PERANG BADAR

926 67 0
                                    

Bab 10

بسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Perang Badar adalah perang pertama kali yang terjadi dalam Islam. Disebut perang Badar karena terjadi di daerah Badar. yaitu daerah yang terletak sekitar 130 KM dari Madinah.

Penyebab dari perang ini, Rosululloh SAW berencana menghadang kafilah dagang Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan sekembalinya dari Syam dengan membawa 1000 onta, 50.000 dinar dan 40 orang penjaga.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk pembalasan terhadap mereka yang telah merampas harta kaum muslimin saat berhijrah ke Madinah.
Namun kafilah dagang berhasil melarikan diri dan mengutus utusan meminta bantuan dari Mekah untuk melawan kaum muslimin. Akhirnya, bantuan datang dengan membawa 1300 pasukan, di antaranya 600 pasukan berbaju besi dan 100 penunggang kuda, mereka juga membawa onta dalam jumlah yang besar.

Nabi SAW bersama para sahabatnya keluar dari Madinah pada tanggal 12 Romadhon tahun 2 H. Beliau SAW tidak mewajibkan setiap kaum muslimin untuk ambil bagian menuju Badar. Karena keberangkatan ini hanya bertujuan menghadang kafilah Quraisy bukan untuk berperang. Saat itu kaum muslimin hanya berjumlah sekitar 313 orang.

Tujuan Rosululloh SAW berbeda dengan apa yang dikehendaki Alloh, yaitu perang antara kaum muslimin dengan orang-orang kafir Quraisy. Oleh karena itu ketika kedua pasukan bertemu di Badar dan terjadilah peperangan yang sengit sesuai dengan apa yang dikehendaki Alloh SWT. Akhirnya, kaum muslimin memenangkan peperangan. Tujuh puluh orang kafir tewas di medan Badar.

Di antara mereka adalah tokoh-tokoh Quraisy. Seperti: Abu Jahal, Utbah bin Rabiah, Syaibah bin Rabiah, Umayyah bin Khalaf, al-Ash bin Hisyam bin al-Mughirah.

Dari pihak kaum muslimin, 14 orang menemui syahidnya, 6 orang Muhajirin dan 8 orang Anshar. Perang ini terjadi pada tanggal 17 Romadhon 2 H.

Kemenangan ini benar-benar berdampak positif terhadap kaum muslimin. Ini merupakan pertolongan dari Alloh SWT atas kesabaran orang-orang yang beriman. Sejak saat itu orang-orang bangsa Arab mulai segan terhadap negara Madinah. Sebagaimana juga orang-orang Quraisy tidak lagi meremehkan kaum muslimin.

Perang Badar merupakan perang antara kesyirikan dan ketauhidan, oleh karena itu perang Badar disebut dengan Yaumul Furqon atau Hari Pembeda antara keimanan dan kekafiran.

Sejarah IslamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang