39. We Met Again

4.7K 864 100
                                    

Ada yang inget work ini? Pasti gak ada yaa, hehehe

"Yukhei! Kembalikan susuku!"

"Jadi orang jangan pelit amatlah, Na"

"Waw. Susu siapa Lucas minum tuh? Enak gak? Kenyal gak, Cas?"

Plak.

"Aduh Buna! Kok mukul sih?"

"Bisa gak sehari aja kamu mikirnya gak aneh-aneh, Magu? Apanya yang kenyal, hah?"

"Hehehe, kotaknya maksudku"

"Alah, alibi tak bermutu. Dasar siluman Singa"

"Diem ya wahai Kingkong Wakanda"

"Bisa tidak kalian akur sehari aja?" Kyulkyung-yang duduk diantara Mark dan Lucas-mulai menjewer telinga mereka. Aku sangat percaya tarikannya pasti sakit, karna itu membuat kedua telinga mereka memerah.

"Aw! Aw! Bunaaa, tolongin dong" Lucas berusaha merayuku dengan menatapku memelas.

Aku memutar mataku jengah sebelum merebut kembali susu coklatku dari Yukhei. Bukan sesuatu yang aneh melihat keributan mereka. Dan aku selalu terjebak didalamnya.

"Sepertinya kau salah memilih adopsi anak deh, Hyomin. Bisa-bisanya anakmu seperti mereka" Kyulkyung begitu puas melihat telinga memerah 'anakku'.

"Aku tidak pernah mengadopsi mereka. Mereka sendiri yang menganggapku Bunanya" Aku mengangkat bahuku acuh sebelum kembali berkutat dengan Power Point untuk presentasi tentang Kode Etik Bisnis.

"Ish, Buna kok jahat sih"

"Memang selama ini, aku pernah bersikap baik dengan kalian?" Tanyaku dengan senyum miring kearah Mark.

Aku mengabaikan gerutuan dari 'anakku' dan lebih fokus mengerjakan persentasiku. Ini lebih penting ketimbang meladeni mereka. Nilaiku dipetaruhkan disini.

Telingaku belum siap mendengar pekikan kencang dan sok imut dari sebagian besar mahasiswi di kantin. Ah, sial.

"Apa sih yang mereka ributkan?" Aku mengangkat sebelah alisku dengan kedua tangan masih bertengger di telingaku.

"Biasalah. Jung Jaehyun" Alisku semakin menukik begitu mendengar nama asing ditelingaku.

"Oh, gosh. Jangan katakan kau tidak tahu siapa Jung Jaehyun?" Lucas menggeleng kepalanya heran melihatku masih diam tak mengerti.

Rasa sakit menjalar di keningku begitu Mark menyentilku. "Makanya jangan diam dikelas mulu. Sesekali keluar lah, Na. Biar gak kurang info seperti sekarang"

Bola mataku kembali berotasi mendengar ocehannya. Aku memang tidak suka tempat keramaian. Bahkan untuk sekedar membeli camilan, aku lebih memilih menyuruh satu diantara mereka membelinya.

Ini termasuk keempat kalinya aku berada di kantin selama 2 tahun kuliah disini, itupun karna paksaan Kyulkyung.

"Aku tidak peduli. Memangnya kalau aku tahu dia, bisa membantu nilaiku naik? Tidak bukan?"

"Sekarang, berhentilah mengoceh dan kerjakan bagian kalian, jika ingin nyawa kalian selamat minggu depan" Ancamku.

Dengan segera Lucas membuka laptopnya, sedangkan Mark membaca rangkumannya lagi. Aku hanya mendengus geli melihatnya. Ya, presentasi ini adalah tugas kelompok.

Aku selalu satu kelompok dengan Mark dan Lucas. Selalu, di mata kuliah apapun, selama 2 tahun.

Aku sangat beruntung, bukan?

Preserve | Jung Jaehyun [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang