ALVIDO
2 minggu lagi ulang tahun Twins TV dan pasti banyak mantan-mantanku yang berdatangan, membuat kedua orang tuaku semakin marah karena aku belum juga menikah tetapi selalu saja jadi bahan rebutan para wanita matre kelas atas dari yang single sampai janda muda.
Tok ...
Tok ...
Tok ..."Masuk? " perintahku.
Eh .. si comel lagi yang masuk tapi kali ini dengan wajah tertunduk dan menyerahkan berkas tanpa banyak kata-kata,
5 menit,
10 menit,
15 menitAku menunggu mulutnya terbuka untuk protes padaku karena aku belum juga membaca proposal yang dibawanya ini. Tapi dia malah sibuk main smartphonenya dengan wajah murung.
Jujur aku jadi merasa kehilangan dengan sikap bawelnya dan merasa terhibur, sepanjang malam aku selalu teringat peristiwa kemarin dan hari ini aku semangat untuk berdebat dengannya. Tetapi melihat dari ekspresinya aku bisa tebak kalau dia ini sedang patah hati dilihat dari mata yang sembab masih berair dan bibir yang membentuk guratan seperti menahan tangis.
Dan benar dugaanku, setelah kupaksa untuk buka suara tangisnya pun pecah si cewek comel ini putus cinta, patah hati, hilang harapan menangis tersedu dihadapanku meratapi nasibnya yang gagal menikah tahun depan.
Aku paling benci melihat seorang gadis yang menangisi karena kekasihnya selingkuh, untuk apa ditangisi pria pengkhianat seperti itu, kalau dia meninggal wajar karena terlalu cinta, dan lain halnya kalau dia selingkuh berarti dia bukan pria gentle yang mempunyai pendirian untuk tetap bersama 1 orang wanitanya.
Aku menilai demikian seolah-olah aku ini baik, aku juga sama bejatnya tetapi wanita yang bersamaku ini hanya mau uangku dan cinta dengan tampangku, mereka bahkan tahu aku main gila dengan yang lain tapi pura-pura tidak tahu jadi aku tidak merasa bersalah.
Ingin rasanya punya cewek yang posesif yang benar mencintaiku dan aku mencintainya, kira - kira bagaimana rasanya ya. Mulutku pun tak sengaja berucap, "Saya siap nampung kok. "
Kupikir aku akan diserang dengan amarah dan caci makinya ataupun menamparku jika tersinggung, cewek kan gitu suka sensitif kalau marah seperti para gadis yang sok suci pura-pura jual mahal dihadapanku. Sepertinya dia menganggap perkataanku itu gurauan yang tidak lucu.
Aku semakin penasaran dengannya apa benar dia sepolos ini. Aku berusaha meyakinkan dia dengan wajahku kubuat se-serius mungkin agar dia percaya tapi dia tetap pergi menarik paksa proposal yang sudah ku tahan dengan kedua tanganku diatasnya.
"Mira, itu proposal belum aku baca, " teriakku.
"Bacalah, apa perlu gue tinggal karena loe lama banget bacanya. "
Mulutnya yang comel itu akhirnya bersuara memprotesku dan kenapa hatiku riang gembira serasa lucu melihat ekspresinya yang marah dan mulut kecilnya itu yang cicit cuit.
"Membaca ini bukan seperti membaca novel yang bisa kamu khayalkan sedang apa seseorang dalam cerita itu tetapi ini mengenai angka dan realistiskah dana yang digunakan untuk sebuah acara ini. Jika tidak dihitung benar benar, bisa menyebabkan penggelapan dana dalam perusahaan ini. "
"Fine, bacalah gue tunggu sebentar lagi dan jangan menjelaskan hal yang tidak ada hubungannya dengan gue. "
"Tentu ada!!! Kamu staf saya dan akan menjalani semua rangkaian acara ini maka bantu saya menghitung realistisnya. "
"What the, ishhh" protesnya yang ingin sekali aku hadiahi ciuman saat desissannya itu menguar merdu.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/181090190-288-k497134.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Double V Sucks
Romance18+ bijak dalam membaca Delmira seorang gadis lugu, cuek dan apa adanya tidak menyadari bahwa telah diselingkuhi pacarnya yang telah menjalani hubungan dengannya sekitar 6 tahun. Alih-alih menerima pertolongan dari seorang temannya yang bernama Vidi...