Saya lebih suka kalian spam comment dicerita saya. So, Ayo spam.
Saya tahu kalian orang cerdas yang bisa menghargai karya orang lain.Typo terdeteksi? Beritahu Author yaa
Happy Reading...
18 Desember 2016
Pagi ini seperti biasa chanyeol masih menunggu rose yang masih setia menutup matanya sampai detik ini. Ia sama sekali belum memberikan tanda-tanda akan sadar sama sekali dan seperti biasa chanyeol tertidur dengan posisi duduk dan tangan sebagai alasnya.
Sudah 1 pekan lebih rose masih belum sadarkan diri juga membuat semua orang merasa gelisah, terlebih lagi chanyeol.
Namun, tiba-tiba Chanyeol merasa ada yang mengelus kepalanya, iapun langsung terbangun dan melihat rose yang sudah sadarkan diri.
Chanyeol mengerjapkan matanya memastikan bahwa dia benar-benar melihat rose sadar.
"Rose kau sudah sadar?" tanya chanyeol dengan nada lembut.
Rose yang masih merasa lemas hanya mengangguk kecil. Senyum chanyeol mengembang. Rasa gelisah dihati pria itu tiba-tiba menghilang dan digantikan sedikit rasa lega.
"Akhirnya!! T-tunggu sebentar aku akan memanggilkan dokter."
Chanyeol berlari menuju pintu lalu Berteriak memanggil dokter.Rose yang masih terbaring, tiba-tiba merasakan kepalanya begitu sakit. Ia menutup matanya erat saat rasa sakit itu menyerang. Berharap akan segera hilang. Namun bukannya rasa sakit itu hilang, rose malah merasa ada begitu banyak bayangan masuk kedalam kepalanya.
Chanyeol yang melihat rose merasa kesakitanpun mulai panik kembali.
"Rose gwencanha?" tanya chanyeol dengan raut wajah khawatir.
Hening, tidak ada tanggapan. Rose masih sibuk dengan rasa sakitnya.
"Rose!! Rose! Kau tak apa kan?"
Panggilan kedua.
Rose masih tidak menjawab, akhirnya chanyeolpun kembali ke arah pintu dan memanggil dokter kembali, setelah beberapa saat dokterpun datang. Ia segera menangani rose sedangkan chanyeol menunggu diluar.Chanyeol duduk dikursi tunggu sembari mengacak rambutnya frustasi. Berharap tidak ada hal buruk yang terjadi pada istrinya itu.
"Rose semoga kau tak apa-apa." monolognya.Lama chanyeol menunggu dengan rasa gelisah yang terus menyelimutinya. Tiba-tiba pintu kembali terbuka menampakan seorang dokter yang tadi menangani rose.
Chanyeolpun langsung berdiri menyambut dokter itu. "Bagaimana keadaannya dok?" tanya chanyeol.
"Silahkan masuk dan lihatlah keadaannya." jawab dokter itu.
Mendengar ucapan dokter itu, chanyeol langsung berjalan memasuki ruangan. Ingin segera menemui istri yang ia rindukan.
"Terimakasih dok!"Klik!!!
Pintu terbuka perlahan dan tampaklah seorang wanita cantik yang sedang tertidur dengan begitu nyenyak.
Pria itu berjalan mendekatinya tanpa mengalihkan pandangan dari wajah wanita itu.Melihat rose yang sangat lemah dan pucat seperti ini membuat hati chanyeol perih. Wanita didepannya ini seharusnya bisa ia jaga dengan baik, namun nyatanya ia tidak bisa. Dia merasa sangat menyesal.
Setelah beberapa jam rosepun terbangun dari tidurnya. Ia menatap kesekeliling. Ia baru tersadar bahwa dirinya berada didalam ruangan serba putih. "D-dimana aku?" bingung rose lirih
Chanyeol yang sedari tadi sibuk menunduk tidur langsung menegakkan kepalanya. Menatap heran kearah wajah rose.
"K-kau ada dirumah sakit sayang." jawab chanyeol.Rosepun langsung menatap chanyeol penuh tanya. "Mengapa aku ada disini?" tanya rose.
"K-kau kecelakaan beberapa waktu lalu saat kau sedang membeli eskrim." jelas chanyeol.
Rosepun mengernyitkan dahinya. Mencoba mengingat kejadian itu. "Aku tak ingat."
Chanyeol hanya mengangguk lalu tersenyum manis. Membuat rose yang melihatnya langsung merasa damai.
"Tak apa! Jangan terlalu memikirkan hal yang berat dulu." ucapnya sembari mengusap pucuk kepala rose.
Rose mengangguk paham kemudian ia menatap chanyeol lekat. "Lalu kau siapa?" tanya rose dengan ekspresi bingung.
Deg!!
Jantung chanyeol seketika ingin berhenti. Ternyata apa yang ia takutkan benar terjadi. "Kau tak meningatku?" tany chanyeol dengan nada lembut.
"Ani!" jawab rose singkat sembari menggelengkan kepalanya.
"A-aku suamimu rose, park chanyeol." jelas chanyeol meyakinkan.
"Suamiku? Bukankan suamiku bernama koo junhoe?-" tanya rose.
"Dimana dia sekarang?" sambungnya sembari mengedarkan pandangannya ke arah pintu seperti tengah mencari seseorang.
Chanyeolpun membelalakan matanya tak percaya dengan jawaban yang terlontar dari mulut istrinya.
"Rose! Aku suamimu park chanyeol, bukan june." tegas chanyeol.
"Anii!! Suamiku bernama koo junhoe arasso?" tegas rose dengan nada meninggi.
Chanyeolpun hanya bisa terdiam. "Dimana dia sekarang?" tanya rose ketus.
"T-tapi aku-"
"Ko June!!!" teriak rose tanpa memperdulikan chanyeol yang kini tengah menatapnya kecewa.
"T-tunggulah aku akan memanggilkannya." jawab chanyeol dengan lemas.
Chanyeol membalikkan badannya kemudian ia meninggalkan ruangan itu.
Tak terasa bulir-bulir air matanya jatuh. Ada rasa sakit yang hadir didalam lubuk hatinya. Sakit sangat sakit.
Bagaimana tidak, yeoja yang sangat dicintainya kini tidak bisa mengingatnya sebagai seseorang yang berharga dalam hidupnya.
Chanyeol terduduk lesu dibangku tunggu dengan terisak pilu. Chanyeol memang ingin rose segera sadar tetapi ia tak mau rose seperti ini.
"Rose- Mengapa jadi seperti ini?" monolog chanyeol sembari mengacak rambutnya frustasi.
Chanyeol berdiri dan sesekali menghantamkan tangannya kearah dinding.
"Mengapa harus terjadi...rose..hiks..hiks..".Kini air mata chanyeol benar-benar tak bisa dibendung lagi. Ia menangis sejadi-jadinya.
"Kau bodoh park chanyeol, kau bodoh..kau tak berguna..benar-benar tak berguna.." kata chanyeol menyalahkan diri.
"Kau bodoh park chanyeol..kau bodoh.." kata chanyeol sembari terduduk lemas di bangku tunggu.
Tap! Tap! Tap!
"Mengapa kau ada disini? Bukankah nona rose sudah sadar?" tanya seorang dokter sembari menatap aneh ke arah chanyeol.
Chanyeolpun mendongakkan kepalanya menatap sang dokter dengan wajah yang sudah membengkak. "Benar." katanya sembari menghapus airmatanya.
"Lalu mengapa kau ada disini?" tanya dokter itu kembali.
"Rose tak mengingatku. Dia hanya mengingat june. Sudahlah.. kau akan memeriksa rose kan? Silahkan masuk aku akan tunggu diluar." katanya sembari kembali duduk.
"T-tunggu apa maksud anda?" tanya dokter itu heran.
"Ckk! Sudahlah dok! Jika anda ingin memeriksanya silahkan masuk." kata chanyeol sedikit membentak.
Dokter itupun akhirnya langsung masuk ke dalam ruangan rose dengan sedikit heran.
Apa yang dia maksud?
Mengapa dia menangis?
Apa ada yang salah?
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 1. WITH YOU [DALAM REVISI]
Fanfiction⚠PRIVATE CHAPTER⚠ DALAM MASA REVISI Series 1 from with you series. Baca juga kelanjutannya di ✔Always with you ✔Stay with you. Berawal dari kebencian antar dua geng terkenal disekolah menghantarkan 2 orang yang mempunyai sifat yang hampir sama bers...