BERDUSTA

122 11 0
                                    

Bab 54

بسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Dusta adalah lawan dari jujur.
Hakikat dusta yaitu pengkabaran tentang sesuatu yang bertentangan dengan realita. Pengkabaran tersebut tidaklah terbatas pada perkataan, akan tetapi terkadang dengan perbuatan, seperti isyarat tangan atau anggukan kepala.

Dusta adalah induk segala keburukan dan merupakan asal dari sifat tercela. Kedustaan melahirkan permusuhan dan kebencian.

Dusta juga merupakan bentuk kebusukan jiwa dan harga diri yang hina. Bahkan seribu kebohongan dianggap sebagai kebenaran jika ditutupi dengan kedustaan yang direncanakan dan diulang-ulang.

Dusta adalah penyakit kronis dan sangat berbahaya. Dusta juga merupakan salah satu cabang dari kemunafikan

➡️ Adapun di antara bahaya dusta adalah sebagai berikut:
1.  Merupakan dosa besar.
2.  Merupakan sebab masuk ke neraka.
3.  Orang yang gemar berdusta dicatat di sisi Alloh SWT sebagai pendusta.
4.  Salah satu sifat orang yang tidak beriman dengan ayat-ayat Alloh SWT.
5.  Salah satu tanda orang munafik.

➡️ Di antara macam-macam bentuk dusta adalah sebagai berikut:

1.  Dusta atas nama Alloh SWT dan Rosul-Nya, seperti mengatakan tentang Alloh dan rosulnya padahal tidak demikian.
2.  Berdusta dalam jual beli dan perdagangan.
3.  Berdusta untuk membuat manusia tertawa.
4.  Menghapus dan menyembunyikan sebagian yang benar.
5.  Dusta dalam hal kecintaan dan persahabatan.
6.  Dusta yang disertai rasa hasad.
7.  Berlebihan dalam berkata dan memberikan berita.  

➡️ Sebab-sebab yang mendorong seseorang untuk melakukan kedustaan, di antaranya:

1.  Kurangnya rasa takut kepada Alloh SWT.
2.  Mencari popularitas dan perhatian orang dengan membawakan cerita-cerita fiktif dan perkara-perkara yang dusta.
3.  Terbiasa melakukan dusta sejak kecil disebabkan hasil pendidikan yang buruk.
4.  Gemar dalam berdusta.

Dusta adalah dosa besar.
Seorang yang bertaqwa tidaklah berdusta walaupun dia bercanda. Begitu juga tidak berdusta hanya untuk membuat orang tertawa dengan perkataannya. Akan tetapi perkataan seorang Muslim adalah perkataan yang jujur dan perkataan nasihat yang menjadi hiasan taqwa.

Sejarah IslamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang