MASA KECIL ROSULULLOH SAW

3.5K 233 1
                                    

Bab 3

بسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Pada usia 6 tahun, sang ibu mengajaknya berziarah ke makam bapaknya di Yasrib di temani ole Ummu Aiman. Di tengah perjalanan pulang ke Mekah, ibunya menderita sakit dan meninggal di perkampungan Abwa' antara kota Mekkah dan Madinah.

Beliau dibawa ke rumah Abdul Muththolib (kakeknya) untuk diasuh dan dikasihi melebihi anak-anaknya sendiri.

Saat Rosululloh SAW berusia 8 tahun, kakeknya meninggal dunia di Mekkah. Namun sebelum wafat beliau berpesan agar cucunya tersebut dirawat oleh paman dari pihak bapaknya, yaitu Abu Tholib

Kini Rosululloh SAW berada dalam asuhan pamannya yang sangat mencintainya. Abu Tholib merawatnya bersama anak-anaknya yang lain, bahkan lebih disayangi dan dimuliakan. Begitu seterusnya Abu Tholib selalu di sisi Rosululloh SAW, merawatnya, melindungi dan membelanya, bahkan hingga beliau di angkat menjadi Rosul. Hal tersebut berlangsung tidak kurang selama 40 tahun.

Pada saat Rosululloh SAW berusia 12 tahun, Abu Tholib mengajaknya berdagang ke negeri Syam. Sesampainya di perkampungan Bushro yang waktu itu masuk wilayah negeri Syam, mereka disambut oleh seorang pendeta bernama Buhairo.

Pada pertemuan tersebut, Abu Tholib menceritakan perihal Rosululloh SAW dan sifat-sifatnya kepada pendeta Buhairo. Setelah mendengar ceritanya, sang pendeta langsung memberitahukan bahwa anak tersebut akan menjadi pemimpin manusia. sebagaimana yang dia ketahui ciri-cirinya dari kitab-kitab dalam agamanya. Maka dia meminta Abu Tholib untuk tidak membawa anak tersebut ke negeri Syam, karena khawatir di sana orang-orang Yahudi akan mencelakainya. Akhirnya Abu Tholib membawa pulang kembali Rosululloh SAW ke Mekkah.

Pada usia 15 tahun, Rosululloh SAW ikut serta dalam perang Fijar yang terjadi antara suku Quroisy yang bersekutu dengan Bani Kinanah melawan suku Qois Ailan. Dan peperangan dimenangkan oleh suku Quroisy. Pada peperangan tersebut, Rosululloh SAW membantu paman-pamannya menyiapkan alat panah.

Setelah perang Fijar usai, diadakanlah perdamaian yang di kenal dengan istilah Hilful Fudhul, disepakati pada bulan Dzulqo'dah yang termasuk bulan Haram, di rumah Abdulloh bin Jud'an At-Taimi.

Sejarah IslamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang