48. Mine

3.2K 558 13
                                    

"Sunbae, Hyomin sunbae!"

"Hyomin sunbae! Ayo, duduk disini"

"Berhenti memanggilku sunbae, itu menggelikan"

Kedua lelaki di depanku tidak takut sama sekali dengan delikan mataku, justru tawa mereka semakin menjadi-jadi. "Tidak sopan memanggilmu tanpa embel-embel sunbae. 'Kan kau satu tingkat diatas kami"

"Diam"

Aku tidak tahu dimana letak kelucuan disini, yang pasti mereka tertawa semakin keras dan itu membuat kami menjadi pusat perhatian di kantin. Tawa mereka mulai reda begitu aku mencubit kedua tangannya.

"Shhh... Aku tahu kau sedang sensitif, tapi tidak bisakah kau tidak segarang ini?" Lucas mengusap tangannya yang memerah karnaku.

"Memangnya dia sensitif karna apa?"

"Karna... Perasaannya digantung oleh seorang lelaki"

Plak. Plak.

"Membahas soal itu lagi, kalian akan tahu akibatnya" Ancamku setelah memukul kedua tangannya keras. Tidak peduli lengan mereka akan membiru, aku terlalu kesal hari ini.

"Kyulkyung mana?" Sejak tadi aku tidak melihat satu-satunya sahabat perempuanku disini. Biasanya dia yang paling semangat pergi kekantin.

"Biasa" Mark mengangkat kedua alisnya. "Ratu budak cinta kita ini sedang ada masalah dengan pangerannya"

Oke, seharusnya aku tidak tertawa disini. Tapi sebutan yang mereka sematkan untuk sepasang kekasih itu, sungguh menggelikan. "Apalagi? Salah paham?" Tanyaku berusaha menahan tawa.

"Tidak, lebih dari itu" Lucas mulai serius dengan topik pembicaraan ini. "Minhyun hyung terlalu mudah menyepelekan sesuatu, termasuk tentang rencana pertunangan mereka"

"Kau tahu Kyulkyung terlalu perfeksionis jika menyangkut sesuatu yang bersifat spesial; sesuatu yang bisa saja terjadi sekali seumur hidupnya" Aku mengangguk menanggapinya. "Jadi ketika si pria tidak menganggap momen ini spesial sama seperti sudut pandang si wanita, itu pasti membuat si wanita sakit hati"

Aku mendengus kasar, membayangkan seperti apa perasaan Kyulkyung saat ini. "Lalu? Dimana dia sekarang?"

"Tempat yang sudah pasti kau tahu itu" Seketika sebuah nama tempat muncul dikepalaku. "Taizhou, lebih tepatnya makam Zǔfù dan Zǔmǔnya"

Meski pertemananku dengan Kyulkyung tidak selama Mark ataupun Lucas, aku sedikit tahu seperti apa karakternya. Dan ketika dia pergi kesana, itu tandanya dia sedang lelah menghadapi masalahnya.

"Kyulkyung itu sama sepertimu" Celetuk Lucas tiba-tiba.

"Hah?"

"Yup" Dia menatap lurus dibelakangku. "Kalian sama-sama menghindari seseorang. Bedanya, lelakimu sedang mengejarmu sekarang"

Spontan aku mengernyit, tidak mengerti apa maksudnya. "Arah jam 3, kaus putih, tas ransel hitam"

Tanpa pikir panjang, aku memutar kepalaku, mengikuti petunjuk sederhana dari Mark.

Tanpa pikir panjang, aku memutar kepalaku, mengikuti petunjuk sederhana dari Mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Preserve | Jung Jaehyun [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang