17. Sorry

6.9K 1K 78
                                    

Aku menatap bengis beberapa dokumen yang ada dihadapanku. Moodku hancur.

Seharusnya aku bahagia hari ini. Karna ini hari terakhir aku menjadi Sekretaris Daepyonim. Aku akan terlepas dari orang licik itu, setelah 3 bulan harus menahan emosiku tiap kali berhadapan dengannya. Walau pernah aku lepas kendali.

Tapi semua hancur, ketika pak Jungkook seenak jidatnya merusak semuanya.

"Hyomin, kontrakmu sebagai Sekretaris diperpanjang ya. Jadi kau akan menjadi Sekretaris selama 7 bulan kedepan"

Apa-apaan dia, seenaknya merubah kontrakku tanpa izinku. Dan sialnya, Irene-ssi mendukung keputusan itu. Harusnya ini termasuk pelanggaran kontrak.

"Tidak. Ini masih batas wajar, tidak masuk pelanggaran kok. Lagipula, gajinya tinggi dan fasilitasnya lengkap. Kenapa kau menolaknya?"

Jelas aku menolaknya. Percuma semua tunjangannya tinggi, kalau harus setiap hari berurusan dengan orang seperti dia.

Aku lelah menahan emosiku, terlalu lama.

"Kau terlihat kacau sekali, Hyomin" Aku mengangkat kepalaku dan melihat pak Jungkook berada dihadapanku. Aku sedang tidak ingin bertemu dengannya.

"Aku sejak tadi mengetuk pintu, tapi tidak ada jawaban. Aku kira kau berada di ruangan Jaehyun hyung" Ujarnya dengan menampilkan senyum tengilnya. Astaga.

"Ada yang bisa saya bantu pak?"

"Wah, jangan kaku seperti itu Hyomin" Aku mendengus mendengarnya.

"Aku minta maaf telah memperpanjang kontrakmu tanpa sepengetahuanmu" Iya iya. Aku sudah mendengar permintaan maafnya sebanyak 5 kali. Ini yang 6 kali.

"Aku punya alasan tersendiri, mengapa mempertahankanmu disini" Aku mengangkat sebelah alisku, menunggu kelanjutannya.

"Selama ini, kau melakukan tugasmu dengan baik, hanya terdapat beberapa kesalahan kecil yang masih bisa diatasi. Sesuai prediksiku dan Jihyo" Ini aku harus merasa tersanjung apa tidak terima ya?

"Selain itu, Jaehyun hyung sendiri yang memintaku untuk memperpanjang kontrakmu. Dan tentu, aku tidak bisa menolaknya"

Andaikan tidak ada pak Jungkook disini, dipastikan aku akan mengamuk saking tidak terimanya aku.

Dia senang sekali memperumit hidupku. Tidak berubah.

"Makanlah. Setidaknya bisa membuat moodmu membaik" Aku mendengus geli ketika dia meletakkan sebungkus coklat Hershey's ukuran besar di meja kerjaku.

"Anda kira saya anak kecil bisa disogok hanya dengan coklat?"

"Iya. Buktinya kau cemberut seperti anak kecil sejak aku memberitahu tentang kontrakmu"

"Terimakasih" Aku tertawa kecil dan menyimpannya di tasku. Lumayan untuk si kecil.

"Hyomin"

"Hm"

"Terimakasih"

"Ne?"

"Terimakasih mau bertahan menjadi Sekretarisnya. Terimakasih tetap selalu profesional, meskipun tidak mudah memendam semua emosimu"

Aku tersenyum haru mendengar. Aku tidak mengira bahwa ia sepeka dan semanis itu.

"Aku tidak membayarmu hanya untuk berbicara dengan Sekretarisku, Jungkook" Senyum manis pak Jungkook luntur ketika mendengar nada ketus dari seorang Daepyonim.

"Kalem hyung, kalem. Aku tidak berbicara aneh-aneh dengannya" Ucapnya dengan menepuk bahu Daepyonim dan masuk kedalam ruangan Daepyonim.

Preserve | Jung Jaehyun [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang