CARA BERDAKWAH NABI SHOLLALLOHU 'ALIHI WASALLAM

82 5 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Dalam berdakwah, Rosululloh shollallohu ‘alihi wasallam memiliki metode-metode jitu yang menjadikan dakwah beliau berhasil di masyarakat.
Metode paling utama yang beliau dakwahkan adalah menyeru kepada tauhid sebelum yang lainnya.

Nabi shollallohu ‘alihi wasallam memberikan pengarahan kepada Mu’adz bin Jabal sebelum mengutusnya sebagai da’i ke Yaman. Beliau bersabda,

Sesungguhnya engkau akan menemui orang-orang dari ahli Kitab! Maka hendaknya yang pertama kali engkau serukan kepada mereka ialah persaksian bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah selain Alloh dan bahwa Muhammad adalah utusan Alloh.”

Kemudian, di antara metode Nabi shollallohu ‘alihi wasallam dalam berdakwah yaitu dengan membacakan ayat-ayat al-Qur'an kepada orang yang beliau dakwahi.

Al-Qur'an merupakan sebaik-baik sarana dalam mendakwahi seseorang. Ia adalah firman Alloh ta’ala yang memiliki pengaruh yang kuat dalam jiwa-jiwa orang yang mendengarnya.

Tidak sedikit manusia yang terbuka hatinya dan tergugah untuk menerima Islam setelah mendengar atau membaca beberapa ayat dari al-Qur'an. Ini adalah cara yang paling efektif dalam mendakwahi mad’u.

Di antara metode Nabi shollallohu ‘alihi wasallam dalam berdakwah yang lain yaitu beliau menyampaikan penjelasan tentang Islam dengan cara yang mudah dipahami oleh mad’u.

Hal ini sebagaimana yang dipesankan oleh Rosululloh shollallohu ‘alihi wasallam ketika akan mengirim dua sahabatnya yaitu Abu Musa al-Asy’ari dan Mu’adz bin Jabal ke Yaman. Kepada kedua utusan ini Nabi shollallohu ‘alihi wasallam berwasiat,

Permudahlah oleh kalian berdua dan janganlah mempersulit. Gembirakanlah dan jangan membuat orang lari.”
(HR. Bukhori)

Dalam berdakwah, Rosululloh shollallohu ‘alihi wasallam senantiasa memanfaatkan momen-momen penting untuk menyeru manusia, di antara momen tersebut adalah ketika seorang yang didakwahinya sedang sakit, apalagi sakit yang diduga akan membawa ajalnya, sementara ia belum masuk Islam, maka Rosululloh shollallohu ‘alihi wasallam tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk menyerunya kepada Islam dan dua kalimat syahadat.

Salah satu rahasia keberhasilan dakwah Rosululloh shollallohu ‘alihi wasallam adalah beliau tidak hanya menyeru manusia dengan lisan semata, akan tetapi beliau pun menjadi cermin bagi apa yang ia serukan.

Beliau tidak menyeru kepada suatu keutamaan melainkan beliaulah orang yang pertama kali melaksanakan keutamaan tersebut, dan beliau tidaklah melarang dari suatu keburukan melainkan beliaulah orang yang paling jauh dari keburukan tersebut.

Sejarah IslamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang