NABI SYU'AIB 'ALAIHISSALAM

57 5 0
                                    

Nabi Syu'aib 'alaihissalam tinggal di kota Madyan yang letaknya sekarang di negara Yordania. Ketika itu, masyarakatnya kafir kepada Alloh dan melakukan berbagai kemaksiatan, seperti membajak dan merampas harta manusia yang melintasi mereka. Mereka juga menyembah pohon besar yang disebut dengan Aikah.

Mereka bermuamalah buruk dengan manusia, menipu dalam melakukan jual beli dan mengurangi takaran dan timbangan. Maka, Alloh mengutus kepada mereka seorang rosul dari kalangan mereka bernama Nabi Syu'aib 'alaihissalam.

Nabi Syu'aib 'alaihissalam berdakwah kepada kaumnya dan menerangkan kebenaran kepada mereka, tetapi yang beriman hanya sedikit saja. Meskipun begitu, ia tidak berputus asa terhadap penolakan mereka, bahkan tetap sabar mendakwahi mereka dan mengingatkan mereka nikmat-nikmat Alloh yang tidak terhingga. Setiap kali beliau berdakwah dan mendapatkan olok-olok dan perlakuan kasar, senantiasa menasihati dengan kalimat yang halus sambil mengajak mereka kepada yang benar.

Suatu hari,  Nabi Syu'aib 'alaihissalam menakut-nakuti mereka dengan azab Alloh jika mereka tetap di atas kesesatan dan kemaksiatan mereka, tetapi kaumnya malah menjawab ancaman itu dengan mengancamnya agar meninggalkan kota bersama orang-orang yang beriman yang mengikutinya. Namun, Nabi Syu'aib 'alaihissalam dan orang-orang yang beriman bersamanya tetap teguh di atas keimanan mereka dan menyerahkan urusan mereka kepada Alloh.

Akhirnya, Nabi Syu'aib 'alaihissalam berdoa kepada Alloh, "Ya Robb kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan adil. Engkaulah pemberi keputusan yang sebaik-baiknya."

Maka, Alloh ta'ala pun menyuruh Nabi Syu'aib 'alaihissalam agar keluar dari kota itu bersama orang-orang yang beriman karena azab akan turun menimpa kaumnya. Selanjutnya Alloh ta'ala mengirimkan kepada mereka cuaca yang begitu panas yang membuat tanaman rusak, sumur kering, dan susu hewan habis. Saat itu orang-orang pun keluar mencari kesejukan, lalu mereka menemukan awan hitam yang sebelumnya mereka kira sebagai hujan dan rahmat. Setelah mereka berkumpul di bawahnya, tiba-tiba ditimpakan kepada mereka bunga api yang membakar mereka semua. Bumi pun berguncang dan mereka ditimpa suara menggelegar yang mencabut nyawa mereka sehingga mereka menjadi jasad-jasad yang mati bergelimpangan

Sejarah IslamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang