BERTEMU NABI KHIDIR

137 10 0
                                    


بِسْــــــــــــــــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Banyak sekali kisah pengalaman mistik para sufi dengan sosok Khidir. Menurut mereka, Khidir itu nyata dan bersentuhan dengan dunia nyata mereka. Banyak referensi-referensi tasawuf ditemukan tentang kisah-kisah para sufi yang bertemu dengan Khidir. Di antara tokoh yang menurut kaum sufi adalah wali qutub, yang memiliki kisah yang cukup banyak tentang Khidir ialah Syekh Abdul Qodir Jailani.  Khidir diyakini menjadi semacam guru pembimbingnya sejak mulai tirakat pengembaraanya selama 25 tahun, hingga ia menetap di Baghdad dan didatangi para pengikut tasawuf.

Para ahli tasawuf mengatakan bahwa Khidir adalah gurunya para masyayikh sufi. Ia adalah guru, teman bicara, dan kawan terbaik yang menyertai mereka. Khidir diyakini sebagai pembimbing utama para guru syekh yang membimbing dan menuntun para sufi selangkah demi selangkah dalam menjalani kehidupan.

Ada sebagian sufi berkeyakinan bahwa Khidir itu bukanlah sosok tapi merupakan pangkat rohani yang diberikan Alloh kepada orang yang mempunyai pengetahuan luas tentang hakikat. Namun, pemahaman ini adalah pemahaman yang jauh dari kebenaran.

Sebagian pengikut Tasawuf ada yang terjebak dengan pemahaman yang salah tentang Khidir. Mereka menganggap khidir itu adalah sosok yang hidup abadi, tidak pernah mati, hidup dari zaman Nabi Musa   sampai sekarang. Dari keyakinan ini, banyak orang yang termotivasi untuk menggali sumur kemudian membuat tempat bertapa di bawah dekat sumber air dengan harapan bisa berjumpa dengan Khidir yang konon kabarnya hidup di air atau lautan agar mendapatkan wangsit darinya.

Dari pendapat bahwa Nabi Khidir belum mati dan masih mengembara, hal ini banyak membuka pintu munculnya berbagai macam khurafat dan kedustaan. Banyak orang yang menyalahgunakan pendapat ini dan mengaku pernah bertemu Nabi Khidir, dan menerima beberapa nasihat serta berbagai perintah darinya. Kemudian mereka meriwayatkan berbagai cerita aneh tentang Nabi Khidir. Ini tersebar di kalangan orang-orang Sufi, dan kita wajib mengingkari semua itu.

Dalam agama Islam, seandainya Nabi Khidir masih hidup, tentu beliau diwajibkan untuk mendatangi Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam, mengikuti dakwah beliau, dan membantu dakwah beliau. Namun realitanya tidak demikian. Jadi, berhati-hatilah dengan kabar dusta yang mengatasnamakan agama Islam yang mulia.

Sejarah IslamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang