"YAH!"
Bentak Afi yang menyadarkan Vido dari kerambangannya. Malah si anak telah membuka pintu samping lalu menyuruh sang supir membuka pintu yang depan.
Vido terdiam, tak bisa mencegah keinginan sang anak untuk menolong. Dia hanya memerintah supirnya untuk,
"Turn around and find another way"
"Yes Sir. "
Wanita yang duduk di depan itu menoleh ke belakang karena mendengar suara yang tak asing baginya dan terkejut lalu tersenyum seolah bahagia bertemu dengan sang mantan yang ternyata telah menolongnya.
Namun disayangkan saat dirinya akan berucap, ternyata Vido lebih dulu memulai
"What happened to you madam? "
Alih - alih bahagia dan ingin mengadu segala keluh kesahnya pada sang mantan tapi sedikit kecewa, karena Vido bertanya padanya seolah dia adalah orang asing yang telah diselamatkan.
"Euum ... we fled because we were often mistreated Sir, sorry for disturbing your comfort. "
Mereka layaknya orang asing. Vido tidak banyak bicara lagi dalam perjalanan dan sengaja memberi isyarat pada sang wanita jika dia sedang bersama orang yang penting dalam hidupnya.
"Son, did you call your mom when we got to Melbourne. "
Wanita itu menoleh lagi dan mereka saling tatap namun Vido memutuskan pandangannya dengan cepat.
Beralih menatap jalan yang panjang bahkan membuka kaca jendela untuk menghirup udara segar.
Dia tidak ingin Afi mengetahui siapa wanita yang ditolongnya ini.
Dan dia juga bingung akan menurunkan wanita ini dimana?
"Where do you want to be madam? "
"Actuallly I don't know Sir, i wanna die ... if i can. "
Vido mengepalkan erat tangannya, kematian adalah keinginan wanita ini dari dulu dan membuat dirinya bodoh untuk berusaha menyelamatkan yang ternyata kesemuanya itu hanya trik belaka untuk menjebaknya.
Dan gadis yang duduk disamping Afi langsung menangis, "No mommy ... if you die so what should i do, i'm alone."
Dan mereka berdua sama sama menangis, Vido menghela napasnya dan saling beradu pandang dengan sang anak.
Dalam benaknya berpikir bahwa Sandra mulai mencari simpati padanya. Perlukah dia membantu wanita ini lagi?
"Dia butuh bantuan kita ya, rumah ayah besar gak? "
Vido mengerjap ngerjapkan mata, bagaimana mungkin dia menolongnya hingga dibawa ke rumah, tepatnya sebuah mansion yang indah dan besar yang berada di dekat pantai.
Mansion ini sudah dibuat lama sejak dia menikah dengan Mira, berencana untuk mempunyai anak yang banyak di tempat yang sunyi dan hanya ada mereka.
Bahkan Vido rela membeli tanah seluas luasnya, menjadi padang rumput yang lebar dengan ternak sapi yang banyak sebagai pemandangan yang indah bisa dilihat dari mansionnya.
Tapi sayang itu semua hanya khayalan semata. Semua tinggal angan semu dan mungkin Mira tidak akan pernah datang melihat keindahan itu.
Meski sudah lama proses pengerjaannya tapi wanita ini tidak pernah tahu tentang mansion itu.
"Afi, menolong orang itu sekadarnya bukan -- "
"Kasihan yah, mungkin sementara ... lihatlah mereka sepertinya dianiaya karena banyak luka ditubuh mereka."
Vido menghela napas kembali, membawa Sandra ke mansionnya malah akan membuat Sandra betah dan bertahan.
Lalu bagaimana jika Mira tahu dan -- pusing, itulah yang dirasakannya kini.
Setelah perjalanan panjang akhirnya mereka sampai di depan sebuah bangunan tinggi menjulang terlihat mewah dan berkelas.
Pintu pagar terbuka sendiri saat sensor mobil terbaca.
Mata Sandra menatap kagum bangunan di depannya, menoleh ke arah Vido tapi malah saling menatap dengan Afi karena Vido masih betah melihat ke luar jendela. Sandra tersenyum kemudian menunduk kembali.
Ketika mesin mobil dimatikan, Vido keluar lebih dulu kemudian Afi menyusulnya. Wanita itu pun turun bersama anaknya dan Vido langsung mengajak wanita itu untuk bicara berdua.
Vido membawanya ke halaman samping mansion yang dipenuhi oleh pohon cemara.
Vido berdiri dengan kedua tangan di dalam saku, menatap si wanita dari atas sampai ke bawah. Sangat jauh berbeda dengan tampilannya dulu saat bersamanya.
Dulu wanita ini tampilannya bak model profesional tapi memang itu profesinya namun sekarang dia seperti seorang gembel yang lusuh dan penuh luka disekitar wajah dan lengan.
"So .. what happened to you? "
Dia mulai menangis dan menceritakan kehidupan rumah tangganya yang tak harmonis.
Suaminya sering mabuk dan bermain dengan wanita jalang yang silih berganti. Dan dia sendiri sering di pukul jika tidak memberi sang suami uang untuk membeli minuman keras.
Karier modelnya telah hancur karena sang suami yang cemburu jika dia didekati pria lain.
Semua permasalahan diungkapnya detil hingga ada satu masalah yang cukup membuat Vido sedikit melototkan mata.
"He wanted to rape his own daughter, isn't that crazy. I can't possibly leave like that, please ... save us at least help my daughter."
Wajah Vido tegang dan tak mau menatap si wanita ini. Karena tak tega jika melihat wajah memohonnya.
Vido selalu lemah dihadapan wanita yang memohon pertolongan terlebih dia kenal dengan wanita ini.
Lengan Vido dipegangnya sembari memohon, "Please help me."
"How?" tanya Vido acuh karena dia tak mungkin mencampuri rumah tangga orang lain.
Dia bukan saudara atau kerabat dekat, terlebih pria itu juga pernah menerornya untuk menceraikan Sandra saat mereka masih bersama.
"Can your son be matched with my daughter?"
Mata Vido melotot mendengar permintaannya.
Bagaimana mungkin putranya dijodohkan dengan putri mantannya, yang pasti akan terjadi perang besar antara dirinya dengan Mira.
Vido menggeleng kuat, Mira memusuhinya gara - gara wanita ini dan jangan sampai Afi akan lepas dari tangannya hanya karena permintaan gila sang mantan.
"Imposible, that's a Crazy Idea!"
"Why?"
Mata Vido melotot tajam, rahangnya mengeras dan bibirnya mengatup rapat
"You still don't understand why? ! Did you forget what happened between you, me and my son's mother hegh!"
Sejenak wanita itu terkejut dan langsung menarik tangannya yang memegang lengan Vido.
Wajahnya sedikit tak nyaman karena melihat amarah Vido memuncak dan dengan mudah dia berkata,
"Marry now without her knowing like we used to. "
"Fuck! Why are you so --"
"Please, i need your help Vido ... i really need it!"
Vido menggelengkan kepalanya dan menggeram kesal karena sifat sang mantan tak pernah berubah.
Selalu arogan dan mementingkan dirinya sendiri tanpa harus memikirkan dampak yang akan terjadi selanjutnya.
Dengan suara berat Vido berkata "Sorry i can't help you! "
"He is just like you Alvido, in the end you will fall to us."
NEXT
⤵️⤵️
KAMU SEDANG MEMBACA
Double V Sucks
Romance18+ bijak dalam membaca Delmira seorang gadis lugu, cuek dan apa adanya tidak menyadari bahwa telah diselingkuhi pacarnya yang telah menjalani hubungan dengannya sekitar 6 tahun. Alih-alih menerima pertolongan dari seorang temannya yang bernama Vidi...