PERJODOHAN GILA

3.4K 305 3
                                    

Saya berjanji akan vote dan spam comment cerita ini.


Jangan lupa ditepati.

Saya tahu kalian orang cerdas yang bisa menghargai karya orang lain.

Typo terdeteksi? Beritahu Author yaa

Happy Reading...


With You My Rose




Acara makan malam selesai rose pulang ke apartemen bersama Chanyeol. Ya chanyeol disuruh mengantarkan rose pulang agar mereka bisa semakin dekat.

Flashback on...

"Baiklah chan akan menerima perjodohan ini." katanya datar.

Rose membelalakan matanya tak percaya bagaimana bisa dia semudah itu menerima perjodohan ini.

"Baguslah, bagaimana dengan mu rose?" Tanya donghae.

"Aku tidak mau!" Singkatnya.

"Kalau begitu besok kau akan berangkat ke asrama." Ketus yoona.

"Eomma.." Rengek rose.

Yoona hanya diam, rose menghembuskan nafas kasar "Baiklah rose akan menerimanya." Lemasnya.

Yoona tersenyum senang mendengar perkataan anaknya "Benarkah?" sembari memeluk anaknya.

Rose hanya memutar matanya malas sambil mengangguk mengiyakan. "Terpaksa!"

"Kyaaa!!! Akhirnya kita besanan." Teriak yoona dan yuri.

"Wah aku merasa sangat senang sekarang." Balas yuri sembari berjalan dan memeluk yoona.

"Chan nanti kau yang akan mengantar rose pulang." Perintah siwon.

"Na?" Kaget chanyeol Begitupun rose.
Siwon mengangguk mengiyakan.

"Aku tak mau, diakan bisa pulang bersama keluarganya kenapa harus aku?" Ketus chanyeol.

"Memangnya aku mau kau antar, heh, Big No!" Balas rose sembari membuang muka.

"Astaga chanyeol! Supaya kalian bisa lebih dekatlah." Singkat yuri.

"Tidak ada penolakan chanyeol!!" Kata appa chanyeol dengan nada dingin.

"Terserah saja." Balas chanyeol.

“Ckk!! Bagaimana bisa kau menerima perjodohan konyol ini sih?” Tanya rose geram.

Flasback off.

Hening tidak ada yang mulai membuka suara mereka asik dengan pikirannya sendiri hingga akhirnya rose memberanikan diri untuk bertanya.

"AAAAAAA!!!!!!! ASTAGAAAAAA!!! LAMA-LAMA KEPALAKU BISA PECAH KARENA HAL INI!!!" Teriak rose tiba-tiba yang membuat chanyeol langsung gelagapan karena kebingungan.

"Kau kenapa hah?!"

"Mengapa kau menerimanya, eoh? Kenapa kau tak menolaknya!!!" Tanya rose.

“Kau fikir aku menerimannya dengan tulus? Aku menerimanya karena suatu hal.” Jelas chanyeol.

“Hal apa?” Selidik rose.

“Bukan urusanmu.” Acuhnya.

“Bukan urusanku?! Hey!! Dengar ya! Ini menyangkut kehidupanku kelak!! Bagaimana bisa kau mengatakan bukan urusanku, Aigo!! Bagaimana hidupku setelah Ujian Tengah Semester ini? Pasti aku akan naik darah setiap hari.” Cerewet rose.

“Bisakah kau diam? Kau benar-benar berisik!!”

“AKU TAK PERDULI!!!!” Bentak rose.

Chanyeol menghentikan mobilnya lalu menatap sebal pada rose.  Rose pun membalas tatapan tajam chanyeol dengan tatapan yang lebih tajam.

Chanyeol semakin mendekatkan wajahnya pada rose, refleks rose semakin memundurkan tubuhnya dengan curiga.
“Kau kenapa? Jangan macam-macam!! Aku akan memukulmu jika kau berani macam-macam.” Tantang rose dengan tangan mengepal seperti ingin meninju.

Chanyeol tidak peduli dan semakin mendekatkan wajahnya, refleks rose menutup matanya beberapa detik kemudian rose merasa bahwa tidak terjadi apa-apa.

Dengan gusar rose membuka matanya dan terlihat wajah chanyeol sudah ada didepan wajahnya bahkan deru nafas chanyeolpun bisa dirasakannya.

Mata mereka bertemu beberapa saat kemudian sebuah smirk mengiasi wajah chanyeol, ia semakin mendekatkan wajahnya, kini jarak wajah mereka hanya beberapa centi.

Rose tidak bisa berbuat apa-apa dia hanya bisa menutup matanya. Merasa tidak terjadi apa-apa rose membuka mata dan terlihat chanyeol menahan tawa lalu membenarkan sealbet milik rose.

“Jangan berfikri yang tidak-tidak!!!” Kata chanyeol yang kemudian kembali mengemudikan mobilnya sembari terkekeh kecil.

“Aku hanya ingin membenarkan sealbet mu, tidak lebih.” Sambungnya.

"S-siapa yang berfikir macam-macam?" Malu rose.

"Kau!" Jawab chanyeol singkat.

Rose hanya bisa membuang wajah ke arah jendela takut jika chanyeol melihat wajah rose yang sudah memerah bak kepiting rebus bisa-bisa chanyeol akan meledeknya.

"Lalu mengapa kau menerimanya?" Tanya chanyeol balik.

"Aku hanya mengiyakannya supaya tidak dikirim ke sekolah asrama, tapi sebenarnya aku sangat menolak perjodohan ini." Katanya datar.

“Kau harus bisa menggagalkan rencana perjodohan ini.” Sambung chanyeol kembali serius.

"Yak! Kenapa harus aku?!"

"Karna hanya kau yang bisa! Aku tak mungkin melakukannya."

Rose kembali menatap chanyeol “Bagaimana caranya?” Tanya rose.

“Fikirkan saja sendiri.” Acuhnya.
Rosepun hanya memutar matanya malas.

Setelah beberapa saat merekapun sampai di apartemen rose.

“Sudah sana pergi.” Usir rose pada chanyeol.

“Siapa juga yang mau mampir.” Kata chanyeol sembari melajukan mobilnya.

Rose masuk ke apartemennya lalu langsung menuju kamarnya dan merebahkan tubuhnya di kasur.
Rose memandang langit-langit kamarnya sembari terus berfikir.

Bagaimana cara menggagalkannya?

haish!! bagaimana ini?

Kemudian rose kembali terbayang bagaimana chanyeol menatapnnya tadi. Sebuah senyum sedikit terukir

Kalau difikir-fikir sebenarnya dia tampan tapi sayangnya dia sangat menyebalkan.

Tunggu apa aku baru saja memujinya?

haish!! kau sudah gila rose. Tidak tidak dia tetap dia yang menyebalkan, arraso?

Karena terlalu lelah akhirnya rosepun memilih untuk menarik selimutnya dan pergi ke alam mimpi.



Don't forget to vote.....

[✔] 1. WITH YOU [DALAM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang