bagian 64

2.7K 213 6
                                    

Happy reading yorobun....
Jangan lupa vote dan commentnya...

Setelah beberapa lama menempuh perjalanan, kini mereka sudah sampai di bandara internasional Incheon. Chanyeol membantu kedua appanya dan mark menurunkan semua koper dari dalam bagasi  kemudian mereka menunggu di tempat keberangkatan.

Rose memeluk eommanya kuat "eomma harus selalu sehat disana, jangan lupa selalu kabari rose dan kunjungi rose juga." kata rose sembari memeluk sang eomma.

Yoona pun tersenyum sembari membalas pelukan rose dengan erat "eomma akan sangat merindukanmu rose." jawab eomma yoona.

"oh iya titip salam untuk semua teman-temanmu ya.." kata eomma yonna.

Rose menundukkan kepalanya seketika ia teringat kembali pada teman-temannya. Yonna menaikkan dagu rose sembari menatapnya heran "ada apa?" tanya eomma yoona.

Rose menatap sang eomma sebentar kemudian ia tersenyum simpul "andwae..gwencanhan eomma. Nanti aku akan sampaikan." jawab rose sembari memeluk eommanya lagi.

"cha..eomma harus segera berangkat..jaga dirimu baik-baik, dan jika terjadi sesuatu hubungi eomma atau yuri eomma arasso?" perintah yoona eomma.
Rose mengangguk paham kemudian ia melepas pelukan eommanya.

Setelah beberapa saat berpamitan, pesawat orang tua rosepun sudah berangkat menuju aussie.

Rose, mark dan keluarganyapun kembali ke rumah masing-masing. Chanyeol melajukan mobilnya pelan menuju penthousenya.

"chanyeollie." panggil rose sembari menatap chanyeol.

"hem?" jawab chanyeol sembari melirik rose sebentar.

"em..bisakah kau mengantarku ke apartemen mark oppa?" tanya rose.

Chanyeol mengernyitkan dahinya "untuk apa?" tanya chanyeol sembari tetap fokus pada jalanan.

"aku ingin mengambil hadiah ulang tahun untuk jennie, kau tahu seminggu lagi dia berulang tahun." jawab rose antusias.

Chanyeol menghentikan mobilnya kemudian menatap rose intens "kau akan memberikan jennie hadiah?" tanya chanyeol heran.

Rose mengangguk mengiyakan "yah walaupun nanti pada akhirnya ia akan menolak atau membuangnya, tapi setidaknya aku masih mengingat ulang tahunnya kan? Lagipula hadiah itu sudah kupersiapkan dari beberapa bulan yang lalu." jelas rose.

Chanyeol membuang nafas panjang "baiklah.." katanya sembari menghidupkan mesin mobilnya dan melajukannya ke arah apartemen mark.
Setelah beberapa lama menempuh perjalanan, kini mereka sudah sampai di depan apartemen mark. Rose dan chanyeol turun bersamaan kemudian berjalan beriringan dengan rose bergelayut manja ditangan chanyeol "chanyeollie." panggil rose.

Chanyeol menatap rose "hem?"

"kau tahu, saat aku menyandarkan kepalaku di lenganmu seperti ini aku merasa seperti sedang bersandar pada pohon kelapa..kkk" kata rose sembari tertawa kecil.

Chanyeol menatap rose sebal "dulu kau menganggapku jerapah, sekarang kau menganggapku pohon kelapa..lalu besok apa lagi?" sindir chanyeol.

Rose terlihat berfikir sejenak "emm...tiang listrik? Raksasa? Oh atau tiang bendera." cletuk rose.
Chanyeol yang mendengar pernyataan rosepun seketika menjitak kepala rose pelan "yak..kau mengataiku? Dasar istri durhaka." omel chanyeol.

Rose hanya terkekeh kecil "tapi bukankah itu kenyataannya? Tinggi badanmu itu sangat boros chanyeollie..kkk" ejek rose.

"kau terlalu serakah chanyeollie, seharusnya kau membagi tinggi badanmu sedikit untuk kyungsoo oppa." jelas rose dengan ekspresi tanpa dosanya.

[✔] 1. WITH YOU [DALAM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang