DELMIRA
Mataku terbuka, setelah terlelap lelah atas apa yang telah terjadi malam ini. Aku yang memulainya tetapi Vido tidak menolak apalagi mencegah.
Aku keluar dari balutan bed cover tebal ini secara perlahan, mencari kemeja milik Vido dan memasangnya ke tubuhku yang polos.
Aku suka aroma tubuhnya, seolah candu bagi hidungku dari dulu.
Aku berjalan menuju arah balkon setelah memasang dalamanku, memandang ke arah luar yang sebentar lagi matahari akan muncul.
Angin segar menyapa kulitku saat pintu kaca ini terbuka hawa dingin ini cukup membuat kulitku meremang dan rasanya menyenangkan demikian juga dengan hatiku.
Dosa yang sengaja aku lakukan demi keinginan semata, emosi jiwa yang meledak karena tertahan dan harus berhenti pada satu titik yaitu 'kembali'.
Aku tersenyum dikala tangan kokohnya mengalungi pinggangku, bibirnya mengecupi leher merambat ke pipiku.
"Good morning baby," bisiknya dengan suara parau yang menggelitik telingaku.
"Morning, " jawabku pelan sambil mendesah dikala bibirnya terus saja mengecupi bahuku, tangan kirinya menyelinap masuk dari bawah kemeja dan menangkup benda kenyal kesukaannya yang pas baginya, meremas pelan sembari memilin puncaknya.
Tangan satunya menyelipkan jari masuk ke celah samping dan bermain disana, keluar masuk secara perlahan.
Kepalaku tersentak ke belakang menengadah ... bertahan dibahunya yang kokoh, menikmati semua sentuhan yang dia berikan.
Membiarkan dirinya mencecap apa yang dia mau tanpa harus mengelak ... karena aku juga menginginkannya, untuk yang terakhir.
"Kenapa bangun pagi. "
"Aku gak bisa tidur, aku ...."
Aku tak mampu meredam desah karena ini terlalu menyiksa, menyiksa dalam kegilaan cinta yang salah.
"Mas, aku bawa kemeja ini ya."
"Untuk apa, kalau ketahuan Vidi bagaimana? Kamu bawa parfum aku saja ya."
Seakan tahu apa yang aku mau, ini bukan masalah parfum tapi bau khas seorang Vido yang terkesan seksi.
"Gak, aku mau bau kamu di kemeja ini, please," pintaku seraya memohon, tubuhku tidak bisa lagi berdiri tegak.
Desakkan gairah ini membuat lututku bergetar dan Vido semakin menggila, meremas lebih kuat dan menggoda ... tempo jarinya menusuk semakin kencang dan memutar lalu menyuruhku membungkuk dan langsung menyatukan milik kami dengan sekali hentakkan yang kuat, tanganku mencekram pinggiran balkon ... udara yang sejuk tadi berubah menjadi hangat seketika.
Tidak ada kata yang bisa kami ucap hanya desah berat yang bersahut sahutan bersamaan kicauan burung yang menyambut datangnya pagi.
Saat sang surya telah menampakkan sinarnya, hentakkan terakhir yang begitu keras menyemburkan cairan hangat membasahi dan mengalir turun dari celah yang masih tertutupi.
Vido menarik dirinya lalu membalikkan tubuhku menghadapnya dan kembali menciumku tergesa, liar, penuh gairah. Menggendongku seperti anak kecil sambil mengecupi bibirku dan membawaku masuk lagi ke dalam.
"Kamu kenapa suka banget cium baju aku yang sudah kotor. "
"Aku suka aroma tubuhmu, aku pasti merindukannya. "
Vido membaringkanku kembali ke atas ranjang, mengulang kembali penyatuan kami seakan tak ada kata puas dan lelah untuknya.
Desakkan gairah bagaikan gulungan ombak yang besar menerjang asa, menghantam kepingan kepingan masa lalu yang teramat menyakitkan. Mendulang kembali kenikmatan dunia dengan kesempatan yang ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double V Sucks
Romance18+ bijak dalam membaca Delmira seorang gadis lugu, cuek dan apa adanya tidak menyadari bahwa telah diselingkuhi pacarnya yang telah menjalani hubungan dengannya sekitar 6 tahun. Alih-alih menerima pertolongan dari seorang temannya yang bernama Vidi...