16. DIA

2.8K 156 0
                                    

DELMIRA

"Untuk apa anda berusaha mencintai saya apa karena saya mudah ditipu," ucapku tanpa basa basi sekaligus menyinggungnya.

"Apa yang kamu banggakan dari Vidi?" tanyanya dengan angkuh mengangkat dagunya.

"Vidi alim yang bisa menuntun ilmu agama pada saya, itulah nilai plus Vidi dia pun banyak diminati bukan karena wajahnya tetapi hatinya dan dia susah untuk didapatkan oleh wanita alim diluar sana karena Vidi terlalu menjaga hatinya maka dari itu saya bangga jadi pacarnya. "

Kata-kata ini sengaja aku lempar untuknya, agar dia tahu dan berkaca diri. Tidak semua wanita hanya ingin wajah ganteng. Cowok juga begitu 'kan, ingin cewek cantik tapi kulit putih bersih. Apa salahnya kulit hitam tapi manis.

"Asal kamu tahu VIDI itu -- " dengan napas tak beraturan dia menggeram tapi aku menghentikannya.

"Apa?" tantangku dan dia terpaku lalu aku lanjutkan lagi,

"Dengar yang saya katakan ini bahwa pria baik akan mendapatkan gadis yang baik begitu pula kebalikkannya. Permisi Pak!" tegasku dan langsung berjalan meninggalkannya yang masih terpaku

"Tunggu!"

Aku berhenti lagi demi kesopanan karena takut dipecat dan berbalik menatap Vido yang wajahnya sudah sangat serius bahkan seperti sedang berpikir keras.

"Kamu bilang perempuan baik untuk lelaki baik dan saya akui Vidi saudara saya itu terkenal alim dan tentunya baik-baik, dan jelaskan pada saya apa arti ciumanmu itu?"

Oooohhhh, jadi dia mau mengungkit masalah ciuman ... itu bukan aku yang memulainya kisanak!

"Kamu membalas dan mengikuti semua gerakkan yang aku berikan dan jujurlah jika kamu juga menikmatinya, " ucapnya dengan seringai licik dan seulas senyum yang aku benci karena itu terlihat meremehkan.

"Wanita yang telah menikmati ciuman lelaki lain selain pacarnya itu disebut perselingkuhan dan jika ada kata perselingkuhan berarti dalam hubungan itu sudah bisa dianggap gagal, apa kau baik untuk saudaraku dan apa kamu bilang tadi, selingkuh itu haram. That is you girl, gak usah sok suci! "

Shit!!! He judge me!!! Unbelieveable.

Enak saja dia main salah salahkan aku, memang enak sih, tetapi gak nyalahkan sepihak kali' karena gue gak mancing dia!

"Tidak ada orang yang tidak pernah melakukan kesalahan, saya mungkin terlalu mendamba ingin dicium oleh Vidi maka dari itu saya lupa dan khilaf bahwa anda bukan pacar saya, " Aku berkelit demi mempertaruhkan harga diri, anggap saja Jihad para wanita.

Aku berbalik lagi dan dia berteriak lagi, pengen gue lempar dengan high heels!

"Tunggu, bawalah makanan itu yang telah kau siapkan karena percuma akan jadi sampah jika disini? " Ucap Vido menahan amarahnya, mungkin -- apakah aku ingin dikatakannya sampah, adanya dia yang sampah dasar sampah busuk!!

"Maaf, tadinya saya ingin bawa karena sayang dan mubazir tetapi karena itu calon sampah makan saya urungkan karena saya tidak ingin membawa makanan yang ditetapkan sebagai calon sampah untuk keluarga di rumah, terima kasih Bapak Alvido yang terhormat."

Cih ... aku tidak takut  denganmu Vido Dido dan tanpa ragu aku terus menantangnya seakan mengibarkan bendera merah karena perang siap dimulai.

"Jika Vidi tahu kalau kau berciuman denganku mungkin kau akan diputuskannya. "

Aku tertawa, lumayan terdengar hingga ke telinganya, "Alhamdulillah mungkin saya tidak akan terlibat dengan anda lagi bapak Alvido yang terhormat atau tidak jadi saya panggil abang iparku."

Double V SucksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang