Season 2 13. Nguji Iman

379 59 27
                                    

Sudah aku duga..part kemarin pasti bikin cenat cenut..
Nih..aku kasi yang manis..
😁😁

Mana penggemar Vido
Tertawalah kalian
🤭

Happy Reading

ALVIDO

Aku sudah kasih sinyal warning sama Mira tetapi sepertinya dia gak peduli kemarahan aku.

Mira seperti orang kesurupan dengan matanya yang melotot besar dan emosi yang meledak ledak. Mulutnya gak berhenti mengomel dan menyudutkan aku selalu.

Gak ada cara yang lebih ampuh selain mengurungnya dalam kamar.

"Locked out, " perintahku dan pintu pun terkunci, Mira siaga dan tatapannya itu bengis padaku, kami saling beradu tajam.

"Too warm, " ucapku lagi dan pendingin udara bekerja. Rasa dingin perlahan muncul sesuai perintah.

Aku menggunakan sensor perintah suara di kamar - kamar tertentu. Beruntung kemajuan sistem teknologi semakin berkembang tahun ke tahun.

Jika ini terjadi beberapa tahun yang lalu mungkin aku berpikir 2 kali untuk menggotong Mira masuk ke dalam kamar.

Apalagi kakiku sebelah sistem robot dan otomatis gerak reflek terbatas perlu jeda untuk bertindak. Meski Mira aku banting ke tempat tidur pun dia masih bisa bangun dan berlari ke pintu lalu kabur, tanpa bisa aku cegah karena keterbatasanku.

"Open the door please " ucap Mira percaya diri seolah mampu menggerakkan apa yang sudah aku atur sedemikian rupa dan pintu kamar mandi pun terbuka, aku mengulum senyum.

"Open!" ucapnya lagi dan ruang kecil untuk televisi pun terbuka menampakkan benda persegi panjang yang besar itu keluar perlahan.

"Buka gak!" bentaknya kasar padaku, sepertinya kesabaran dia sudah habis, mencoba suatu perintah yang dia tidak tahu fungsinya untuk apa.

"Masih mau pergi?"

"Aku audah bilangkan kalau aku gak sudi seatap dengan dia!"

Mulai dan bakal jadi perdebatan yang panjang.

"Kamu gak mikir keselamatan kamu diluar? "

"Kamu juga gak pernah mikir keselamatan aku waktu itu jadi gak usah sok perhatian sama aku!"

Ok, ngungkit lagi dan lagi. Aku maju semakin dekat dan dia mundur menjaga jarak.

"Bisa gak mikir itu di kepala bukan dihati, aku tahu kamu benci tetapi tolong lihat situasi dan kondisi. "

Dia mencibir, "Pakai otak maksud kamu dan tahu apa kamu soal hati aku, kamu gak tahu apa - apa  Alvido!"

"Sakit hati ini gak pernah hilang untuk selamanya!"

" Kamu sebagai cowok yang berbuat salah hanya bisa bilang 'lupakan' semua telah usai dan ulang dari awal, sama dengan si perek itu dengan wajah melas gak berdosa, loe cinta kan sama dia. Gak tega dan gak pengen dia kenapa kenapa kan!"

"Iya, kita ulang dari awal, kamu benci sama aku karena aku bohongi kamu tetapi asal kamu tahu, aku ingin yang terbaik buat kamu, aku cacat, aku lumpuh saat itu, aku ingin bisa dapatkan pria yang sempurna dari aku  tetapi aku gak nyangka kalau Vidi ambil alih kamu dan--"

"Alasan!!"

"Itu bukan alasan itu fakta!"

Aku kebawa emosi, karena sepertinya gak bisa ngomong baik - baik sama Mira saat ini, gesturnya saja nampak meremehkan aku. Oke Mir, ayo kita beradu, mungkin inilah saatnya.

Double V SucksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang