46. Kilas balik Vido

2K 141 9
                                    

ALVIDO

Bayangan wajah Mira menangis terus berputar dibenakku jika boleh memilih aku lebih baik mati daripada dalam situasi seperti ini.

"Sayang, kapan kita pulang ... orang tuamu masih belum bisa menerimaku jadi untuk apa kita lama-lama disini? "

"Kau saja pulang duluan, aku masih ada urusan disini. "

"Kau masih ingin mencari wanita itu? "

"Dia ibu dari anakku dan aku juga ingin bersama anakku, harusnya kau mengerti. Kau sudah dapatkan aku, masih belum puas kah kau? "

"Tapi jika aku tidak datang menyusulmu kau pasti tidak akan kembali kan. "

"Kau benar, entah kenapa semakin lama rasaku padamu kian hilang tak seperti dulu lagi. "

"Dan aku akan menumbuhkannya kembali, aku benci disini terlalu hangat, aku tunggu kau di Ausie jika kau tidak kembali aku akan mengubah keyakinanku lagi. "

Tentunya percakapan ini menggunakan bahasa Inggris. Aku menatapnya jengah dan geram. Untuk mencegah dia berbuat nekad aku harus berucap mencintainya di depan Mira semalam.

Dia adalah Cassandra Azelya Ruby mantan kekasihku dulu sebelum aku mengenal Mira bahkan sebelum papah memintaku pindah ke Indonesia.

Kami putus karena kedua orang tuaku tidak merestui hubungan kami yang berbeda keyakinan dan langsung memaksaku tinggal di Indonesia.

Hidupku memang sudah dari dulu dikelilingi wanita tetapi hanya dia dulu yang aku cintai dan terpaksa kami putus.

Meski dia sudah punya kekasih baru tetapi kami masih tetap saling berkomunikasi demikian juga aku selalu bergonta ganti pasangan hingga aku mengenal Mira. Lambat laun rasa sayangku pada Sandra semakin berkurang tergantikan oleh Mira sampai akhirnya aku menikahi Mira yang sudah 80% mengisi hatiku.

Dulu aku pernah berjanji padanya jika dia ada masalah datanglah padaku maka apa pun itu akan aku bantu karena aku selalu menyayanginya. Aku pun selalu berharap ada keajaiban untuk hubungan kami yang tak direstui saat itu tetapi ternyata apa yang diharapkan dan direncanakan tak sesuai dengan kenyataan yang terjadi.

Disaat aku sudah menikah dia datang dan memohon bantuan padaku untuk menikahinya karena dia hamil dan pacarnya tidak mengakui anak itu. Dia menyalahkanku karena tidak menikahinya dulu hingga dia gonta ganti pasangan kemudian hamil dan jika aku tidak mau maka dia akan bunuh diri.

Maksud hati pergi menemuinya hanya untuk menenangkan dirinya agar tidak bunuh diri tetapi na'as, pesawat yang aku tumpangi terbakar dibagian ekor pesawat dan saat itu aku berada ditengah dan langsung menyelamatkan diri dengan kursi lontar hingga aku terpental jauh dari yang lainnya.

Mereka semua masuk di dalam hutan tetapi aku berada ditepian sungai, tubuhku terpental jauh dan kakiku tertimpa serpihan ekor yang meledak sebelum pesawat jatuh ke hutan.

Serpihan itu menunjam tepat dibetisku dan diselamatkan orang setelah 2 hari menahan sakit ditepian sungai. Dokter terpaksa memotong kakiku karena infeksi.

Karena perbedaan penemuan jasad dilokasi pesawat jatuh akhirnya aku meminta paman dan bibiku menyerahkan sepotong kaki itu pada tim relawan yang mencari korban. Aku merasa tidak berguna lagi karena menjadi orang cacat.

Dan saat aku dirawat di rumah, Sandra pun datang dan melihat keadaanku yang masih hidup walaupun dikabarkan telah meninggal. Saat itu juga dia memaksaku untuk menikah dengannya. Aku bisa apa saat hanya terbaring lemah diatas tempat tidur dan dia nekad memotong urat nadinya didepan mataku.

Aku mengira Mira hanya akan berduka selama 2 bulan saat aku dinyatakan meninggal, selama beberapa bulan tubuhku mulai pulih dan aku tidak tega jika dia tahu bahwa aku menikah lagi dan akhirnya aku membuat surat cerai yang nanti kuserahkan pada Vidi yang akan mengurusnya.

Double V SucksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang