DELMIRA
"Aku gak bercanda loh Mir, kalau kamu selingkuh, aku hukum kamu sebagaimana mestinya."
Aku semakin tertawa melihat ekspresi Vidi yang dibuat garang, se-garang asem.
Mana bisa sih dia marah sama aku, lihat aku nangis saja dia garuk garuk kepala gimana cara membuat aku diam.
Atau jika dia marah, aku nangis saja biar dia kasihan dan lupa dengan marahnya.
Tapi aku gak mau gaya seperti Hilda, 'Mas Vidiiii' ... Ihh, bergedik aku ingatnya. Dengan Vido saja aku gak pernah seperti itu.
"Yakin, bisa menghukum aku. Apa di ranjang jawabannya, " ucapku sambil terkekeh pelan menunggu pintu theater terbuka.
Dia menggeleng terus menarik daguku, menatapku intens ... gak pernah dia seperti ini, aku jadi mawas diri.
"Jangan kamu pikir cinta bisa memaafkan segalanya ... aku kepala rumah tangga jadi harus membimbing istriku untuk masuk ke surga bersamaku ... mengerti bunda?"
Aku berdehem dan menurunkan jemarinya karena orang yang lalu lalang memperhatikan kami.
Kenapa jadi se-formal ini. Vidi gak tahu apa apa 'kan. Vido gak mungkin cerita dan Vidi juga bukan seorang penguntit yang menyuruh orang mengabari semua tentang aku.
Kok perasaanku jadi gak enak, merasa bersalah banget, sudah punya dosa sama dia. Tetapi ya, bagaimana sudah terlanjur.
Setelah setengah jam menunggu akhirnya kami masuk dan menonton film.
Katanya sih ini film romantis tetapi awalnya buat aku tersinggung karena si wanita selingkuh dengan chef-nya eh, gak taunya hamil lalu anaknya kembar dan satu anak sang suami satunya anak selingkuhan.
Ya Allah, cerita macam apa ini. Aku gak habis pikir, kok bisa ya?
Tapi ini gak mungkin seperti di film ... jedanya panjang, sperma Vidi bakal berkembang duluan jika emang jadi ... lalu ... berarti ini benih ?
**
Di dalam mobil Vidi ceramahin aku melulu dan hati ini jadi tersinggung parah karena, "Tu ... lihatkan di film. Bangkai yang tertutup rapat pasti akan tercium juga ... kalau seandainya kamu selingkuh, suatu saat pasti akan ketahuan juga. "
Mampus!!
Emang benar sih kata dia, setahu aku gak ada bukti cctv di kamar itu dan sekali lagi, Vido gak sebodoh itu kalau mau menghancurkan hati adiknya.
Bersaing aja gak mau, Vido mah mulutnya doang seenak udel ngomong blak - blakkan mendekati fakta.
"Pah -- pah, gak usah bahas film. Di film mah udah di setting manusia ... kehidupan kita hanya Allah yang setting.
"Terkadang, cerita itu ada yang sesuai dengan kisah nyata ... jadi kamu gak boleh meremehkan orang yang buat cerita itu. "
"Hmmm."
Aku iya kan saja, dari pada ribut kan nanti aku dituduh selingkuh lagi, walaupun memang kenyataannya aku mendua, hati ini terutama.
**
Pagi ini aku ditinggalnya karena mau syuting ceramah, biasanya aku ikut tetapi karena dia tahu aku hamil jadi aku gak diajak, takut kecapekan.
Kesempatan bagi aku untuk mengeluarkan jimat itu. Jimat yang akan menghapus rindu ini dikala terbit secara mendadak.
Dulu waktu hamil Afi, aku selalu minta dipeluknya saat tidur kalau gak, aku gak bisa tidur.
Entah kenapa aroma tubuh itu seperti heroin yang membuatku candu dan senang jika menghirupnya.
Aku membuka lemari dan mengambil kemeja abu abu itu dan memasangnya ke tubuhku lalu aku berbaring kembali sambil memeluk guling merasakan aroma yang masih melekat dalam baju ini meski samar karena sudah berhari hari lamanya.
Ku pejamkan mata ini mengkhayalkan tentang sentuhannya yang menggelanyar ditubuhku, seperti malam itu, hangat, penuh emosi yang meluap karena rindu yang tertahan sekian lama.
Sekarang aku merasakan rindu padanya lagi. Kenapa aku bisa sangat mencintai pria se-brengsek dia, kenapa?
Pria yang sudah melakukan one night stand dengan banyak wanita termasuklah si Nagin itu.
AKKKHHH, Vidoooo!
Kalau ada dia, pasti aku tinju karena kesal. Kesa, karena hati ini mendua padanya, sedangkan dia pernah bercinta dengan wanita yang aku gak suka.
***
Puas bergulat dalam selimut aku beranjak bangun untuk mandi.
Tak selang berapa lama pintu kamar terbuka saat aku masih berendam.
Kalut dan gopoh pikiranku karena kemeja itu belum aku lipat, masih berada di atas ranjang.
Dengan segera aku menuntaskan mandi, lalu keluar dan dia memegang kemeja itu, menatapku dengan tatapan nyalang tak seperti biasanya.
"Ini kemeja Vido, kemeja dengan merk favoritnya, kenapa bisa ada di kamu!"
"Ohh, itu baru terlihat karena mungkin terikut dalam baju kotorku. "
"Delmira, kamu mau bodohi aku, apa kalian satu kamar, kalian tidur bersama?"
Kerongkonganku kering seketika, lutut ini pun lemas untuk melangkah mendekat.
"Delmira, kamu gak tuli kan, kamu juga gak tiba tiba bisukan!"
Iya, aku pengen jadi bisu bahkan jadi buta karena tidak ingin melihat wajah Vidi yang tidak bersahabat ini.
"Di' itu tu, gak sengaja."
Dia hempaskan kemeja itu ke bawah dan mengambil kitab suci.
Ya Allah, kenapa aku ceroboh seperti ini, aku gak mungkin bisa berbohong jika harus seperti ini.
Vidi jalan mendekat dan menyodorkan itu di depanku.
"Sumpah demi ini, jika kamu setia dan tidak selingkuh!"
Akhirnya air mata ini luruh seketika, bibirku bergetar tak bisa mengucap apa pun dengan kepala tertunduk ... malu untuk menatapnya.
Terdengar helaan napasnya yang samar, "Apa salah aku Delmira?"
Aku menggeleng pelan, "Gak ada Di'... aku yang salah ...."
"Lalu apa kurangnya aku Delmira ?"
Lagi ... aku menggeleng kuat dan isakkan tangis ini semakin kencang, aku tidak bisa menahan rasa ini.
Aku mengkhiatinya, apa dia akan membenci aku. Aku beranikan mata ini untuk menatapnya dan kuberanikan tangan ini untuk menyentuhnya tetapi dia mundur, menjaga jarak diantara kami
"Kamu kotor ... jangan sentuh saya ... anak siapa yang kamu kandung ?"
🌠🌟🌠
NEXT
🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
Double V Sucks
Romance18+ bijak dalam membaca Delmira seorang gadis lugu, cuek dan apa adanya tidak menyadari bahwa telah diselingkuhi pacarnya yang telah menjalani hubungan dengannya sekitar 6 tahun. Alih-alih menerima pertolongan dari seorang temannya yang bernama Vidi...