Menurutku, ada hal yang paling membahagiakan daripada jurnal penilitianku bersama Taeyong oppa dinyatakan lolos seleksi dan akan dipublish bulan depan, yang berarti aku dan Taeyong oppa dipastikan wisuda semester ini.
Ini kebahagiaan yang kuimpikan sejak bekerja di daycare.
"Sunbae, ada lihat Jaehyun?"
"Oh tadi aku sempat lihat dia masuk ke ruang musik bersama Mingyu"
"Ah, terimakasih sunbae"
Meskipun ada yang janggal; kenapa Jaehyun bersama dengan Mingyu, aku mengabaikannya dan berlari kecil menuju gedung America, tempat dimana ruang musik universitas berada.
Dengan surat ditangan kananku, senyumku tidak luntur sedikitpun.
"Loh Hyomin? Kenapa ada disini?"
Aku tersenyum kikuk pada Minhyun sunbae begitu aku membuka pintu ruang musik. Ada beberapa pria disana yang kukenal. Mulai dari Minhyun sunbae, Mingyu sunbae, Daniel sunbae, dan tentu saja Jaehyun.
"Aku mau mencari Jaehyun. Ada?" Meski aku tahu jawabannya, aku tetap bertanya pada Minhyun sunbae, sekaligus meminta izin untuk masuk.
"Ada. Ayok masuk" Dia menarik tanganku masuk kedalam hingga sampai didepan Jaehyun yang tengah berkutat dengan piano.
Fyi, saat Jaehyun pertama kali masuk universitas, dia pernah ikut Unit Kegiatan Musik bersama mereka. Dia mulai jarang berkumpul dengan member NCT. Dan dari sinilah Jaehyun mengenal barang yang bernama rokok dan alkohol.
Darimana aku tahu informasi ini? Tentu saja dari Taeyong oppa.
Apa aku percaya dengannya? Absolutely yes. Taeyong oppa tidak mungkin berbohong padaku. Benefitnya apa coba?
Dia juga yang bercerita, mereka memberi dampak yang buruk bagi kehidupan Jaehyun. Dari sinilah, Jaehyun memiliki watak pemberontak dan keras kepala.
Menurut Taeyong oppa, intensitas waktu berkumpulnya Jaehyun dengan mereka mulai berkurang saat aku menjadi tutornya, dan semakin jarang begitu aku dekat dengan Taeyong oppa.
Untuk kalimat yang terakhir, aku hanya bisa tertawa mendengarnya. Itu berlebihan.
"Eh? Sejak kapan kau ada disini?" Jaehyun sedikit terkejut begitu aku ada disampingnya.
"Sejak tadi, sejak kau menekan tuts dengan random"
Dia hanya tertawa kecil sembari mengajakku duduk di sofa yang berada di sudut ruangan. "Ada apa? Kau terlihat bahagia sekali"
Dengan cepat, aku menyerahkan suratku padanya. "Buka dan baca sendiri"
Dia membuka surat itu dengan perlahan berserta raut penasaran yang ketara sekali. Setelah membuka surat, ia membaca dengan teliti.
Tapi satu hal yang membuat hatiku mencelos.
Tidak ada senyum disana, tidak ada raut bahagia disana, hanya ada ekspresi datar.
"Jaehyun? Kau kenapa?"
"Apa kau tidak senang dengan suratnya?" Aku akan sakit hati jika dia berkata 'iya'.
Dia tidak menjawab pertanyaanku sama sekali. Raut wajahnya semakin menengang, bahkan tangannya meremas sudut suratnya, mengindikasi bahwa dia tidak senang.
Apa yang salah? Kenapa dia terlihat murka?
"Woi. Kok tegang begitu mukanya? Ada apa ini?" Mingyu sunbae datang menghampiri kami, merebut surat yang ada ditangan Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Preserve | Jung Jaehyun [Complete]
FanfictionMenjadi orang tua tunggal itu, sebenarnya menyenangkan. Tapi, semua terasa berat Ketika, Jung Jaehyun mulai mengusik kembali hidupku, dan berusaha mengambil "paksa" buah hatiku ©️SiriusPeach - Start : 27/04/19 End : 13/04/20