Bab 57
بسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
*Kedigdayaan* adalah ilmu bela diri yang ditambah dengan *ritual mistik* tertentu, baik yang jelas atau yang samar, seperti meditasi, "pengisian", pembacaan mantra dan lainnya dengan tujuan menambahkan kekuatan ghaib ke dalam ilmu beladirinya. Kedigdayaan di masyarakat sering juga dinamakan dengan kesaktian.
Kedigdayaan juga bisa didapat tanpa melalui pembelajaran ilmu beladiri, tetapi hanya dengan *"pengisian"* semata. Pada jalur ini seseorang bisa mendapatkan kedigdayaan yang biasanya diterapkan tanpa kesadaran pemiliknya. Yang dimaksud dengan "pengisian" di sini adalah *"tersambungnya"* kekuatan fisik sang pemilik dengan kekuatan dan kesanggupan setan dari bangsa jin sehingga mampu melakukan hal-hal yang biasanya tidak sanggup dilakukan olehnya, seperti menerapkan jurus rawarontek, waringin sungsang, lembu sekilan, tenaga dalam, berjalan di atas air, memakan api, menikam bagian tubuh dengan benda tajam tanpa ada bekas luka, merayap di dinding, berlari di atas atap dan lain-lainnya.
Bentuk ketersambungan di atas bisa dengan masuknya setan dari bangsa jin ke tubuh seseorang atau cara ghaib lainnya yang tidak diketahui dengan panca indra.
Semua bentuk kedigdayaan biasanya didapat melalui ritual-ritual kesyirikan yaitu mempersembahkan bentuk peribadatan kepada setan baik dengan cara meditasi, sesajen atau ritual-ritual lainnya.
Ritual-ritual kesyirikan kedigdayaan tersebut sangatlah samar dan terlihat sepele seperti hanya menundukkan kepala kepada simbol-simbol tertentu, memecahkan telur di tempat tertentu, mandi atau minum air yang dimantrakan dengan mantra setan, membayarkan "mahar" kepada dukun, membacakan atau dibacakan atasnya mantra tertentu secara sukarela.
Adapun ilmu bela diri murni tanpa unsur kesyirikan, maka hal itu dibolehkan. Akan tetapi, sering kali banyak dari jenis-jenis beladiri yang dimasukkan secara samar kemistikan di dalamnya.
Islam menganjurkan agar umatnya menjadi umat yang kuat dan tangguh. Akan tetapi, kekuatan tersebut harus diperoleh dengan cara-cara yang syar'i dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Seperti berlatih ketangkasan, berolahraga dan olah fisik lainnya.
Adapun ilmu kedigdayaan maka harus dijauhi karena termasuk bagian dari kesyirikan. Siapa saja yang memiliki ilmu kedigdayaan wajib baginya untuk bertaubat dan meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejarah Islami
Historical FictionBelajar bareng2 supaya pinter bareng2!🙌🏻 Semoga, apa yang kalian baca bermanfaat & manjadi sumber pengetahuan kita semua :) Manusia miskin ilmu, masih banyak belajar dan akan terus belajar. -AKU- ⚠️ sebagian bahas tentang fiqih , cerita nabi dll T...