بِسْــــــــــــــــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِDalam ilmu Tasawuf ada yang dikenal dengan istilah Kasyaf. Menurut mereka ilmu ini sangat langka dan sakral. Tidak sembarang orang bisa meraihnya, kecuali para wali yang telah sampai pada tingkatan ma’rifat.
Menurut kaum sufi, Kasyaf merupakan ilmu yang paling agung dan puncak dari segala ilmu. Dengan mujahadah, pembersihan dan pensucian hati akan terpancar nur dari hatinya, sehingga tersibaklah seluruh rahasia-rahasia alam ghoib bahkan bisa berkomunikasi langsung dengan Alloh, para rosul dan ruh-ruh yang lainnya, termasuk nabi Khidhir.
Mereka berkeyakinan bahwa tidaklah ilmu ini bisa diraih kecuali setelah mencapai tingkatan ma’rifat melalui latihan-latihan, amalan-amalan, ataupun dzikir-dzikir tertentu. Ini bukan suatu wacana atau tuduhan semata, tapi terucap dari lisan tokoh-tokoh tenar kaum sufi, seperti Al Junaidi, Abu Yazid Al Busthami, Ibnu Arobi, dan yang lainnya yang terdapat dalam karya-karya tulis mereka sendiri.
Dalam sejarahnya, Ilmu kasyaf yang ada di kalangan kaum sufi memiliki peran sangat besar dalam merusak agama islam yang mulia ini. Dengannya bermunculan akidah-akidah kufur yang bertentangan dengan akidah dalam al-Quran dan sunnah Rosululloh . Selain dari itu, mereka secara langsung ataupun tidak langsung terlibat dalam kasus pembodohan umat.
Tidak sekedar melakukan tindakan pembodahan umat, merekapun telah jatuh dalam pengkebirian umat. Dengan membagi umat manusia menjadi tiga kasta yaitu: syariat, hakekat, dan ma’rifat, seperti Sidarta Budha Gautama membagi manusia menjadi empat kasta. Sehingga seseorang yang masih pada tingkatan syari’at tidak boleh baginya menilai atau mengkritik seseorang yang telah mencapai tingkatan ma’rifat atau hakekat.
Adapun keyakinan kaum sufi bahwa seseorang yang sudah mencapai ilmu kasyaf, akan tersingkap baginya rahasia-rahasia alam ghoib, yang dengan cahaya hatinya, ia bisa berkomunikasi dengan Alloh, para rosul, malaikat, ataupun wali-wali Alloh, yang pada tingkatan musyahadah, ia dapat berinteraksi langsung tanpa adanya pembatas apapun. Padahal dalam Islam, cukup dengan pengakuannya mengetahui ilmu ghoib itu, sudah bisa dikatakan ia sebagai seorang pendusta.
Bahkan, Rosululloh shollallahu 'alaihi wasallam adalah seorang yang paling mulia dari seluruh makhluk Alloh, namun beliau tidaklah mengetahui ilmu ghoib kecuali sebatas apa yang telah diwahyukan kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejarah Islami
Historical FictionBelajar bareng2 supaya pinter bareng2!🙌🏻 Semoga, apa yang kalian baca bermanfaat & manjadi sumber pengetahuan kita semua :) Manusia miskin ilmu, masih banyak belajar dan akan terus belajar. -AKU- ⚠️ sebagian bahas tentang fiqih , cerita nabi dll T...