49. Teman? Seriously

2.1K 154 7
                                    

DELMIRA

Ini pasti ulah Agus, yakinlah pasti Agus yang kasi' tahu Vidi.

"Apa kabar mamah dan papah?"

"Alhamdulilah baik, loe gak mau tahu kabar gue?"

"Hmm."

Kambuh nih penyakit Vidi, kalau udah loe-gue? Atau status aku udah berubah hanya menjadi seorang teman lagi, hanya teman -- are you kidding me? Seriously? Tapi aku bisa apa?

"Aku-kamu itu sapaan yang loe gak suka kan, jika gue-loe membuat nyaman kenapa gak kembali seperti dulu."

Aku hanya bisa diam dengar ocehannya, sekian lama berpisah ternyata membuat dia menyerah.

"Aku sadar bahwa kehilangan seorang istri memang sangat berharga tapi kehilangan seorang teman yang aku sayangi lebih berharga daripada seorang istri, gue kangen sama loe ... bisa gak kita kembali seperti dulu lagi.

Aku harus jawab apa, seperti dulu itu hanya teman maksudnya?

"Sebagai seorang teman."

Fix, benar 'kan hanya teman jadi aku hanya teman berharga nih bagi dia, lalu kata sayangnya waktu itu, hanya sayang sebagai teman?

"Jawab Mir."

"Mau kamu apa kemari?"

"Mau kita kembali bersama, gue, loe dan anak."

"Bund, bunda."

Aku kaget menatap Ikhsan yang sudah berlari menuju ke arahku dan Vidi, dia mengamati Ikhsan menyelidik, bagaimana ini.

**

Al-Ikhsan

Aku mencari bunda karena ada masalah administrasi yang belum lengkap, aunty Karin bilang bunda lagi terima telpon di depan hotel. Aku berlari menuju depan dan kulihat bunda sedang bicara dengan seorang pria, mungkin seumur bunda.

"Bund, bunda" teriakku, kulihat tatapan bunda was-was ada apa memangnya, saat aku dekati dan langsung berkata tanpa melihat lawan bicara bunda yang mungkin telah memperhatikanku daritadi.

"Bund, you must be complete it our registration. "

"I already to do, what's wrong have a mistake?"

"Look at this, you are not complete it, my father's name is Alvidi space M space R what is the M R?"

Kulihat bunda menundukkan kepalanya lalu, Uncle disampingku berbicara,

"What is your name boy?"

Dengan reflek aku memandang ke arahnya langsung dan sedikit terkejut, kenapa?

Karena wajahnya itu, aku pernah bertanya pada Afi abangku tentang bagaimana wajah ayah dan dia menjawabnya bahwa ayah dan papah kembar jika ingin tahu wajah mereka lihatlah wajah kami terutama wajahnya.

Aku heran, karena yang aku tahu ayah, papah, daddy, abi dan sebagainya adalah 1 orang kenapa Afi menyatakan ayah dan papah menjadi 2 orang berbeda tetapi sama. Setelah kulihat benar-benar uncle ini mirip kami, berarti dia.

"Boy, answer please, " ucap bunda ditelingaku sambil mengelus punggungku, aku terlupa karena banyaknya ingatan yang muncul dikepalaku.

"My name, emmm. my name is Al Ikhsan Putra Rasyid, " jawabku dan uncle itu tersenyum dan senyum itu adalah senyum termanis Afi, sangaaaaat mirip apa dia papah? Lalu dia menyodorkan tangannya dan berkata,

Double V SucksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang