82. Traitor

2.1K 466 198
                                    

Jika di dunia ini ada predikat ayah terburuk, Jaehyun rasa dialah yang pantas menerima gelar tersebut. Oh, sudah jelas sekali, bukan?

Menolak kehadiran buah hatinya, menyuruh Hyomin menggugurkan janinnya, tidak pernah ada disisi Jaemin dan Jena di masa emas tumbuh kembangnya, dan sekarang ia tidak bisa melacak keberadaan kedua anaknya.

Kau bedebah bodoh, Jung. Ucap Jaehyun dalam hati.

Jaehyun tidak menyangka lawannya kini cukup kuat. Terbukti dengan sulitnya melacak si penculik, bahkan seorang Johnny Suh tidak bisa menemukannya. Johnny bilang, pelaku sengaja menggunakan telpon umum yang berbeda dengan acak, agar tidak bisa terlacak oleh pihak kepolisian.

Jaehyun, mau tidak mau harus mengikuti 'permainan' dari orang tersebut, jika ingin Jaemin dan Jena kembali padanya dengan selamat.

Mobil Bugatti La Voiture Noire yang Jaehyun kendarai akhirnya memasuki area bebas parkir kumuh di Dobung-gu. Jantungnya berdebar kencang sembari mencari tanda untuk memarkirkan supercar miliknya.

Gotcha!

Matanya menemukan tanda 'H' berwarna putih di aspal sudut area ini, persis seperti yang dibilang si penculik tersebut.

Setelah memarkirkan mobilnya, Jaehyun kembali mengingat instruksi selanjutnya.

"Pertama, biarkan mesin mobil menyala"
Jaehyun membiarkan mesin mobilnya tetap menyala.

"Kedua, buka semua pintu mobil"
Ia langsung bergegas keluar dari mobil dan membuka kedua pintu mobil.

"Ketiga, buka koper dan taruh di kursi penumpang"
Kemudian, ia membuka koper berisi uang sebanyak lima juta Won dan meletakannya di samping kursi pengemudi.

"Lakukan semuanya secara terurut. Jangan sampai kau melakukannya dengan acak"

Jaehyun sudah melakukannya sesuai dengan arahannya. Ia sedikit beruntung kali ini dia mengingat semua ucapan si penculik.

"Terakhir, kau harus pergi ke arah jarum jam dua dan sembunyi di belakang semak sampai aku menyuruhmu keluar"

Semuanya telah ia lakukan dengan baik, dan ia harap dengan mobil Bugatti miliknya dan sejumlah uang tersebut bisa menebus kedua anaknya, memberikan kabar baik untuk Hyomin.

Ah, soal Hyomin, perempuan itu sama sekali tidak tahu apapun soal ini, termasuk tentang tebusan. Jaehyun takut, Hyomin akan semakin stres jika ia beritahu soal apa yang diminta oleh si pelaku. Yang Hyomin tahu, Jaehyun telah berjanji akan membawa kedua anaknya kembali dengan selamat.

Sudah 30 menit Jaehyun bersembunyi, dan selama itu pula tidak ada satupun orang yang memasuki kawasan ini. Hanya dia satu-satunya orang disini.

Ponselnya bergetar keras di saku celananya, dengan terburu-buru Jaehyun mengambil dan melihat nomor tak dikenal menghubunginya.

"Kau sudah melakukannya dengan benar?"

"Sudah" Jawab Jaehyun yakin.

"Apa kau telah melakukan sesuai instruksiku secara terurut?"

"Sudah" Jaehyun kembali menjawab dengan jawaban yang sama.

"Kau yakin?"

"Iya"

"Kau tidak melupakan sesuatu, tuan Jung?"

Mati-matian Jaehyun menahan dirinya untuk tidak memaki pria dibalik telepon tersebut. "Tidak"

"Ah, kau seyakin itu rupanya"

"Ck. Kembalikan anakku dan kau bisa ambil apa yang kau mau"

Preserve | Jung Jaehyun [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang