Aku memasuki sebuah toko kue yang terkenal lezat sejak aku masih taman kanak-kanak.
Toko kue dengan nuansa Klasik a la Prancis, sesuai dengan namanya, La Précieux, sesuatu yang berharga.
Seperti biasa, aku memesan secangkir Espresso dan sepotong kue Black Forest. Akhir-akhir ini aku sering mengkonsumsi salah satu jenis kafein ini, pikiranku agak kacau tidak seperti biasanya.
Sambil menunggu pesananku, aku melihat sekeliling toko ini. Tidak berubah, baik interior, maupun suasananya. Ini membuatku semakin rindu dengan seseorang.
"Nana, aku pingin kue ini" Fokusku buyar, ketika mendengar suara anak perempuan kecil yang tengah menunjuk sepotong kue yang ada di etalase, kepada saudaranya. Kelihatannya mereka kembar.
"Aku juga mau Je, tapi uang kita gak cukup untuk beli kue itu. Bahkan kue yang ada disini" Anak kecil yang di panggil 'Nana' mengeluarkan dua lembar uang, yang dari warnanya saja aku tahu uang tersebut tidak cukup untuk membeli kue disini.
"Apa kita tunggu paman Woojin sama paman Jihoon aja ya? Tapi mereka dimana ya?" Aaa, sepertinya mereka tersesat dan kelaparan. Anak kecil yang di panggil 'Je' itu terlihat akan menangis.
Aku bangkit, berjalan mendekati mereka. "Hei, apa kalian suka kue? Kalian mau kue yang mana?" Bocah bernama 'Nana' itu menyembunyikan saudarinya di belakang punggungnya. "Paman siapa?"
Deg.
Perasaan apa ini? Kenapa aku bahagia ketika melihat mereka? Kenapa mata mereka terlihat familiar bagiku?
"Paman? Paman? Paman kenapa? Apa paman sakit?" Aku bisa merasakan tangan mungil menarik ujung kaosku. Ternyata itu 'Je'.
"Ah tidak, paman baik-baik saja. Kalian suka kue kan?" Tanyaku sembari mensejajarkan tinggiku dengan mereka. Mereka kompak mengangguk. "Kami suka kue, tapi uang kami tidak cukup" Mereka mulai menunduk, aku jadi kasihan pada mereka.
"Kalian mau kue yang mana? Biar paman yang bayar" Sontak mereka mengangkat kepalanya dan menatapku dengan penuh binar. "Boleh paman?" Aku bisa menangkap keraguan dimata 'Nana'. "Boleh. Kalian juga boleh beli minuman. Ayo mau pesan yang mana?"
.
.
.
"Jadi kalian suka kue Black Forest?" Mereka mengangguk dengan gaya khas anak kecil. Aku sedikit kaget, mengetahui bahwa mereka memiliki kesamaan denganku, sesama penyuka coklat dan seorang Pluviophile.
"Mama sering buatkan kami kue. Tapi hari ini stok kue di rumah habis, makanya kami berniat membeli kue. Ternyata harga kue mahal sekali" Jaemin atau 'Nana' terlihat menikmati kue dihadapannya. Saudarinya, Jena atau 'Je' pun sama.
"Kenapa bisa stok kue di rumah kalian habis?" Tanyaku masih menatap mereka. Remahan kue dan selai coklat menghiasi hampir seluruh pipi mereka. Aku terkekeh melihatnya, aku membersihkan pipi mereka dengan tisu secara perlahan.
"Semenjak Mama kerja, Mama makin sibuk, dan selalu pulang malam. Kami kasihan kalau minta Mama untuk buatkan kami kue, walaupun kami tau Mama pasti gak bakal nolak"
"Ah kalau gitu, paman akan belikan kalian masing-masing kue untuk stok di rumah? Bagaimana?" Aku tidak bisa menahan senyumku ketika mereka menampilkan senyum manisnya.
"Ah lalu, kalian kesini sama siapa?"
"Tadi kami awalnya ke taman yang ada di sebrang, dengan paman Woojin dan paman Jihoon. Tapi sampai sekarang kami gak tau dimana mereka" Jelas Jena.
"Lalu, Papa kalian dimana?" Sepertinya aku melontarkan pertanyaan yang paling bodoh. Mereka meletakan alat makannya dan mata mereka terlihat berkaca-kaca. Bodohnya aku.
"Kami sampai sekarang tidak tau dimana keberadaan Papa kami" Aku mengkerutkan keningku. Maksudnya? "Sejak kami lahir, kami tidak pernah sekalipun bertemu dengan Papa kami"
Aku menatap iba pada mereka. Aku mengusap pucuk kepala mereka penuh kasih sayang. "Maafkan paman ya? Paman merasa bersalah pada kalian" Mereka menikmati usapanku.
"Oh iya paman. Apa paman sudah punya anak?" Anak ya? Aku tersenyum seadanya.
"Sepertinya punya. Paman belum pernah bertemu dengannya. Mungkin dia seumuran dengan kalian" Aku yakin seratus persen, dia pasti 'mempertahankan' anak kami.
"Waaa, kisah kami dengan paman hampir sama ya? Apa jangan-jangan paman itu Papa kami?" Celetukan Jaemin, membuatku tertegun. Bisa jadi kan?
Kami terdiam setelahnya. Tidak ada obrolan lagi. Mereka menikmati kue yang tinggal sedikit, sedangkan aku memperhatikan mereka.
"Jaemin, Jena. Kemana aja kalian? Paman pusing cari kalian dari tadi" Aku terkesiap, ketika sepasang kembar laki-laki berjalan mendekati meja kami.
"Harusnya Jeje bilang gitu. Paman itu kemana aja dari tadi?" Balas Jena sengit. "Siapa dia?" Mengabaikan pertanyaan dari Jena, salah satu dari mereka menatapku tajam.
"Oh paman ini belikan kami kue. Kami lapar paman Jihoon, hehe" Ujar Jaemin dengan memamerkan cengirannya.
Kembar laki-laki, yang kutahu bernama Park Woojin dan Park Jihoon itu duduk mengapit si kembar Jaemin-Jena. Untung mereka menerima tawaranku untuk memesan makanan dan minuman. Terlihat sekali mereka kelelahan, terbukti pesanan mereka ludes dalam hitungan menit.
"Terimakasih hyung atas traktirannya dan menjaga mereka. Maaf telah merepotkanmu hyung" Ujar Jihoon setelah menandaskan minumannya. "Sama-sama. Jangan sungkan begitu. Aku tidak keberatan menjaga mereka. Mereka anak yang baik" Aku akui, Jaemin dan Jena termasuk anak yang baik, tidak nakal seperti anak kecil pada umumnya. Padahal umurnya masih 4 tahun.
"Eh, aku kok baru sadar ya?" Woojin melihat ke arahku dan si kembar secara bergantian. "Kalau dilihat, hyung sama Jaemin-Jena itu mirip ya?" Benarkah? Aku menatap lekat kearah si kembar. Sekilas, bentuk wajah dan bibir mereka mirip denganku.
"Waduh, noona bakal pulang nih" Jihoon melihat arlojinya. Buru-buru dia dan Woojin membereskan barang-barangnya.
"Hyung kami pamit dulu. Terimakasih semuanya" Ucap Woojin sambil menggandeng Jena dan Jaemin.
"Paman. Terimakasih sudah membelikan kami kue. Kapan-kapan kita ketemu lagi ya?" Jaemin dan Jena memelukku secara bersamaan.
"Oh iya, dari tadi kita saling mengobrol, tapi kami gak tahu siapa nama hyung"
Aku berdiri, mengulurkan tanganku kearah Jihoon, dan disambut baik olehnya.
"Perkenalkan, namaku Jung Jaehyun"
Note:
Pluviophile : Sebutan untuk orang penyuka atau adiksi dengan hujan, suasana hujan, aroma hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Preserve | Jung Jaehyun [Complete]
FanfictionMenjadi orang tua tunggal itu, sebenarnya menyenangkan. Tapi, semua terasa berat Ketika, Jung Jaehyun mulai mengusik kembali hidupku, dan berusaha mengambil "paksa" buah hatiku ©️SiriusPeach - Start : 27/04/19 End : 13/04/20