MEMUTUS SILATURAHMI

121 6 0
                                    

Bab 76

بسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Menyambung silaturahmi adalah salah satu amalan yang mulia dan kewajiban dalam agama. Banyak ayat Al-Qur'an dan hadis yang memerintahkan kita untuk menyambung silaturahmi serta menjelaskan berbagai keutamaannya. 

Sebagian orang salah paham dalam memaknai silaturahmi, mereka menganggap semua perbuatan menyambung hubungan dengan orang lain walaupun bukan kerabat sebagai silaturahmi. Jelas ini tidak tepat secara bahasa ataupun secara istilah syar'i. 

Makna silaturahmi yang benar yaitu menyambung hubungan dan berbuat baik kepada karib-kerabat yang masih terikat hubungan nasab dengan berbagai bentuk kebaikan seperti saling menyayangi, memberi bantuan materi dan tenaga, mengunjunginya, memberi hadiah dan dengan cara lainnya.

Orang yang paling berhak disambungkan hubungan silaturahminya adalah kedua orang tua dan leluhurnya, anak, cucu dan seterusnya,  saudara kandung, paman, bibi, keponakan, kerabat dekat, kerabat jauh dan lainnya.

Banyak sebab seseorang memutuskan tali silaturahmi, baik karena hal yang remeh ataupun berat. Maka dari itu, bagi seorang muslim wajib menjauhi sebab-sebab terputusnya hubungan silaturahmi karena hakikatnya setanlah yang menggoda manusia agar memutus silaturahmi.

➡️ Silaturahmi merupakan bentuk ibadah yang memiliki banyak keutamaan di dalam islam, di antaranya yaitu:

Pertama, penyebab masuk surga.
Kedua, dipanjangkan usianya dan dilapangkannya rezekinya.
Ketiga, menumbuhkan rasa kasih sayang sesama saudara.
Keempat,menguatkan jalinan persaudaraan sesama muslim.
Kelima, menjadi sebab mendapatkan kemudahan dari setiap permasalahan dengan saling tolong menolong di antara mereka.

➡️ Memutus silaturahmi termasuk dosa besar dan terancam dengan adzab yang pedih. Ancaman bagi orang yang memutuskan tali silaturahmi di antaranya:

Pertama, dilaknat oleh Alloh.
Kedua, seseorang yang selalu menolak silaturahmi dari kerabatnya, maka ia bagaikan memakan bara api yang panas.
Ketiga, menjadi sebab tidak terkabulnya doa.
Keempat, hukumannya disegerakan di dunia sebelum di akhirat.
Kelima, mendapat ancaman dijauhkan dari surga.
Keenam, sebab pemutus kebaikan dan rahmat Alloh.
Ketujuh, penyebab kegelisahan dan kegundahan serta ketidakharmonisan dalam kehidupan.

Janganlah memutuskan hubungan silaturahmi karena Rosululloh SAW mengabarkan bahwa pada hari kiamat nanti, ketika manusia melewati sirot di atas punggung neraka jahannam, orang-orang yang melewati sirot akan terjerat oleh kail-kail pengait dari besi, disebabkan karena memutuskan tali silaturahmi . Sehingga mereka masuk ke dalam api neraka.

Sejarah IslamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang