Afi dan Inka semakin hari semakin dekat. Mereka juga bersekolah di tempat yang sama.
Belajar bersama dan bermain bersama. Seperti saat ini, mereka menikmati hari libur dengan duduk santai di padang rumput yang luas, sedang mengamati para sapi yang sedang makan.
"Afi, come on ... help me to catch this butterfly" ucap si gadis cantik yang terus berlari - lari mengejar kupu kupu cantik yang terbang di dekatnya.
Afi hanya menggeleng sembari tersenyum, hanya asyik memperhatikan gadis cantik itu yang sekarang cemberut menatapnya.
Afi masih bingung tentang perasaannya terhadap Inka, karena sangat berbeda dengan yang dirasakannya pada Icha, Sasa atau pun Bella sang sepupu.
Rasa ini bahkan membuat dirinya malu jika sang gadis terus mendekat dengannya.
Sifat Afi cenderung mengarah pada sang bunda yang bersikap cuek pada orang yang baru ia kenal meski gadis ini sangat cantik.
Ingin bertanya pada sang ayah tetapi dia juga malu. Apakah yang dirasakannya ini hanya suka melihat wajah sang gadis atau lebih dari itu.
Afi belum pernah dekat dengan orang asing seperti ini. Tinggal di rumah yang sama, sekolah yang sama dan belajar juga bermain bersama.
"Hei, boy ... are you hungry, " sapa Sandra yang mendatanginya, membawa 2 cup salad buah lalu duduk di sebelahnya.
"For you."
"Thanks ...." ucap Afi sembari mengambil cup plastik itu dari tangan Sandra lalu memakan isinya perlahan.
Melihat Afi yang terus memandang sang anak, membuat Sandra tersenyum bahwa pesona sang anak bisa memikat seorang Afi yang terkesan cuek dan dingin pada orang lain berbeda dengan Vido yang selalu cepat akrab dengan teman wanita yang cantik.
"Do you like her?"
Afi menatapnya "Eum ...." gumamnya, berhenti mengunyah untuk sedetik lalu meletakkan cup salad itu di atas rumput.
Kembali membaca buku yang berada di atas pangkuannya, tidak menjawab pertanyaan Sandra karena dia malu.
Sandra berperan seolah menjadi sosok seorang ibu yang tengah mendalami perasaan seorang anak.
Dia memegang bahu Afi seraya berkata, "A girl will be happy if a man tells her about love. "
Afi kembali memandangnya dan mengulang kata itu, "Love?"
Sandra mengangguk, memberi respon pertanyaan Afi. Karena Afi masih terlalu polos untuk memahami hal itu.
"I can see from the way you look, you like her... really like her, right. "
Afi masih tidak menjawab, berulang kali menghela napasnya.
Pantang menyerah .. Sandra terus memaksa Afi untuk . dan meyakinkan tentang perasaanya.
"If you see a guy next to her, play with her, laugh with her ... so ... what do you do?"
"Angry!" Sahut Afi cepat lalu menatap lurus ke arah Inka serius dan Sandra tersenyum licik.
Jika Vido tidak mau membantunya maka dia yang akan meyakinkan Afi untuk bisa memilih anaknya maka masa depan sang anak aman.
"Marry her ... before she is owned by someone else. "
"Excuse me, i'm still a child ... it is impossible to marry young. "
Afi tidak mungkin berpikiran sesingkat itu, untuk masalah perasaan saja dia masih berpikir ulang tentang apa itu sebenarnya.
Menikah muda ... akan menjadi malapetaka kemarahan bunda dan omanya.
Sandra tertawa "Of course not now dear but later ... keep her by your side ... you don't want her to get hurt, right ... I bless you to be there for my daughter. "
Afi mengulas senyum tipis lalu ponselnya berbunyi dan nama 'bundaku sayang' tertera dilayar.
Lalu dengan segera dia meninggalkan Sandra yang masih duduk memperhatikannya.
****
"Halo bunda Afi kangen ..." ucapnya dengan tampang sedih bahkan menangis dan ingin memeluk sang bunda, ingin bercerita banyak hal, yang jelas Afi rindu pelukkan bundanya.
"Halo nak, bunda juga kangen ... kamu gak pulang? "
"Belum bisa ... bunda kesini ya ... please ... Afi kangen. " rengeknya.
Sang bunda juga ikut menangis melihat anaknya yang begitu merindukannya. Inginnya langsung masuk ke dalam layar ponsel itu dan menarik sang anak untuk memeluknya.
Obrolan sedih itu pun akhirnya menjadi tawa bahagia saat suara pria di samping sang bunda mengatakan,
"Besok bunda datang kesana ... jangan nangis lagi ... masa' cowok nangis."
Setelah selesai berbincang selama 1 jam Afi mendatangi sang ayah yang berada di ruang kerjanya.
Vido melihat sepintas sang anak masuk dan langsung berdiri di depannya.
"Yah ... bunda mau datang. "
Mata Vido langsung siaga menatap si anak yang terlihat happy dengan mata berbinar.
"Tapi kata papah, nginap di hotel saja, gak serumah dengan kita. "
Vido menghembuskan napasnya lega karena dia tidak mau ribut hanya gara gara ada Sandra dan anaknya di rumah ini.
"Jadi nanti Afi nginap sama bunda ya."
"Iya, kapan bunda datang, nanti kita jemput. "
"Kata papah besok tapi bunda bilang 2 hari lagi karena bunda mau mampir ke Singapore ngantar tante Karin. "
"Oh, ya sudah bilang bunda kalau sudah naik pesawat kasih kabar dan minta kode booking-nya biar ayah cek semuanya."
"Eum ... iya" ucap Afi singkat tapi masih berdiri di ujung meja, mengulum bibir ke dalam, sedikit ragu untuk berucap.
Vido mengernyit melihat tingkah laku sang anak dan bertanya,
"Anything else boy?"
"What is the love?"
Vido melebarkan matanya, otaknya berpikir cepat langsung connect pada satu orang.
"Do you love Inka?"
Lagi ... si anak mengulum bibirnya ke dalam
"I don't know ... so tell me, how about the love?"
"Duduk." perintahnya.
Vido langsung menutup laptopnya, lalu kedua tangannya berada di atas meja jarinya bermain di sana ... memandang intens sang anak yang terlihat takut untuk bicara.
"Lupakan, anggap hanya teman dan jangan jatuh cinta padanya. "
"Kenapa tidak boleh?"
Vido mengetuk ngetuk jarinya ke atas meja lebih keras, haruskah dia katakan yang sebenarnya pada sang anak, siapa itu Sandra.
Wanita yang sangat dibenci bundanya dan yakinlah Mira tidak akan pernah merestui hubungan itu.
Saat pikirannya berkecamuk untuk mengolah kata. Afi mengatakan lagi, sesuatu yang sangat -- sangat membuatnya kesal.
"Mrs. Sandra ingin Afi menikahi Malinka nanti ... apakah rasa cinta bisa menunggu, ayah ... bisakah? "
Amarah Vido naik perlahan, kedua tangannya sudah mengepal kuat. Sandra benar benar melancarkan aksinya dengan mempengaruhi anaknya yang polos. Dan ini tidak bisa dibiarkan lagi, hama itu harus dibasmi.
Kebetulan Mira akan datang dan Afi akan menginap di hotel bersama Mira dan itu kesempatannya mengusir Sandra tanpa Afi tahu sebabnya.
NEXT
🌠🌟🌠
🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
Double V Sucks
Romance18+ bijak dalam membaca Delmira seorang gadis lugu, cuek dan apa adanya tidak menyadari bahwa telah diselingkuhi pacarnya yang telah menjalani hubungan dengannya sekitar 6 tahun. Alih-alih menerima pertolongan dari seorang temannya yang bernama Vidi...