan dagunya dibahu kiri iqbaal, dan kedua tangannya ia masukkan kedalam saku hoodie yang dikenakan pria itu, sementara iqbaal yang menyadari keheningan diantara merekapun sempat melirik kekasihnya lewat spion lalu beralih menoleh kesamping, ala dilan yang sedang mengobrol dengan milea *bayangin

"Ngantuk?" Tanyanya samar-samar

"Apa?" (namakamu) meninggikan suaranya agar iqbaal dapat mendengarnya

Iqbaal terkekeh pelan "lo ngantuk? Jangan tidur dulu ya, bentar lagi nyampe kok!" ucap iqbaal dengan irama yang pelan dan penuh penekanan agar (namakamu) dapat mendengarkannya dengan baik

"Enggak kok, gue gak ngantuk. Lo fokus nyetir aja baay," teriak (namakamu)

Mendengar hal itu, seketika segelintir ide jailpun memenuhi otak iqbaal disusul dengan senyuman miringnya yang muncul "Hah? Apa?! Apa?! Gak denger woy!" teriak iqbaal tak kalah kencang

Dilihatnya (namakamu) mendengus "Lo fokus nyetir aja. Gausah banyak bacot!"

"Hah? Apa ih? Gak kedengeran sayang!" Lagi. Iqbaal teriak sekali lagi.

(Namakamu) mendengus kesal seraya memukuli bahu iqbaal cukup keras, karna ia melihat iqbaal yang tersenyum jahil lewat spion. Dia jailin gue? Batinnya

Sementara yang dipukuli malah tertawa puas, tak merasa kesakitan sedikitpun

"Awas ya lo!" Geram (namakamu) kesal, setelah mengucapkan seperti itu, (namakamu) memiringkan kepalanya untuk menyandarkan kepalanya dibahu kiri iqbaal

"Ngambek tapi bikin gemes," gumam iqbaal pelan yang pasti tidak akan terdengar sedikitpun oleh (namakamu)

*

Sekitar 15 menit yang lalu mereka barusaja sampai dilokasi tujuan. Dan sekarang mereka sudah ada diparkiran untuk memarkirkan motor iqbaal. (Namakamu) sudah turun dari motor dan berdiri disamping iqbaal yang sudah berdiri disampingnya juga, (namakamu) sedang fokus membuka helm yang ia pakai tadi, sementara iqbaal-- pria itu sedang membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan akibat terlalu lama memakai helm

"Ish,"

Iqbaal menoleh pada (namakamu) yang mendengus kesal, kenapa gadis itu? "Kenapa sih (nam)?" Tanyanya sembari menghentikan pergerakkannya pada rambutnya

(Namakamu) menoleh namun kesepuluh jarinya masih berusaha membuka lock helm yang ia pakai, namun ia tak bisa membukanya dengan mudah. Lantas, iqbaal yang mengerti akan itupun, refleks tersenyum pada (namakamu) dan kedua tangannya terulur untuk membukakan lock helm itu, hanya dengan beberapa detik iqbaal bisa dengan mudah membukanya, seraya melepaskan helm yang dipakai oleh (namakamu) dengan perlahan

"Kok sama lo cepet ya baay?"

Iqbaal menyimpan helm yang tadi (namakamu) pakai dijok motor, lalu beralih pada (namakamu) "Ya kan lo manja, pengen dibukain sama gue."

"Dih? Ge-er dasar, siapa juga yang mau dibukain sama lo." Kesal (namakamu)

Iqbaal tersenyum lalu ia menggandeng tangan kanan (namakamu) dan menyelipkan jari-jarinya disela-sela jari (namakamu) "udah, jangan marah. Im just kidding hunny,"

(Namakamu) mengangguk kecil sembari membalas genggaman itu "yaudah yuk masuk?" Ajak (namakamu) dan dibalas anggukan dari iqbaal, kemudian mereka berjalan masuk beriringan kedalam cafe itu

𝐀𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang