34. Khilaf or nafsu

2.4K 119 9
                                    

Mira belum bisa banyak bicara karena masih berasa mulutnya kering. Vidi sibuk mengelap tubuh Mira dan berniat untuk memandikan Mira tapi Mira tidak mau merasa janggal dengan keadaannya saat ini.

Tubuh Mira masih lemah dan pucat, dia merasa bau karena tidak mandi selama dia sakit padahal setiap hari Vidi selalu membersihkan tubuhnya.

Dulu sebelum menikahi Mira yang membersihkan tubuh Mira adalah perawat tapi Vidi menghentikan perawat itu dan dia sendiri yang melakukannya.

Mira sudah boleh pulang dengan kondisi yang agak segar meski dibantu oleh kursi roda. Mira bingung menatap sekitarnya, tempat baru dan asing bagi penglihatannya.

Apakah Vido memberi rumah tidak tinggal di apartemen lagi,  saat pintu dibuka nampaklah sosok Hilda yang menyambutnya dengan senyuman dan langsung mencium tangan Vidi sontak membuat Mira bingung dan menatap lelaki disampingnya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apakah Vido memberi rumah tidak tinggal di apartemen lagi, saat pintu dibuka nampaklah sosok Hilda yang menyambutnya dengan senyuman dan langsung mencium tangan Vidi sontak membuat Mira bingung dan menatap lelaki disampingnya ini.

Melihat keanehan tatapan Mira, Vidi sedikit gusar dan kemudian,

"Bundaaaa ... bundaaa," teriak seorang anak lelaki berumur 3 tahun berlari ke arahnya Mira terkejut melihat pertumbuhan sang anak yang sudah besar dan langsung memeluknya minta digendong.

"Bunda masih belum sehat benar nak,.nanti minta gendongnya ya, " ucap Vidi melarang keinginan si anak.

"Dengan mamah aja yuk nak, mamah gendong biar bunda diantar papah istirahat dulu. "

Raut wajah Mira berubah mencerna perkataan Hilda, jika mereka mamah dan papah lalu dia dipanggil bunda berarti sang ayah?

Saat kursi roda didorong oleh Vidi, dia menghentikannya dengan menahan roda tersebut, "Ada apa Mir?" tanya Vidi.

Perlahan Mira berbicara walaupun tidak begitu lancar, "Gue dimana? Apa benar berita itu, terus suami gue? " Mira menatap Vidi dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kita masuk kamar dulu yuk, " bujuk Vidi dan mendorong kursi itu dan sampai di dalam kamar Mira langsung menyemprot Vidi walaupun dengan omongannya yang perlahan tetapi menghakimi.

"Apa hak loe untuk menyentuh gue, bukankah loe sendiri yang tidak ingin menyentuh wanita yang bukan istri loe!"

"Demi kesembuhanmu aku rela berbuat dosa dan menggantikan Vido sementara, hanya itu berisirahatlah, " ucap Vidi tanpa memberitahu yang sebenarnya karena tidak ingin Mira syok dan lebih baik memberitahunya saat dia sudah benar-benar pulih.

"Gue mau pulang ke apartement!" Bentak Mira.

"Sehatkan dulu tubuhmu baru kita bicarakan nanti, naju kamu sudah diambil sebagian dari sana, " tegas Vidi dan akan melangkah pergi berusaha menghindari perdebatan.

"Vidi!! Jika dia memang meninggal aku ingin melihat makamnya! " teriak Mira dan Vidi berhenti, hanya memalingkan wajah ke belakang.

"Ok, tunggu kamu sudah benar-benar mampu untuk berdiri kita kesana dan besok kita mulai terapi. "

Double V SucksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang