bagian 91

3K 252 26
                                    

Happy reading yorobun....

"rose, kumohon jangan seperti ini.."

Chanyeol menggenggam erat tangan rose dan menciumi punggung tangannya berkali-kali "chagiya maafkan aku, andai saja waktu itu aku tak mengusirmu untuk pulang kekorea mungkin sekarang anak kita masih ada."

Setelah mendengar perkataan chanyeol, rosepun mengingat semuanya, mengingat betapa sadisnya chanyeol mengusirnya untuk pulang sendiri hingga wonwoo yang menyekapnya dan menyiksanya, Rose menatap chanyeol dengan tatapan tajam penuh amarah, hatinya kembali merasakan sakit dan perih 'semua ini memang berawal darimu yeol, Kau penyebabnya..kau penyebab semua ini.' batin rose. Kini ia sama sekali tidak bisa berfikir jernih pikirannya kalut bercampur dengan amarah dan kekecewaan.

PLAAKKKK..!!!!!!!

Tangan rose melayang keras mengenai pipi chanyeol. Air mata gadis itu terus mengalir dalam diam. Kesedihan, kekecewaan, kebencian semua terlihat jelas di wajah rose ketika menatap chanyeol.

"Ya, Ini semua memang salahmu chanyeollie, kau pembunuh, kau membunuh anakmu sendiri. Kau terlalu egois, kau tak mau mendengar penjelasanku terlebih dahulu dan langsung mengusirku seperti mengusir seekor binatang." teriak rose sembari mendorong tubuh chanyeol.

Chanyeol menggeleng, rasa sakit di pipinya di abaikan begitu saja,
"mianhae...aku tidak tahu jika kau sedang hamil rose..mianhae."

"kembalikan anakku!!!!!" Teriak rose kembali terlihat frustasi. Gadis itu kembali menangis histeris.

"chagiya...."

"kembalikan anakku!!!!!"Teriak rose semakin keras. Chanyeol bahkan tidak percaya rose bisa berteriak sekeras itu padanya.

“rose, chagiya..."
Ujar chanyeol mencoba mendekati rose  lagi. Namun langkahnya kembali terhenti seketika, melihat rose meraih pisau buah yang terletak di meja samping tempat tidurnya.

"rose, jangan macam-macam."

“Jangan mendekat!!! Pembunuh!! Jangan mendekat!!” Seru rose mengacungkan pisau itu pada chanyeol.

Chanyeol tercekat, menatap sedih pada rose. Sekarang dia bisa melihat perubahan yang terjadi pada rose, dan semua karena perbuatanya.

“Letakkan pisau itu chagiya!!”
Kata chanyeol tegas.

Andwae!! Jangan mendekatiku!! Atau aku akan ..:"

“BERHENTI!!” seru chanyeol takut, ketika rose memberi gerakan Seakan-akan gadis itu akan mengiris urat nadi tangannya.

“Kumohon.. jangan lakukan itu!! Aku mohon!! Sayang.."
Rose menangis, tapi tidak mengikuti perintah chanyeol.

Gadis itu masih meletakkan sisi tajam pisau itu pada tangannya. Kini fikirannya benar-benar kalut, ia benar-benar terbawa emosi.

“aku membencimu chanyeoliie!! Kau membunuh anakku,,"

“Mianhae!!”

“Apa dengan Minta maaf anak itu akan kembali!! Kau pembunuh!! Kau benar-benar pembunuh chanyeollie!!”
Teriak rose, melempar pisau yang ada di tangannya ke arah chanyeol.

Chanyeol tidak menyingkir dan pisau itu terarah tepat kearahnya. Dia membiarkan pisau itu sedikit menggores tangannya. Darah segar menetes sampai mengotori lantai rumah sakit. Sepertinya pisau itu merobek sedikit lebih dalam pada tangan kiri milik chanyeol.

Rose membulatkan matanya dia terkejut. Dia tidak menyangka perbuatannya melukai chanyeol. Dia tidak sengaja. Niatnya hanya menakuti pria itu, tidak sampai melukainya.

[✔] 1. WITH YOU [DALAM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang