Rumah Mira
Mereka bertiga pulang bareng tapi Mira dengan motornya dan si kembar dengan mobil sedan camry milik Vidi. Si kembar ini memiliki kesamaan tipe dalam memilih mobil, sedan lebih berkelas kata mereka. Dan sekarang mereka telah duduk bersebelahan dihadapan ayah bunda Mira. Sedangkan Mira di dalam kamar grasak grusuk menguping, gak boleh ikut duduk bersama.
"Subhanallah ciptaan Tuhan yang sempurna nak Vidi dan Vido yang sangat mirip, ibu sampai gak bisa mengenali salah satunya, " puji bundanya Mira sembari tersenyum dengan tulus mengagumi ketampanan pacar anaknya.
"Saya Vidi bu, yang waktu itu ke rumah mengantar Mira. "
"Oh, iya kami ingat itu nak Vidi pasti ada yang mau dibicarakan ya. Bund, belikan camilan untuk kami teman ngobrol, enak kan makan gorengan, " perintah si ayah yang memberi kode.
"Ohh, iya Yah, ditinggal dulu ya nak Vidi/Vido."
"Iya, Bu."
Vidi tersenyum karena sudah biasa tapi Vido dia mulai berpikir karena tidak pernah suka makanan pinggir jalan dan kini dia harus makan demi calon mertua.
"Begini Pak, saya sebagai saudara dari Vido yang mencintai putri Bapak Mira dan kebetulan teman saya juga. Hari ini saya meminta izin agar mereka segera menikah. Saya mohon maaf jika Bapak mungkin telah mendengar hal yang tidak baik mengenai saudara saya ini tapi saya pastikan dia akan jadi yang terbaik buat Mira. "
Si ayah tersenyum dan menegakkan tubuhnya, "Begini nak Vidi, bukan hanya itu alasan kami tapi sebenarnya yang mendasar adalah karena kami orang miskin tidak punya apa-apa. Menikah itu bukan hanya kedua insan tapi melibatkan keluarga terutama orang tua. Bagaimana tanggapan orang tua kalian mengenai ini?"
"Insyallah pak orang tua saya welcome menerima wanita yang kami pilih untuk dijadikan istri tanpa melihat segi perekonomian keluarga asalkan wanita baik-baik. Jika Bapak tidak percaya sama Vido maka saya yang bertanggung jawab atas kesedihan Mira jika itu terjadi. "
Si Bapak kelihatan bingung, "Bagaimana ya, kami tidak punya apa-apa? " keluh si ayah dengan wajah muram.
"Kami hanya minta anak bapak, karena mereka satu kantor. Saya tidak ingin mereka khilaf dan membuat keponakkan saya jadi diluar pernikahan. Maklumlah Pak, orang yang lagi kasmaran suka lupa dosa. Bapak tidak mau itu terjadikan? "
Si ayah melotot sambil mencekram kedua lututnya, "Naudzubillah MinZalik jangan sampai nak Vidi. Keluarga kami tidak pernah ada yang hamil diluar nikah meski kami bukan keluarga kaya, agama dijunjung tinggi oleh kami. Hanya Mira saja yang masih belum mau mengenakan hijab. "
"Maka dari itu pak saya mohon, kalau bisa secepatnya mereka dinikahkan ke KUA dulu karena saya dan tunangan saya akan menikah 3 bulan lagi dan orang tua saya pasti sibuk untuk mempersiapkan pernikahan saya jadi tidak apa kan kalau Mira kita nikahkan di KUA nanti selanjutnya pasti di pestakan meriah setelah ssaya.
"Kalau masalah resepsi kami tidak permasalahkan yang penting halal dan sah tapi kalau boleh kami ingin ada selamatan di rumah setelah menikah. "
"Tentu Pak, pasti kalau hal seperti itu kami yang tanggung biaya semuanya, Bapak tidak perlu keluar uang sedikit pun, " ucap Vido penuh semangat apalagi bicara tentang uang.
"Terima kasih nak Vidi dan nak Vido saya mohon maaf kemarin menolak pinangan kamu karena saya masih ragu apa Mira bisa saya titipkan pada kamu. "
Vido tersenyum paksa, "Tidak apa Pak, saya sadar, keimanan saya kurang tetapi saya akan berusaha menjadi imam yang baik bagi putri Bapak. "
"Alhamdulilah nak Vido. "
Akhirnya setelah lama berbincang dengan suguhan teh hangat dan camilan seperti pisang goreng, tempe mendoan, tahu isi dan kata sepakat pun terlontar tanpa syarat apa pun dari orang tua Mira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double V Sucks
Romance18+ bijak dalam membaca Delmira seorang gadis lugu, cuek dan apa adanya tidak menyadari bahwa telah diselingkuhi pacarnya yang telah menjalani hubungan dengannya sekitar 6 tahun. Alih-alih menerima pertolongan dari seorang temannya yang bernama Vidi...