Nabi Yahya 'alaihissalam adalah anak dari nabi Zakaria 'alaihissalam. Nabi Yahya 'alaihissalam adalah orang yang sangat patuh dan taat terhadap kedua orang tuanya, tidak pernah sombong ataupun durhaka. Beliau senatiasa menjauhi akhlak tercela lainnya dan melaksanakan segala kebaikan.
Dikalangan Bani Isroil, Nabi Yahya 'alaihissalam dikenal sebagai seorang ahli agama dan juga penghapal Taurot. Ia termasuk orang yang pintar dan pandai dalam berpikir dan bertindak serta rajin dalam melaksanakan ibadah di waktu siang dan malam hari.Di kalangan kaumnya, Nabi Yahya 'alaihissalam juga terkenal sebagai seorang yang menguasai masalah keagamaan. Beliau dipercaya menjadi hakim dalam hukum agama dan memiliki usaha yang tegas untuk menegakan agama Alloh ta'ala.
Nabi Yahya 'alaihissalam adalah sosok pemberani dan tegas dalam mengambil keputusan, menegakkan kebenaran meski harus menentang penguasa. Beliau tidak pernah takut apabila dihina orang. Beliau mengajak kaumnya untuk bertaubat dan menyembah hanya kepada Alloh ta'ala.
Sebenarnya kisah Nabi Yahya 'alaihissalam tidak dapat dipisahkan dari kisah ayahnya yakni Nabi Zakaria 'alaihissalam. Nabi Zakaria 'alaihissalam dan anaknya Nabi Yahya 'alaihissalam sama-sama diutus kepada Bani Isroil yang zolim, melakukan banyak maksiat dan kerusakan merajalela dimana-mana.
Begitupun dengan para penguasanya, Bani Isroil memiliki raja-raja yang kejam dan berbuat kerusakan. Raja Herodes adalah penguasa palestina yang dikenal paling jahat dan berbuat semena-mena terhadap rakyatnya. Dialah yang memerintahkan pasukannya untuk membunuh Nabi Zakaria 'alaihissalam dan Nabi Yahya 'alaihissalam.
Disebutkan bahwa yang melatarbelakangi pembunuhan Nabi Yahya 'alaihissalam di antara yang paling masyhur adalah ketika Raja Herodes pada saat itu ingin menikahi mahromnya atau wanita yang tidak halal dinikahi, lalu Nabi Yahya 'alaihissalam melarangnya, hingga raja Herodes merasa jengkel padanya.
Pada saat wanita tersebut berduaan dengan sang raja untuk melakukan apa yang diinginkan sang raja, wanita tersebut meminta darah Yahya 'alaihissalam. Raja mengabulkan permintaan wanita itu. Ia kemudian mengirim seseorang untuk membunuhnya. Ia kemudian datang dengan membawa kepala dan darah Nabi Yahya 'alaihissalam dalam sebuah baskom. Ada yang meriwayatkan bahwa wanita itu langsung mati seketika itu juga.
Nabi Yahya merupakan sosok yang sabar dan tegar dalam berdakwah meskipun harus mempertaruhkan diri dengan nyawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejarah Islami
Narrativa StoricaBelajar bareng2 supaya pinter bareng2!🙌🏻 Semoga, apa yang kalian baca bermanfaat & manjadi sumber pengetahuan kita semua :) Manusia miskin ilmu, masih banyak belajar dan akan terus belajar. -AKU- ⚠️ sebagian bahas tentang fiqih , cerita nabi dll T...