Bab 58
بسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kemunafikan adalah seseorang yang menampakkan keislaman tetapi di dalam hatinya meragukan dan membenci agama-Nya. Atau dengan kata lain, menampakkan keimanan secara zohir dan menyembunyikan kekafiran di dalam hati.
Seorang munafik, di hadapan manusia mengaku sebagai orang Islam dan menampakkan keislamannya, serta melakukan sebagian ibadah seperti sholat, puasa, haji dan sebagainya, walaupun di dalam hatinya tidak beriman kepada Alloh dan Rosul-Nya serta membenci amal-amal ibadah yang dia sendiri lakukan.
Nifaq ada dua macam, yaitu:
Pertama, Nifaq keyakinan yaitu bersemayamnya kekufuran di hati seseorang, baik karena adanya pendustaan, ataupun karena tidak adanya ketundukan hati, tetapi secara zhohir lisan dan perbuatan orang tersebut menampakkan keislamannya. Orang seperti ini tetap diperlakukan sebagaimana seorang muslim, sampai kekufuran yang ada di hatinya diwujudkan dalam bentuk kekufuran lisan atau perbuatan. Apabila hal ini terjadi, maka orang tersebut diperlakukan sebagai seorang murtad. *Nifaq ini termasuk nifaq akbar*
Kedua, Nifaq perbuatan yaitu ketika seseorang hanya mengerjakan beberapa sifat dan perbuatan orang munafik. Apabila semua perbuatan dan sifat-sifat yang menjadi karakter khusus orang-orang munafik dikerjakan, maka orang itu akan menjadi munafik tulen. Nifaq perbuatan termasuk nifaq asghor.
Sifat orang munafik banyak dijelaskan di dalam al-Qur'an dan sunnah. Di antara sifat-sifat utama kaum munafikin adalah:
1) Membenci dan mendustakan Rosululloh saw.
2) Membenci dan mendustakan sebagian ajaran Islam.
3) Bergembira terhadap kemunduran Islam dan bersedih atas kemajuan Islam dan umat Islam.
4) Apabila berbicara berdusta, apabila berjanji mengingkari dan jika diberi amanah berkhianat.
5) Gemar memuji orang-orang kafir.
Ada beberapa sifat munafik yang *terkadang juga menghinggapi orang-orang beriman* dan termasuk nifaq asghor yang harus diwaspadai seperti mengkhianati amanah, berbohong, malas sholat khususnya sholat jamaah di masjid dan sebagainya.Barangsiapa yang tidak berhati-hati dari semua itu, maka orang tersebut dapat terjatuh pada perbuatan nifaq akbar. Demikian berbahayanya kemunafikan, sampai-sampai para sahabat Nabi SAW pun sangat takut jika mereka terjatuh kepadanya.
Seorang muslim hendaknya berhati-hati terhadap sifat-sifat kemunafikan Jika didapati dalam dirinya salah satu sifat kemunafikan, maka hendaknya ia segera bertaubat darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejarah Islami
Historical FictionBelajar bareng2 supaya pinter bareng2!🙌🏻 Semoga, apa yang kalian baca bermanfaat & manjadi sumber pengetahuan kita semua :) Manusia miskin ilmu, masih banyak belajar dan akan terus belajar. -AKU- ⚠️ sebagian bahas tentang fiqih , cerita nabi dll T...