DELMIRA
Sembarangan dia berharap ingin bercinta denganku, OMG tuhan selamatkanlah aku dari pengaruh pria ini. Aku harus memutuskannya maka kami tidak akan lagi pernah bertemu dengan status pacaran.
"Gue mau kita putus aja Di' "
"Gak!!! Gue cinta sama loe, gue gak akan putuskan loe sampai kita menikah nanti! "
Mau apa sih ni cowok, nyebelin banget ya, udah mau tunangan tapi malah masih pertahankan hubungan bullshit ini untuk apa?!
"Sejak kapan loe cinta sama gue? "
"Sejak gue gak bisa tidur mikirin loe. "
"Tapi ...." ucapku menggantung.
Aku gak mungkin ungkap kelicikkannya, biarlah dia tunangan dulu maka aku akan bertindak.
"Tapi apa?" sahutnya cepat dan ku bilang,
"Gue ... gak cinta sama loe!!"
Kenapa bilang begitu aja susah ya Allah dan rasanya sakit banget ... apa aku udah ada perasaan sama dia tapi, ya Allah ... dia akan bertunangan dan pasti menikah lalu aku bagaimana haruskah aku resign dari kantornya?
"Gue akan buat loe cinta sama gue, pasti, " ucapnya dengan menatap mataku sendu.
Suasana pun tiba-tiba hening, walaupun sesekali Vido menatap ke arahku tetapi aku lebih memilih diam, canggung begitu terasa diantara kami.
Entah kenapa aku menjadi sedikit malu jika dipandang oleh Vido, tatapannya itu menjurus penuh arti.
1 jam kemudian
"Aku pulang," pamitku diatas motor dan sudah mengenakan helm dan dia berdiri disampingku dengan kedua tangan di saku masih menatapku intens dan tubuh ini semakin bergetar, terutama di dalam hati ... kenapa jadi cenat cenut.
"Hati-hati sayang, " ucap Vido kemudian.
Ya Allah apa ini, perasaan apa ini ... hanya kata sayang tapi dia ... aagghhh!
Sesak ... ya Allah ... sesak, kenapa aku jadi ingin memeluk dia. Hilangkan rasa ini ya Allah, dia munafik, dia pembohong, dia pengecut, buanglah rasa ini ya Allah!
Sejenak dalam diam kami saling berpandangan dan akhirnya aku memutuskan pandanganku dan benar benar meninggalkannya yang masih bediri di sampingku tadi.
**
Pagi harinya di kantor
Aku dikelilingi oleh para pria tampan salah satunya ada produser idola di Twins Tv mereka sambil tertawa dan bergurau karena memintaku untuk segera masuk ke ruangan bos minta tanda tangan. Si tampan itu merayuku agar program barunya sinetron islami bisa lolos.
"Mir, ayolah sayang ... promosikan. "
"Ihhhh,.bos gak suka sinetron, kemarin aja janjinya cuma 1 kali udah bela-belain lolos gak taunya uang tips juga gak ada."
"Nanti aku kasi deh, " ucap si produser sambil ngelus daguku seperti mengelus kucingnya dan ternyata Vido keluar dan tentunya marah melihat adegan ini.
"Mira!!!!"
Aku melotot saat suara menggelegar itu sampai di gendang telingaku. Melihat wajah Vido sudah seperti macan ngamuk membuat semua yang di depan meja tadi pada kabur termasuk produser yang merayu tadi.
"Kenapa Pak, " tanyaku santai karena aku sudah biasa dibentaknya jadi santai aja.
"Masuk!!!!"
Ini orang kenapa sih, perasaan bumbu gado-gado itu hanya ditambah cabe gak ada petasannya kenapa pagi gini udah meledak-ledak.
"Kamu kenapa bermesraan didepan ruangan saya? " cercanya saat aku masuk dan dia cekak pinggang di depanku.
Bermesraan?
O, iya tadi Bobby tangannya gerayangan didaguku, aku baru sadar berarti dia cemburu nih ceritanya rasain loe!!!! Coba aku cium tadi si Bobby, alhamdulillah si karma datang dengan sekejap. Gak butuh waktu lama kesalku terbalaskan.
"Oh, pak Bobby tadi dia merayu ...."
Kalau aku bilang merayu ngajak makan malam nanti dia marah nih terus si Bobby bakal dipindahkan tapi kalau,
"Dia merayu kamu? Berarti memang harus diumumkan kalau kamu sudah punya pacar ya?" ucapnya dengan wajah yang tak terbaca seperti mau marah tapi ditahan, mau nyantai aja tapi gelisah ... lucu juga, gini ya ... tampang buaya darat lagi cemburu.
"Gak usah Pak, semalam saya sudah ajukan minta putus sama Vidi jadi bisa saja kalau kami jadian. "
Akhirnya, aku ada ide untuk panas-panasin dia. Makasih Bob, udah loe pegang-pegang wkwkwkwk, najis -- kok aku jadi kayak cewek murahan gini sih.
"Panggil Bobby sekarang, sepertinya dia tidak digunakan lagi di Twins TV, " ucapnya tenang seakan hanya nyuruh buang sampah aja gitu.
Whattttt!!!!kok jadi aku yang gemeteran nih.
"Ta -- tapi Pak, dia hanya-" Aku tergagap ingin menjelaskan dan kulihat dia langsung memegang telpon paralel lalu --
"Halo, panggil karyawan yang bernama Bobby untuk menghadap saya."
Astagfirullah, ini semua diluar dugaanku. Maksud hati untuk buat dia marah tapi kenapa dia santai dan langsung menindak.
"Pak, saya mohon maaf tadi itu."
"Kamu boleh keluar, " ucapnya memotong perkataanku yang belum selesai. Berarti begini cara marahnya yang sok elegan. Aku pikir dia bakal membentak, nunjuk-nunjuk, banting barang yang ada didekatnya atau aku dapat hukuman lagi.
"Tapi Pak, " cegahku dan langsung ditatapnya aku dengan serius, jadi merasa bersalah sama Bobby bukan sama dia karena aku belum ceritakan apa yang terjadi sebenarnya..
Apa dia benar cemburu tapi kemarin dia udah puas cium tu cewek, giliran daguku dielus aja dia gak terima, gimana lagi kalau aku cium tu Bobby.
"Mira, saya mau kamu keluar sekarang. "
Mampus gue, aduh -- kasian Bobby kan masa' iya dia jadi tumbal aku. Ya Allah selamatkan Bobby dari kegilaan Vido. Yah, gue harus keluar nih udah diusir 2 kali dengan tatapan acuhnya itu.
Saat aku keluar dari ruangan Bos, si Bobby berjalan menuju kemari dengan senyuman merekah dibibirnya sambil bersiul siul.
Ketika berpapasan, "Makasih ayang Mira, loe emang yang terbaik, " ucapnya saat mendekat menepuk bahuku sambil memberi kecupan-kecupan mengudara.
Ya'elah, loe mau dipecat Bob. Aduhhhh, mati -++ mati deh gue dia kira si bos manggil mau Acc, ahhhh --- tidakkkkkk!
next
⤵️⤵️
KAMU SEDANG MEMBACA
Double V Sucks
Romance18+ bijak dalam membaca Delmira seorang gadis lugu, cuek dan apa adanya tidak menyadari bahwa telah diselingkuhi pacarnya yang telah menjalani hubungan dengannya sekitar 6 tahun. Alih-alih menerima pertolongan dari seorang temannya yang bernama Vidi...