Before "Destiny : Welcome Home"
Hyomin tidak mengerti situasi macam apa yang ia hadapi saat ini. Terlalu banyak hal yang membuat dia bingung dalam waktu bersamaan.
Suara nyaring itu masih terdengar jelas ditelinganya meski kini ia sudah berada di lorong rumah sakit, memperhatikan pintu bercat putih di sisi kanan dengan tatapan kosong.
Apa yang terjadi?
"Hyomin? Kau mendengarku?"
Suara berat didepannya mengejutkan Hyomin, ia spontan menghadapkan wajahnya ke si pemilik suara, Mark. Pria itu berjongkok didepannya, kedua tangan Mark masih mengguncang bahunya pelan, berusaha menyadarkan Hyomin.
Hyomin menangkap kedua tangan sahabatnya dan mencangkupnya, masih dengan tatapan yang sama. "Mark"
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
Ia tidak lupa bagaimana pintu ruangan Jaehyun berada dibuka kasar oleh Taeyong, disusul dengan Johnny bersama beberapa dokter dan suster dibelakangnya. Hyomin masih terkejut melihat petugas medis itu menempelkan defibrillator di dada Jaehyun.
Hanya sebatas itu, sisanya Hyomin sudah diseret pergi bersama Taeyong.
"Jantung Jaehyun hyung berdetak tidak stabil"
"Apa?" Cicit Hyomin.
Mark mengangguk yakin. "Kalau saja Taeyong hyung dan Johnny hyung tidak bergerak cepat memanggil suster dan dokter, mungkin Jaehyun hyung tidak tertolong"
"Kami khawatir ada sesuatu yang salah didalam karna kau tidak kunjung keluar"
Bukan, bukan itu yang ia pertanyakan. "Mark, aku tidak mengerti"
Kening pria itu mengernyit tajam. "Bagian mana yang kau tidak mengerti?"
"Jantung" Ucap Hyomin menggantung. "Aku sangat yakin jantung Jaehyun berhenti berdetak, Mark"
"Monitor jantungnya berbunyi nyaring, berarti jantungnya berhenti berfungsi"
"Bahkan" Hyomin menutup kedua telinganya yang masih berdengung. "Suara nyaringnya masih ada sampai sekarang"
"Suaranya keras dan jelas"
Johnny yang sejak tadi hanya menjadi pendengar mulai memposisikan tubuhnya seperti Mark, padahal kursi di lorong masih banyak yang kosong. Segera, tangannya menimpa tangan Hyomin di telinganya.
"Jam berapa kau tidur?"
"Aku belum tidur, lebih tepatnya"
"Minum kopi? Berapa gelas?"
"Banyak" Sela Mark cepat. "Seminggu ini dia minum kopi. Sehari bisa empat gelas"
"Gila" Komen Taeyong begitu tahu kondisi Hyomin. Semua orang yang ada disini tahu Hyomin bukan pencinta kopi, dan mengkonsumsi minuman berkafein sebanyak itu merupakan hal yang tidak wajar untuk Hyomin.
Johnny menghela napas panjang, dia sudah tahu apa yang salah dari Hyomin. "Kau kelelahan"
"Hah?"
Bahu pria yang bekerja di Badan Intelijen Korea Selatan itu terangkat acuh. "Telingaku sering berdengung saat aku kelelahan dan stres, terutama kalau aku sudah terlalu banyak minum kopi dan kurang tidur"
"Memang ada pengaruhnya?" Hyomin tidak tahu jika kopi dan insomia bisa berdampak pada indera pendengarannya. "Aku tidak tahu apa ada jurnal medis yang mengkaji kasus ini"
"Dari sepengalamanku mungkin ada pengaruhnya. Tidak sekali dua kali, aku sering mengalaminya"
"Tapi oppa" Hyomin masih tidak yakin apa yang terucap dari Johnny. "Suaranya keras, jelas sekali. Aku sangat yakin suara itu bukan berasal dari kepalaku, tapi dari luar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Preserve | Jung Jaehyun [Complete]
FanfictionMenjadi orang tua tunggal itu, sebenarnya menyenangkan. Tapi, semua terasa berat Ketika, Jung Jaehyun mulai mengusik kembali hidupku, dan berusaha mengambil "paksa" buah hatiku ©️SiriusPeach - Start : 27/04/19 End : 13/04/20