Bab 17
بسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Ketika sampai berita kepada Nabi SAW bahwa Raja Romawi akan menyerang kota Madinah dengan bala tentara yang besar melalui Syam. Pada hari Kamis tanggal 5 bulan Rojab tahun kesembilan Hijriyah. Beliau berangkat dari Madinah untuk melawan penyerangan ini.
Ketika itu, cuaca sangat panas dan musuh pun sangat besar. Nabi SAW mengumumkan kepada pasukan Muslim bahwa mereka akan berangkat untuk menghadapi Raja Romawi dan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Maka untuk itu, beliau menganjurkan pengumpulan dana.
Pertempuran inilah yang menyebabkan Abu Bakar radhiyallohu 'anhu mengorbankan seluruh hartanya. sehingga ketika ia ditanya oleh Nabi SAW, "Apa yang kamu tinggalkan di rumahmu? Ia menjawab, "Kutinggalkan Allah dan Rasul-Nya bersama mereka."
Umar radhiyallohu 'anhu juga telah mengorbankan setengah hartanya. Begitupun dengan Utsman radhiyallohu 'anhu yang mengorbankan perlengkapan perang untuk sepertiga pasukan beserta sahabat lainnya.
Padahal, pada masa itu keadaan para sahabat sedang susah, sehingga seekor unta harus dikendarai oleh sepuluh orang sahabat bergantian. Oleh sebab itu, perang ini pun disebut sebagai Jaysyul-'Usroh yaitu pasukan kesulitan.
Jarak nya sangat jauh dan berlangsung pada musim yang sangat panas. Seiring dengan itu, kebun-kebun kurma di Madinah sedang musim panen dan sebagian besar penduduk Madinah bergantung pada bertanam kurma. Itulah jalan rezeki mereka selama setahun.
Inilah ujian iman yang sangat berat bagi kaum Muslimin. Di satu sisi, rasa takwa kepada Alloh dan perintah Nabi SAW yang tidak mungkin mereka abaikan, dan di sisi lain berbagai kesulitan yang setiap waktu datang menghadang, khususnya terhadap usaha mereka selama setahun.
Mereka telah berusaha keras terhadap tanaman mereka, sehingga sulit untuk meninggalkan kebun yang dalam keadaan siap panen tersebut tanpa ada yang memeliharanya. Namun, karena ketakwaan mereka kepada Alloh lebih besar dari hal-hal yang lain, mereka segera menyambut seruan Rosululloh SAW.Maka, saat itu yang tinggal di Madinah hanyalah kaum munafik, orang-orang udzur, perempuan, anak-anak, dan sebagian sahabat tidak ada kendaraan yang dapat ditunggangi. Padahal, mereka sangat ingin menyertai pasukan itu.
Ada 3 sahabat yang tertinggal ketika perang tabuk yaitu Ka'ab bin Malik, Hilal bin Umayah Dan Muroroh bin Arobi. Mereka bertaubat kepada Alloh SWT dan diterima taubatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejarah Islami
Historická literaturaBelajar bareng2 supaya pinter bareng2!🙌🏻 Semoga, apa yang kalian baca bermanfaat & manjadi sumber pengetahuan kita semua :) Manusia miskin ilmu, masih banyak belajar dan akan terus belajar. -AKU- ⚠️ sebagian bahas tentang fiqih , cerita nabi dll T...