Harapan Vidi menjadi kenyataan karena Mira menggeleng pelan. Perlahan Vidi menghembuskan napasnya merasa lega namun tetap saja salah karena sudah menggantungnya.
Untuk sesaat mereka terdiam saling pandang kemudian, "Bisa gak sih loe, jadi teman gue lagi, gak enak canggung kayak gini. "
Mira melototkan matanya, mengulum bibirnya ke dalam, ada rasa geli dihatinya melihat ekspresi Vidi yang terlihat seperti memohon.
Merasa flashback ke masa lalu disaat mereka bertengkar hanya gara gara Vidi menghilangkan buku catatan pelajarannya.
"Kita bukan remaja lagi ya ... Pak ustadz."
"Gak usah pakai gelar ... gue kenal loe dengan nama Delmira dan loe kenal gue dengan nama Alvidi, simple 'kan. "
Mira berkacak pinggang, menghela napas berulang kali ... jiwa dulunya bangkit seketika. Vidi mempermainkan emosinya namun mulutnya masih bisa mengerem mendadak saat akan beradu argumen.
Vidi memang sengaja melakukan ini, dia kehabisan akal untuk mendekat dengan Mira kembali, satu satunya jalan adalah mengajaknya kembali berteman. Dan sepertinya dia berhasil menarik respon Mira agar kembali seperti dulu.
"Ya, tetapi gak mungkin juga setelah apa yang terjadi. "
"Bukannya hubungan pertemanan kita abadi untuk selamanya ... loe yang ikrarkan itu ya dan gue tagih sekarang. "
Lagi, Mira melototkan matanya. Vidi tiba tiba berubah dalam sekejap, baru berapa menit yang lalu dia bersikap layaknya orang dewasa yang bijak, seorang ayah yang akan bertanggung jawab demi masa depan anaknya.
"Maaf kamu sakit, ingatkan siapa kita, aku dan kamu. "
Vidi tersenyum lalu geleng - geleng kepala.
"Hanya ngetes saja, kirain kamu lupa dengan masa lalu kita. Tetapi aku serius ... apa gak bisa kita berteman lagi layaknya dulu ... kita udah benar benar gak bisa dan sekarang hanya bisa menikmati hidup. Kamu dan aku, kita -- juga anak - anak, mereka ingin seperti dulu. Kumpul bersama, tamasya, makan bareng, masa', gitu saja gak bisa. Oke lah, untuk Nindi dan Nando gak merasakan hal itu tetapi Ikhsan dan Akhsan, kamu lihat gak kesedihan dimata mereka, gak 'kan karena kamu sibuk terus. "
Mira diam tanpa membantah ... mencoba berpikir cepat dan mengingat semua kenangan diantara mereka, menatap Vidi dengan canggung.
Setengah otaknya bereaksi untuk menyetujui apa yang Vidi katakan tetapi setengahnya lagi ragu ragu karena apa,
Karena jika sudah merasa dekat kembali, Mira sering hilang kontrol seperti suka memegang lengan Vidi kalau berjalan, suka mencubit pipi Vidi jika kalah debat dan suka memeluk Vidi jika sedang bergurau.
Lalu bagaimana bisa dia berlaku demikian, dulu saat masih remaja semua itu bebas dan saat terikat tali pernikahan juga bebas, sebebas bebasnya namun sekarang tidak mungkin untuk berlaku demikian.
Mira mengerucutkan bibirnya, menggembungkan pipinya, memajukan bibirnya berapa kali, hingga Vidi mengerjapkan mata berulang kali.
Sial!
Dosa
Dosa
Dosa
Batin Vidi bergejolak karena gemes melihat senam bibir Mira, yang memancingnya untuk ingin merasakan kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double V Sucks
Romance18+ bijak dalam membaca Delmira seorang gadis lugu, cuek dan apa adanya tidak menyadari bahwa telah diselingkuhi pacarnya yang telah menjalani hubungan dengannya sekitar 6 tahun. Alih-alih menerima pertolongan dari seorang temannya yang bernama Vidi...