35. Night Call

5.8K 973 128
                                    

Saat aku masih remaja, appa pernah berkata, 'Orang tua akan melakukan apapun, demi kebahagiaan anaknya'.

Iya, appa benar, dan aku menyetujuinya.

Karna saat ini, ketika aku bersedia menjadi seorang Mama, aku akan melakukan apapun demi kebahagiaan buah hatiku.

Termasuk, membiarkan Jaehyun semakin dekat denganku.

Dulu, aku selalu berpikir bahwa aku mampu membuat buah hatiku bahagia, walau tanpa seorang Papa disisi mereka.

Iya. Itu benar. Mereka begitu bahagia dengan seluruh kasih sayang yang aku berikan.

Tapi, begitu mereka bertemu dengan Papanya, aku langsung terpaku pada satu hal.

Mereka sangat bahagia bisa bertemu sosok yang mereka impikan selama ini. Dan mereka sangat bahagia, begitu tahu mereka mempunyai orang tua lengkap seperti anak pada umumnya.

Hal itu sukses membuatku sadar, jika aku memisahkan mereka dari Papanya, itu membuatku menjadi Mama yang jahat karna telah menghancurkan kebahagiaan kecil mereka.

Lalu, apa bedanya aku dengan Papanya yang tidak mengharapkan kehadiran mereka?

Maka dari itu, aku membiarkan Jaehyun dekat dengan anakku, termasuk mendekatiku juga.

Saking dekatnya, aku sangat sadar bahwa hubungan kami lebih dari sekedar hubungan antara Daepyonim dan Sekretaris.

Lebih dari sekedar hubungan orang tua dari Na Jaemin dan Na Jena.

Aku terlihat seperti penjilat ludahku sendiri.

Karna itu, sedikit demi sedikit, aku mulai terbiasa dengan kehadirannya. Aku mulai terbiasa dengan eksistensinya dalam bentuk apapun.

Akupun perlahan mulai melonggarkan pertahananku terhadapnya.

Dan, aku mulai sedikit sedih ketika dia tidak menghubungiku, walau hanya sehari.

Apa yang salah dariku? Kenapa aku berubah seperti dulu lagi?

Seperti sekarang ini. Aku merubah posisi tidurku berulang kali, mencari posisi yang pas untuk tidur. Mengingat ini menjelang tengah malam.

Tapi apalah dayaku, otakku tidak bisa diajak kerjasama.

Ayolah otak, tidak bisakah kau berhenti memikirkannya? Kau membuatku gila secara perlahan.

Toh belum tentu 'kan dia juga akan memikirkanku seperti yang kulakukan sekarang? Jadi sekarang tidur!

Aku bernapas lega, sepertinya aku mulai bisa tidur sekarang. Sedikit lagi, aku akan bisa berada di dunia mimpi. Ya, sedikit lagi...

Oh, shit!

"Hah!" Aku tersentak kaget begitu ponselku berdering kencang diatas meja nakas. Orang sinting macam apa yang menghubungiku menjelang tengah malam?

Aku memandang malas ponselku begitu tahu siapa yang menghubungiku.

"Loh? Aku kira gak bakal diangkat"

"Yeoboseyo? Na Hyomin?" Aku menghela napas panjang lalu memijat pangkal hidungku. Tsk, padahal sebentar lagi aku akan tertidur.

"Tidak menjawab, berarti bersedia menjadi istriku"

"Ck. Katakan apa maumu?" Buru-buru aku menjawab saat mendengar ancamannya. Dasar.

"Kenapa kau terdengar marah? Apa kau tidak rindu denganku, huh?"

"Kau menghubungiku hanya karna ini? Mengganggu orang tidur saja"

Kekehannya terdengar jelas di telingaku. "Ah maaf, aku lupa. Di Korea pasti sudah tengah malam. Kalau disini sih belum"

Preserve | Jung Jaehyun [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang