Bab 63
بسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Dalam rangka menjaga kemurnian tauhid, para ulama telah mengingatkan tentang berbagai perantara atau sarana yang dapat mengantarkan kepada kesyirikan, agar hal itu dihindari. Imam Syafi'i, misalnya, begitu pula dengan imam-imam lain dalam mazhab Syafi'i, melarang hal-hal yang dapat menjadi perantara atau sarana menuju kesyirikan.
Di antara sarana menuju kesyirikan yang tersebar di masyarakat, yaitu sikap berlebih-lebihan sebagian umat Islam terhadap orang-orang yang mereka yakini orang sholih dan wali, khususnya kuburan-kuburan yang mereka ziarahi. Hal ini biasanya disertai dengan beberapa ritual kesyirikan, seperti nazar, berkurban, memohon pertolongan pada mereka dan semacamnya.
Sikap berlebih-lebihan ini bisa jadi akan membawa pada syirik besar, yaitu jika seseorang berkeyakinan bahwa mereka mempunyai kekuasaan dan pengaruh di alam ini, sehingga lama-kelamaan ia menyembah perantara-perantara itu bersamaan dengan Alloh.
Mengagungkan kuburan, khususnya kuburan para Nabi dan orang sholih adalah haram dalam Islam. Termasuk dalam mengagungkan kuburan adalah menembok kuburan, meninggikannya, membuat bangunan di atasnya, menulis sesuatu di atas kubur, memasang lampu di atasnya, menjadikan kuburan sebagai masjid, sholat langsung menghadap ke kuburan, berdoa menghadap ke kuburan, melakukan thowaf mengelilingi kuburan, duduk di atasnya, memasang tenda, mencium dan mengusapnya dengan tangan.
Imam Syafi'i rh mengatakan, "Saya tidak menyukai ada masjid dibangun di atas kuburan atau melakukan sholat dengan menghadap kuburan."
Di antara sarana kesyirikan lainnya, yaitu mencari berkah pada pohon, batu dan semacamnya, dengan keyakinan bahwa semuanya itu mempunyai rahasia atau keberkahan khusus yang diperoleh dengan mengusapnya, mengelilinginya atau duduk di dekatnya. Inilah yang akan membawa pada syirik besar bagi orang yang melakukannya terus menerus.
Demikianlah beberapa contoh sarana-sarana yang mengantarkan kepada perbuatan syirik yang terjadi di masyarakat. Hendaknya fakta tersebut menjadikan seorang muslim selalu memikirkan dan mengkhawatirkan dirinya akan kemungkinan terjerumus ke dalam perbuatan tersebut.
Seorang muslim hendaknya berusaha meningkatkan semangat dalam mempelajari ilmu tentang tauhid dan keimanan, sehingga ia terjaga dari penyimpangan dalam akidah, serta berusaha semaksimal mungkin mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejarah Islami
Historical FictionBelajar bareng2 supaya pinter bareng2!🙌🏻 Semoga, apa yang kalian baca bermanfaat & manjadi sumber pengetahuan kita semua :) Manusia miskin ilmu, masih banyak belajar dan akan terus belajar. -AKU- ⚠️ sebagian bahas tentang fiqih , cerita nabi dll T...