13.Ikuti saja

2K 162 3
                                    


Mira datang sangat pagi karena sebenarnya dia tidak bisa tidur sebab kegalauan dihatinya menggembung. Jika kekasih itu adalah Vido berarti wajar kalau dia selalu minta maaf karena kepergok berapa kali tetapi untuk apa dia mau menjadi pacar seorang bawahan seperti dia, Mira gak punya apa-apa.

Hanya gadis dari kasta rendah, penampilan juga biasa saja masih banyak yang cantik dan pandai memoles diri.

Menduga bahwa Vido memang menipunya berusaha mempermainkan dirinya karena nomor ponsel itu Vido juga yang memberinya.

Setengah jam berlalu yang ditunggu pun datang,

"Selamat pagi Pak, sarapan anda sudah siap diatas meja. "

"Tumben kamu datang pagi, senang banget ya hari ini?" tanya Vido ketus meliriknya seperti merajuk.

"Iya, terlalu senang jadi saya ingin cepat datang ke kantor, " balas Mira dengan senyum terpaksa.

Tak lama kemudian sosok yang serupa pun datang tanpa basa- basi dengan Mira.

"Do', gue mau bicara, " ucapnya dan berlalu masuk lebih dulu.

Vido mengernyit menatap kembarannya itu dan mengikutinya dari belakang.

Mira penasaran mau tahu apa yang dibicarakan kedua saudara kembar itu dan berlari menuju pintu berharap dapat mendengar percakapan mereka walaupun sedikit.

"Kalau loe gak bisa setia, mending loe putusin Mira. Gue udah bilang jangan kecewakan dia! "

"Siapa yang kecewakan dia, jangan sok tau deh ngomong apa dia tadi malam. Loe dinner kan sama dia?"

Mira menempelkan telinganya ke pintu dan mendengarkan dengan seksama. Untungnya ruangan si Bos tidak kedap suara dan inilah hasil pendengarannya.

"Kenapa cemburu? Loe mikir kalau seandainya dia tahu elo yang jadi pacarnya apa gak nyesek ngelihat pacar ciuman di depan mata. "

"Gue udah bilang dan yakinkan dia kalau itu bukan kemauan gue."

Eh, pas lagi asik nguping ada yang minta tolong buat masukkin berkas jadi sebelum dia berteriak Mira kasih kode untuk diam dan mulutnya berucap 'oke oke' saja, lanjut nguping lagi.

"Se-enggaknya loe konfirmasi dengan para wanita simpanan loe itu. Gue gak mau dia sampai nyerahkan dirinya sama loe demi pemikirannya yang simple dalam menilai cowok!"

"Itu urusan gue dia pacar gue dan gue ...."

"Dan loe mau dijodohin sama mami dengan Hilda, kemarin loe terima kan jadi siapa yang loe pilih Hilda atau Mira? "

"Beri gue waktu untuk berpikir karena mamah pasti terus gencar nyodorin Hilda ke gue dan gue masih belum bisa melepas Mira. "

"Apa yang loe lihat dari Mira sih, biarkan dia bebas dan gak berurusan dengan loe yang playboy. "

"Gue lagi berusaha Di', ngelepas status playboy gue, tolong dimengerti."

"Dimengerti jidat loe! Kalau kelakuan loe tambah parah, nanti Mira gue yang putusin tanpa bicara apa-apa sama loe!"

"Di' --- Di' -- Alvidi!!"

Vidi tak menghiraukan teriakkan Vido yang menggema ingin tetap beralasan. Saat Vidi keluar ruangan, Mira lari bersembunyi di balik pot besar di depan ruangan Vido dan Mira sudah tahu siapa penipunya.

****

Seorang perempuan jika dikhianati, dibohongi pasti terluka dan menangis tapi mungkin jika menangis berarti lemah.

Double V SucksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang