28. Fitting

1.8K 132 4
                                    

Apartemen Vido

Vido telah mempersiapkan apartementnya dengan berbagai hiasan bunga dari ujung pintu hingga tempat tidurnya pun bertabur bunga mawar putih yang dibentuk love. Mira tidak membawa pakaiannya karena kata Vido semua telah tersedia. Dan memang sudah tersedia Mira pun dibuat takjub olehnya.

Walking closet dengan 2 sisi, kiri bagian Mira dan kanan bagian Vido. Dibagian Mira sebanyak 3 pintu sudah terisi baju dan dilacinya sudah tersedia pakaian dalamnya lengkap serta baju tidur minimalis, transparan, tipis dan menantang.

"Kamu gak malu apa belanja ini, " tanya Mira dengan melihatkan underware-nya dan jawaban Vido,

"Gak, karena aku pesan online terus diantar dan aku suruh si bibi yang kemasin. "

"Terus kamu suruh aku pakai ituuu--" tunjuk Mira ke arah deretan gamis dengan beragam warna juga corak lengkap dengan hijabnya.

"Ehh, iya itu supaya kamu bisa memantaskan diri sebagai istri dari CEO Twins TV. "

Mira garuk-garuk kepalanya dengan 2 tangannya melihat itu semua. Bayangkan 1 lemari full gamis dan tidak ada celah jenis lain walaupun gamis modis dan bergaya tapi tetap saja baju itu panjang yang pastinya buat Mira tidak merasa nyaman dalam bergerak.

Dan saat dibuka lemari satunya lagi barulah dia menemukan celana dan atasan itu pun jenisnya atasan jumbo size dan celananya kulot tidak ada leging.

"Kenapa masih kurang sayang?" tanya Vido.

Sebenarnya yang diharapkan Mira adalah menanyakan tentang suka atau tidaknya dia tapi malah pertanyaan yang tidak diharapkan seperti itu.

"Gak, gak ... ini udah cukup banget sampai penuh tu lemari dengan baju yang full bahan tapi apa gak ada baju yang santai?" jawab Mira sarkas.

"Itu kan ada sayang dalam laci, santai semua, " ucapnya sambil nyengir kuda yang ditunjukanya itu adalah baju tidur minim yang berbahan satin tipis.

"Kalau itu mah aku gak yakin bakalan santai! " ketus Mira dengan cengiran dibibirnya.

"Malam ini juga kamu bisa langsung pakai. "

Mira tertawa ngakak, "Hahaha, maaf kamu libur dulu. "

Raut wajah Vido berubah, "What? Kok gitu sih?"

"Kan gak bisa dicegah."

"Tapi bisa dengan cara lainkan muaskan dia," ucapnya menunjuk ke bawah.

"Kamu tahukan wanita itu tempatnya dihati bukan di,"Mira melirik bagian bawah Vido.

"Oke, kamu ngebalas aku hmm ...."

"Aku hanya mengingatkan, maklum manusia itu penyakit andalannya lupa. "

"Ya udah kita peluk-peluk aja."

"Mandi dulu, ganti baju baru peluk-peluk, " sergah Mira saat tubuhnya akan dibuat oleng sang kapten rumah

"Oke, ishhh bawelnya, " ucap Vido sambil mencubit pipi Mira gemes.

"Kamu tu resek kalau lagi nafsu!"

**

Keesokkan harinya Mira dibawa Vido ke butik langganan mamahnya 4 in one Boutique dan tentunya si owner butik itu Mira sudah sangat kenal dan itu teman kampusnya dulu.

Mira rasanya maju mundur mau masuk ke dalam butik itu tetapi lengan kokoh Vido merangkul pinggulnya dan Mira tersentak langsung menurunkannya saat masuk ke dalam ruangan, lalu

" Aduh, si ganteng datang yuk masuk cinnn, " ucap si banci tengil teman Mira juga yang kerjasama dengan Karin karena satu profesi dan hobi. Muncullah Karin dari arah tangga atas.

Double V SucksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang