Keduanya saling berbaring miring menatap satu sama lain, perasaan gundah dan rasa bersalah menyelimuti keduanya tapi apa dikata jika ini harus terjadi.
"Kamu benar, mungkin aku bukanlah wanita yang baik untuk Vidi."
"Tapi kamu terlalu baik untuk aku. "
"Kita melakukannya lagi dan ini kedua kalinya aku menyelingkuhi saudaramu dan itu pun denganmu sendiri. "
Vido tak mampu menjawab, helaan napasnya terdengar samar, mata masih fokus saling menatap, tak ada satu pun dari mereka yang merasa lelah harus berkedip.
"Aku bejat, aku bajingan, brengsek kata kamu tetapi, aku gak ingin menyakiti hati adikku sendiri, anggap ini hanyalah bantuan meski tak bisa dipungkiri kamu dan aku juga menginginkannya. "
Mira menutup matanya ... tak ingin Vido membaca apa yang ada dalam hatinya hanya lewat tatapan.
"Jika musuhan bisa menyebabkan cinta kenapa tidak kita awali dengan pertemanan ... would you be my friend?"
Mira membuka matanya dan menggeleng lemah, tatapan matanya sendu membuat Vido menghela napasnya lagi.
"Cinta kita salah."
"Aku tahu."
"Bukannya berteman bisa."
"Bisa buat aku jadi gila."
"Vidi bisa kenapa aku gak? "
Mira mendekatkan wajahnya pada Vido semakin dekat dan dekat lalu dia melihat pergerakkan mata Vido yang melihat matanya lalu bibirnya ... begitu berulang kali.
"Gak ada teman yang punya nafsu untuk mencium temannya sendiri. "
"Kamu benar kita gak bisa jadi teman maka aku putuskan, pulanglah ... kembali ke Indonesia jangan lagi kemari, jangan temui aku, jangan pedulikan rengekkan Afi, biar Afi menangis dan menjerit pun abaikan, dia bersama ayahnya yang selalu mencintai dan menjaganya. Kamu bisa tenang, hiduplah bahagia dengan Vidi, aku ---"
Vido berhenti berucap, berusaha untuk tenang sementara Mira meneteskan air matanya tanpa isakkan atau bantahan.
"Aku bahagia jika kamu bahagia ... gak usah takut ... kejadian ini gak akan meninggalkan bekas ... kamu aman. "
Vido menahan rasa dihatinya ... berupaya untuk tersenyum ikhlas tetapi tetap saja mata yang memerah itu meneteskan air mata meski bibirnya mengulas senyum.
"Menikahlah lagi, biar aku yang bujuk Afi. "
Vido menggeleng, "Gak ada gunanya juga kalau ada yang mau pasti karena hanya tampang dan harta, mana ada wanita cantik dan muda mau mengurus pria cacat seperti aku. "
Omongan Vido yang merendah lagi lagi membuat Mira iba dan sedih. Mira mendekat dan --
"Jangan mulai lagi Mir--" cegah Vido tetapi Mira tidak peduli.
"Kamu melarang aku untuk tidak kemari lagi, jadi ini akan jadi yang terakhir ... dosa kita yang terakhir ... dan --"
Vido tak perlu mendengar tuntas sanggahan Mira, tanpa perlu dipancing lama. Vido mengulang kembali menjajaki semua bagian yang ia mau, mengambil alih semuanya dan Mira mengizinkannya.
Aku telah tahu hati ini harus menghindar
Namun kenyataan ku tak bisa
Maafkan aku terlanjur mencinta**
Pagi harinya
Vido pulang ke rumah sementara Afi disuruh tidur di rumah dan Mira tetap di hotel karena Mira gak mau Afi melihat banyak tanda yang diciptakan sang ayah di tubuh bundanya terutama leher.
![](https://img.wattpad.com/cover/181090190-288-k497134.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Double V Sucks
Romance18+ bijak dalam membaca Delmira seorang gadis lugu, cuek dan apa adanya tidak menyadari bahwa telah diselingkuhi pacarnya yang telah menjalani hubungan dengannya sekitar 6 tahun. Alih-alih menerima pertolongan dari seorang temannya yang bernama Vidi...