11. Be Nice

7.6K 1.1K 38
                                    

Cuti 2 hari sudah cukup membuat kondisi tubuhku membaik. Apalagi selama aku cuti, aku selalu mendapati pengantar makanan di depan apartemen. Tapi bukan aku yang memesannya.

"Oh, yang memesan tidak mau saya menyebutkan namanya" Kalimat yang sering aku dengar, setiap kali aku tanya siapa memesan makanan untukku.

Tapi lucunya, semua makananku selalu terselip sticky notes dan memanggilku 'Cherry'.

Isi sticky notes, cukup aku dan si pengirim yang tahu. Aku sendiri geli membacanya. Dan, aku tidak bisa menahan senyumku, tiap kali membacanya.

Ngomong-ngomong cuti, aku sedikit rindu dengan suasana kantor.

Aku bahkan sengaja berangkat lebih awal dari biasanya, karna aku ingin menyelesaikan pekerjaanku yang tertunda selama 3 hari.

Kudengar dari pak Jungkook, pekerjaan Daepyonim sedikit terhambat karna aku tidak masuk kerja.

Salah sendiri tidak mau merekrut Sekretaris lagi, batinku.

Sebenarnya pekerjaanku tidak banyak. Malah aku bisa menyelesaikannya hanya dalam waktu satu jam. Dan ini masih pukul 7 pagi. Aku masih punya waktu untuk memakan kue. Iya, kue Black Forest.

Aku tahu, aku melanggar ajuran dokter. Tapi aku bosan dengan makanan 'lembek' seperti bubur dan sebangsanya selama 2 hari. Aku ingin sesekali memakan sesuatu yang manis, dan hanya kue ini yang ada diapartemen.

Sembari memakan kue, aku kembali mengingat kejadian kemarin.

Setelah aku mengorek informasi dari si kembar Park dan buah hatiku, aku menemukan beberapa fakta.

Pertama, tempo hari bukan kali pertama Jaehyun membelikan kue untuk buah hatiku. Kue yang ditunjukkan oleh Jaemin waktu itu, itu pemberian darinya.

Kedua, Jaemin dan Jena bertemu dengan Jaehyun, secara tidak sengaja. Tanpa aku ketahui. Di toko kue yang sama, saat Jaehyun membeli kue untuk mereka kedua kalinya.

Ketiga, mereka sangat menyukai Jaehyun. Perlu kutekankan, sangat amat.

Dan, aku benci mengetahui, mereka ingin bertemu lagi dengan Jaehyun. Tanpa merasa takut, sedikitpun.

Aku tak mengerti, mantra sihir apa yang digunakannya sehingga anak-anakku suka padanya? Yang notabene, Jaemin-Jena tipikal anak yang waspada terhadap orang asing.

Bahkan, si kembar Park butuh waktu dari sebulan, agar mereka bisa dekat dengan buah hatiku.

Sedangkan dia? Dia hanya butuh waktu kurang dari 2 jam bisa membuat anak-anakku nyaman dengannya.

Aku benci mengetahuinya.

Kueku dirampas oleh seseorang, bersama sendok yang kupegang.

"Kenapa kau masuk kerja?" Tanyanya dengan melahap kueku menggunakan sendok yang sama. Dia tidak jijik menggunakan sendok bekasku?

"Masa cuti saya sudah habis. Ya, saya harus kembali masuk kerja" Ucapku sambil menatap miris kueku. Aku baru makan 4 sendok, dan dia memakan kueku lebih banyak dariku. Bahkan potongan yang dia makan berukuran besar.

"Memangnya lambungmu sudah sehat? Sampai-sampai kau berani makan kue? Ingat, kau harus makan makanan halus selama 3 hari. Dan kue bukan makanan halus" Cecarnya sambil meletakan kotak makanku, yang sudah kosong diatas meja kerjaku. Aku menghela napas melihatnya.

"Sudah Daepyonim, makanya saya berani makan kue" Ucapku pelan masih menatap kotak makanku. Sialnya aku.

"Tetap saja, kau hanya boleh makan makanan lembut. Kau telah melanggar perintah dokter" Ucapnya dengan sorot mata yang tajam.

Preserve | Jung Jaehyun [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang