Pukul 17:00 WIB
Mira pulang ke rumah sudah sore, dilihatnya rumah sepi kemungkinan Vidi jalan - jalan berdua. Dia pun sama, tadi mereka bertiga pergi ke kebun binatang layaknya pasangan suami istri dengan seorang anak dan sekarang si anak tertidur karena keletihan.
Mira membawa Afi ke kamarnya dan meminta Ningsih untuk menggantikan bajunya karena dia pun ingin mandi.
Angan-angan Mira untuk kembali utuh dalam hidup berumah tangga membuatnya senang dan bernyanyi di kamar mandi tanpa tahu pintu kamarnya sudah dikunci dari dalam karena Vidi masuk ke kamarnya.
***
ALVIDI
Kudengar suaranya bernyanyi riang, senang kamu ya, pasti.
"A whole new world, Vi ... Di, mau apa?" ucapnya kaget melihatku setelah habis bernyanyi gembira saat keluar dari kamar mandi.
"Senang sekali hari ini ya?" sindirku melihatnya dari atas ke bawah dan membuatnya salah tingkah.
Dia terdiam lalu berdehem, "Egrhem, ada apa? Kalau loe mau bicara sama gue tunggu dibawah saja, nanti gue -- "
"Kenapa ditutupi, malu?" tanyaku saat melihat gesturnya yang menutupi kain pelapis tubuhnya yang transparan itu dengan kedua tangannya menyilang didepan dada
Dia mengerjap menatapku malas dengan memutar kedua bola matanya, "Vidi, please, oke gini aja -- apa yang terjadi selama ini?"
"Apa maksud kamu?"
"Apa yang kalian tanam! Apa yang kalian jadikan makam!" bentaknya dengan kedua mata yang melotot ke arahku, marah -- dia marah, pantaskah?
"Hanya sepotong kaki kenapa?"
Plak
Seumur hidup baru ini aku ditampar seorang wanita dan dia adalah wanita yang aku sayangi dari dulu.
"Kenapa loe berbohong ... kenapa? ... kenapa loe hanya diam aja saat gue nangis kayak orang bodoh didepan makam orang yang sebenarnya ada dihadapan gue selama ini, kenapa? kenapa loe berbuat seperti itu Di' kenapa Vidi! Kenapa!"
Mungkin kalian para pembaca sekarang lagi tegang karena ocehan Mira yang kenapa dan kenapa tapi apa kalian tahu apa yang aku rasa. Aku mendadak tuli tidak bisa mendengar apa pun karena visual yang ditampilkan Mira membuatku gagal fokus.
Dari penglihatanku mengirimkan sinyal ke otak yang sekarang berimajinasi liar seperti pemburu yang mendapatkan mangsanya di depan mata. Ditambah lagi dengan kedua tangannya mengguncang bahuku, otomatis membuat apa yang ditutupinya tadi terpampang jelas bergetar dan bergoyang seperti jelly.
Kupejamkan mataku berulang kali untuk me-refresh otakku agar bisa mengendalikan emosi birahi yang kini sudah mengumpul penuh dan siap meledak, Mira kamu sungguh--
"Vidi!!"
"Jawab!!"
Seketika itu pun jiwaku yang mengawang tersentak oleh bentakkannya yang malah membuatku tidak bisa berpikir jernih, disediakan makanan didepan mata berarti wajib untuk disantap.
"Kamu tahu kebenarannya? "
"Ya, dia masih hidup dan loe gak memperbolehkan dia bertemu Afi, kenapa loe gak ingin kami bersatu kembali?"
Kuangkat sudut bibirku sedikit ke atas, menyugar rambutku ke belakang dan meremasnya karena geram, "Bukankah kalian tadi sudah bersatu selama 2 jam. Kamu tahu dia masih hidup dan langsung ingin bercinta dengannya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Double V Sucks
Romance18+ bijak dalam membaca Delmira seorang gadis lugu, cuek dan apa adanya tidak menyadari bahwa telah diselingkuhi pacarnya yang telah menjalani hubungan dengannya sekitar 6 tahun. Alih-alih menerima pertolongan dari seorang temannya yang bernama Vidi...