Vido menyuruh supir untuk mengantar Inka ke sekolah sedangkan dia menyetir mobil sendiri.
"Supir kamu hanya 1?"
"Iya, kalau 2 untuk siapa ... palingan Afi nanti kalau sudah cukup umur boleh bawa mobil sendiri. "
Saat Mira menaikkan pintu penumpang di belakang ... Vido protes,
"Duduk di depan bunda, memangnya ayah jadi supir kalian. "
Mira akhirnya menutup turun pintu yang terbuka saat di dorong naik ke atas itu. Duduk di depan bersanding dengan Vido yang selalu mencuri pandang ke dia.
Mira berusaha santai untuk tidak terhanyut diperhatikan. Pemandangan luar yang indah dengan butiran salju dengan intensitas ringan jatuh disetiap pohon yang menjulang tinggi.
Mira tersenyum, akhirnya dia bisa melihat salju yang turun dari atas langit secara langsung, bukan buatan.
"Mungkin 2 atau 3 hari lagi, salju akan mulai banyak ... kamu mau main ski? "
Mira menoleh ke Vido, mencoba berdamai untuk menganggap Vido adalah teman ... karena semakin membenci malah semakin mencinta.
"Boleh, tapi takut masuk angin. "
"Seharusnya bunda bekal tolak angin, ya gak Yah ...." sambung Afi mengejek sang bunda yang sekarang memicingkan mata ke arahnya.
Mereka bertiga layaknya keluarga yang bahagia, tertawa dan saling mengolok kebiasaan satu sama lain. Hingga tak terasa mobil berwarna hitam berlogo mahal ini sampai di area parkir sekolah.
Mereka turun bertiga dan berjalan bersama disusul Inka yang berjalan di belakang mereka.
Sesekali Vido melirik ke belakang, menatap sedih si anak tak berdosa itu tertunduk lesu tanpa orang tua yang mendampingi.
Dia berpaling beralih ke arah Mira yang benar benar cuek tak peduli, akhirnya Vido berusaha untuk menutup mata hatinya kali ini, tidak untuk mengasihani meski itu anak kecil karena tidak ingin mata indah itu menangis lagi karenanya.
Para orang tua yang datang selalu menggandeng tangan anaknya dan Afi merasa senang karena dia pun didampingi orang tua yang lengkap.
Semua diarahkan untuk masuk ruangan karena sebenarnya mereka akan mengadakan pertemuan terbuka di halaman luas sekolah.
Karena cuaca tidak mendukung dan banyak orang tua siswa adalah orang terpandang dan mapan maka tidak mungkin diberikan sambutan yang tidak pantas.
Sebuah ruangan besar dengan dinding kaca transparan melihatkan pemandangan luas ke area taman yang dijadikan sebagai tempat pertemuan para orang tua, murid serta pendidik sekolah ini.
Sang kepala sekolah mulai berbicara di depan mimbar mengenai perkembangan sekolah, materi, program dan lainnya.
Setelah sambutan dari kepala sekolah selesai, jamuan pun tersaji, di saat inilah para orang tua bisa mengenal satu sama lain. Kebetulan juga Vido yang ditepuk oleh seorang pria berambut putih langsung menoleh,
"Alvido ... is that you?"
"Oh, hi .. Steve, how are you?"
Mereka saling berbincang dan mengenalkan anak mereka masing masing juga istri.
Mira terpaksa tersenyum ketika si pria itu mengatakan,
"She is your wife? "
"Eum, my son's mom. "
"Hmmm, good joke ... that is called your wife hahahha."
Sang pria tertawa geli yang dikiranya Vido hanya membuat lelucon tanpa memberi tahu jika dia sudah bercerai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double V Sucks
Romance18+ bijak dalam membaca Delmira seorang gadis lugu, cuek dan apa adanya tidak menyadari bahwa telah diselingkuhi pacarnya yang telah menjalani hubungan dengannya sekitar 6 tahun. Alih-alih menerima pertolongan dari seorang temannya yang bernama Vidi...