"Aku bersumpah, bukan aku yang memberitahu tempat kerja kalian"
"Kalau bukan kau, siapa lagi? Hanya kau yang tahu tempat kerja kami"
"Demi kerang ajaib, bukan aku pelakunya Buna!"
"Sudahlah, apa gunanya siluman Singa memberitahu tempat kerja kita pada Jaehyun sunbae?" Akhirnya Lucas bersuara juga setelah menjadi saksi pertengkaran antara aku dan Mark.
"Lagipula, kenapa kau segitunya kalang kabut? Kau terlihat, kau tahu... ketakutan" Lucas memicingkan kedua matanya dan menatapku curiga. Aku tidak suka itu.
"Tidak. Untuk apa aku merasa takut?" Sangkalku cepat.
Kuputar tubuhku berlawanan arah, lalu kembali melanjutkan lari pagiku. Ini masih terlalu pagi untuk sekedar berdebat dengan mereka.
"Sekarang aku tanya, kenapa kau menghindari Jaehyun sunbae?" Hampir saja aku mengumpat jika saja aku lupa kalau kami sedang ada di taman.
"Sudah berapa kali aku katakan, aku tidak menghindarinya, Wong Yukhei" Tatapan menusuk aku layangkan padanya. "Aku sudah menjawabnya berulang kali dalam seminggu ini. Kau tidak bosan mendengarnya?"
"Sekarang aku tanya" Dia bersedekap dengan memamerkan senyum tengilnya. "Kau tidak bosan mengelak, hm?"
"Sudah kubi-"
"Aku tahu kau berbohong, Hyomin. Katakan yang sebenarnya"
Kenapa mereka memojokkanku? Kenapa pula Mark ada di pihak Lucas?
Tahu gini, lebih baik aku pergi dengan Kyulkyung saja.
Langkah lariku terhenti ketika mereka menghadang jalanku. "Apa susahnya mengatakan yang sebenarnya?"
"Cepat katakan pada kami"
Helaan napasku membuat mereka semakin menatapku curiga. Jika seperti ini, aku harus mengatakan yang bisa membuat mereka merasa puas. Aku tidak bisa lagi berbohong.
"Iya. Aku menghindarinya" Aku bisa menangkap gurat puas dari wajahnya.
"Tolong sertakan alasannya, nona"
"Kalian kira ini essay, harus isi penjelesan?"
"Anggap saja kau sedang berlatih tes lisan dengan Mr. Kris"
Mendengar nama dosen itu, membuatku seketika mengurutu dalam hati. Salah satu dosen yang juga bekerja di bagian kemahasiswaan, selalu memperlakukanku berbeda. Salah satunya saat ujian.
Ketika teman sekelasku tes tulis, hanya aku yang selalu mendapat tes lisan darinya. Oke, aku masih terima jika tes lisanku di mata kuliah marketing management atau yang lainnya. Tapi dia adalah dosen akuntansi tersadis di SNU.
Dosen itu sudah tidak waras.
"Cepat cerita!"
"Sabar dong Magu" Aku mendelik tajam sembari mengelus lenganku yang memerah berkat pukulan darinya.
"Aku... malu" Cicitku pelan.
"Hah?" Ck. Kenapa mereka mendadak lemot sih?
"Tunggu dulu, kau bisa malu?" Alis kananku kontak naik begitu mendengar pertanyaan konyol dari lelaki pencinta semangka itu.
"Bisa lah! Aku 'kan manusia" Protesku tak terima.
"Oh iya? Aku baru sadar. Kukira selama ini berteman dengan ratu siluman"
Tak.
Aku tidak bisa menahan jemari tanganku untuk tidak menjitak keningnya. Kenapa aku bisa berteman dengan manusia absrud seperti mereka?
![](https://img.wattpad.com/cover/185905651-288-k735888.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Preserve | Jung Jaehyun [Complete]
FanfictionMenjadi orang tua tunggal itu, sebenarnya menyenangkan. Tapi, semua terasa berat Ketika, Jung Jaehyun mulai mengusik kembali hidupku, dan berusaha mengambil "paksa" buah hatiku ©️SiriusPeach - Start : 27/04/19 End : 13/04/20