Double V Sucks

15. Malam ini kau milikku

2 minggu kemudian

Di rumah kediaman orang tua Vido

"Assalamualaikum mah,"

Vido datang menghampiri sang mama dan mencium punggung tangan wanita yang telah melahirkannya ini.

Selama di Indonesia dia wajib mengikuti semua tata krama keluarganya. Sebenarnya Vido malas karena terlalu formal tapi lama kelamaan dia terbiasa dengan semua orang yang lebih tua, harus hormat salim tangan begitu.

"Waalaikumsalam, kamu sudah makan? " tanya sang mama blesteran Australia ini yang sedang sibuk menyiapkan makanan di atas meja.

Wajar si mama tanya karena anaknya yang satu ini kadang datang kadang tidak sampai berminggu minggu. Karena tinggal sendiri di apartemennya. Mau mandiri katanya alias sesuka hati bawa perempuan kesana.

"Baru pulang kamu Do'? " suara sang papah terdengar diiringi bunyi hentakkan kakinya yang menuruni tangga berjalan menuju meja makan, masih dengan baju koko dan sarung selepas shalat isya di rumah karena lingkungan mereka jauh dari masjid.

"Iya pah, Vidi mana nih ... sudah lama juga dia gak main ke kantor. "

"Loh, kamu gak tau? Dia ada pemotretan untuk prewednya artis gitu di Jepang. "

"Ooohh, berapa lama? "

"1 minggu katanya ini udah hari ke-2. "

Vidi berangkat ke Jepang untuk pemotretan Pre-wedding artis ternama yang meminta jasa exclusive-nya. Otak encer Vido pun bekerja maksimal karena selama ini Mira selalu banyak menghindar dengan Vidi sebagai tamengnya.

Bahkan Vido tidak bisa berkutik kalau Vidi sudah turun tangan melindungi temannya itu dan sekaligus kekasih Vido sendiri.

Tapi sekarang dia bebas karena Vidi untuk saat ini tidak bisa dihubungi selama disana mungkin sibuk atau mungkin juga sinyal kurang baik.

****

Pagi harinya di kantor twins

ALVIDO

Akhirnya dia masuk juga.

"Mir, siapkan rapat untuk nanti malam. "

"Ohh, malam pak. Oke siap nanti saya siapkan. "

Dia nampak terkejut sih, aku memang mau buat kejutan buat kamu sayang, so tunggu aja Mir, disana.

"Di apartemen saya, ya."

"Ha? Tapi kok di apartemen?"

Mira melongo menatapku yang pura - pura sibuk menandatangani berkas. Sepertinya isi otaknya mulai siaga nih.

"Karena mereka teman saya juga jadi kami ingin menghabiskan waktu bersama. "

"Baik pak beritahu saja alamatnya nanti saya datang kesana. "

"Sekarang saja kamu diantar supir langsung kesana siapkan semuanya, dari makanan dan perlengkapan apa saja yang digunakan. "

"Ooohhh ...."

Dia cengo lagi, jangan bilang ya -- kalau dia curiga lalu mawas diri. But it's okay, toh Vidi gak ada -- mau mengadu kemana kamu?

"Oke dan untuk berapa orang rapatnya Pak, karena untuk disiapkan makan minumnya."

"Untuk 5 sampai 10 orang gitulah."

Maunya aku bilang cuma berdua tapi nanti dia parno terus kabur. Tanpa pikir panjang dan dengan polosnya Mira nurut saja permintaanku tanpa curiga, alhamdulillah.