49. Us

2.8K 579 80
                                    

High heels? Cek!

Kado? Cek!

Gaun? Cek!

Gandengan? Hm. Coret!

Satu hal yang tak pernah kusuka ketika harus datang ke resepsi adalah membawa 'teman'-yang mana menyebalkannya-haruslah berbeda jenis kelamin. Itu membuatku frustasi.

Seumur hidup, aku hanya punya dua teman lelaki. Aku tidak mungkin mengajak Lucas ataupun Mark, mereka pasti akan memilih pergi bersama pasangan mereka.

Apa aku harus mengajak Taeyong oppa?

Ah tidak, terimakasih. Ide itu terlalu gila. Dia sudah memiliki kekasih dan aku mulai sedikit takut terlalu dekat dengannya.

Jika seperti ini, lebih baik menitipkan kadoku pada-

"Tsk, berhenti mengendusku, Jung"

"Salahmu sendiri memakai parfum itu. Kau tahu aku suka aromanya"

"Ya, kau bisa mengendus parfumnya. Bukan aku"

"Tapi ada beberapa hal yang tak bisa kudapatkan dari botol itu"

Sebelah alisku naik. "Salah satunya?"

"Tubuhmu hangat, aku suka itu" Jawabnya enteng lalu kembali mengendus tengkukku.

Bukan hal yang baru lagi ketika dia mengusikku dengan mengendus tengkukku. Serius, aku tidak terbiasa dengan sensasi geli yang ia buat. Aku harus menahan diri untuk tidak mencubit lengannya yang selalu melingkari perutku itu. Dan melarangnya adalah tindakan yang membuang-buang waktu dan tenaga, yang pasti akan berujung sia-sia.

"Kau itu" Ucapannya terputus karna fokus menganti channel tv. "Semenjak kau mengerjakan proyek itu, kau mulai sibuk. Bahkan, kau sampai melupakanku"

Aku hanya berdehem, otakku sedang berusaha keras merangkai kalimat yang pantas untuk kutulis dilaporanku, meminimalisir kemungkinan revisi lagi karna salah kata atau ada typo.

"Tuh 'kan, kau mengabaikanku lagi" Rengeknya sembari mengeratkan pelukannya.

"Berikan aku waktu setengah jam untuk menyelesaikan laporanku, dan kau bisa menggangguku"

"Aaa, itu terlalu lama"

"Iya atau tidak sama sekali"

Dia mulai menggerutu tak jelas, tapi yang pasti dia mulai melonggarkan pelukannya dan bersandar di punggungku. Biarkan saja.

Aku tersenyum puas melihat jam yang tertera di laptopku, masih ada waktu 10 menit lagi tapi pekerjaanku sudah selesai.

"Jaehyun" Panggilku sembari mengelus lengannya perlahan.

"Hm?"

"Ini sudah jam 4"

"Lalu?" Tanyanya malas dengan menggerakkan kepalanya, mencari posisi nyaman di punggungku.

"Kau tidak siap-siap?" Tanyaku sembari memutar kepalaku; yang sialnya dia mengangkat kepalanya, membuat bibirnya nyaris mengenai pipiku. Buru-buru aku menghadap kedepan, bertingkah tidak terjadi apa-apa, walaupun jantungku sedang berdetak tak karuan. Sialan.

"Untuk?"

Aku mendecak kesal karnanya. "Kau lupa hari ini hari apa?"

Kepalanya yang tengah menumpu di bahuku bergerak, mengangguk. "Kalau begitu, kenapa belum siap-siap?" Tanyaku sekali lagi.

"Bagaimana aku bisa bersiap, kau sendiri masih berkutat dengan laptopmu" Hah?

Aku bisa sedikit bernapas lega begitu dia melepaskan pelukannya, berjalan kedepan dan menutup laptopku paksa. Hei, aku bahkan belum menyimpan laporanku! Astaga.

Preserve | Jung Jaehyun [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang