18. Esmosi

1.9K 146 3
                                    


Pagi yang sibuk di kantor Twins Tv, acara talkshow live dari penyiapan bintang tamu, wardrobe, penonton serta persiapan untuk kuisnya.

Rentetan program live yang serempak membuat hari ini super sibuk. Mira pun tak lengah dari sasaran sibuk dan padatnya kerjaan hari ini.

"Mira, astaga!!!" teriak produser cantik itu.

"Kenapa mbak?"

"Aduhhhh, kamu kemana aja sih, tu berkas banyak diatas meja dan sangat perlu untuk ditanda tangani. Kamu lupa tugas kamu asistennya juga. "

Ingat banget mbak, tapi aku udah muak lihat wajah penipunya itu. Hmmm, seandainya ada pekerjaan lain yang gajinya serupa ... aku langsung cabut dari perusahaan ini!'' batinnya.

Mira berjalan cepat untuk memenuhi permintaan produser cantik itu  sekaligus ikut mengekor masuk ke dalam ruangan dan Mira langsung diserang Vido.

*****

ALVIDO

Aku lihat kemarin pacar bawelku itu bersama teman-temannya di mall saat aku bersama Hilda disuruh mamah untuk beli perhiasan sebagai antaran barang pernikahan kami.

Sesekali dia menjeling padaku, aku merasa sepertinya dia cemburu. Dan kupastikan dia cemburu karena hari ini dia tidak membelikan aku sarapan bahkan sampai jam makan siang dia tidak ada masuk ke dalam ruanganku padahal banyak berkas menumpuk di mejanya.

Dia marah padaku aku tahu, dia benci padaku aku bersyukur karena benci itu berarti dia sudah ada rasa padaku dan aku berdoa benci itu akan menjadi cinta.

Atau karena dia cinta maka dia membenciku, melihat aku dengan wanita lain memilih perhiasan. Apalagi ada designer kami disana Kharenina Luvetta Amethist pasti dia menceritakan masalah Fitting itu.

Dan akhirnya dia masuk juga,

"Mana sarapan saya? " todongku, tak peduli ada orang lain selain kami.

"Tukang gado-gadonya demam jadi hari ini tutup. "

Alasan apa itu, garing banget!

"Memangnya hanya 1 tempat yang jual gado-gado? "

"Itu yang paling enak, lagian ini sudah jamnya makan siang, jadi gak perlu sarapan lagi 'kan pak? "

What the hell ... who is the boss in here?

Bisa tu mulut yah, ngatur-ngatur gitu Itu bibir minta jatah pelumatan kasar sepertinya, tunggu Mir ... buat aja salah banyak - banyak.

Tasya hanya menjadi penonton setia memperhatikan acara debat kami berdua. Dia pun dengan cepat menyerahkan berkasnya.

Seandainya tidak ada Tasya, kulemparkan berkas itu biar menjadi drama dan apa yang akan dilakukannya jika melihat aku marah.

Mau tidak mau aku tanda tangan semua berkas itu yang dibilang urgent ternyata masalah honor artis dan penonton.

Tak lama kemudian Citra datang menemuiku dengan senyuman manisnya dia berikan padaku dan tentu kusambut baik. Kurasa aku punya senjata lagi untuk membuat Mira kesal.

"Halooo, Vido sayang lama tidak berjumpa. "

Kesempatan nih, kesel - kesel deh loe lihat gue cipika cipiki.

"Hi, dear you look so beautiful."

Citra ini teman kuliahku dulu dan sekarang minta tolong untuk promosi iklan produk makanan produksinya.

"Kami permisi pak?!" ucap Mira tegas.

Wahhh, udah dingin aja tu wajah kalau ada keringat pasti beku tu, santai Mir, santai.

Double V SucksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang