"Bisakah aku menjadi purnama? Membuat orang-orang bahagia saat melihatku walaupun digelapnya malam."
–AthenaWiatamaHusein–
///////
"Mana kucing gue?!" tagih Athena menadahkan tangannya setelah ia dan Mega sampai di kamar.
Mega mendecak pelan. "Dasar, gak sabaran lo. Nih!" Mega memberikan tas toko berukuran besar pada Athena.
Athena mengambilnya dengan mata berbinar. "Makasih cintakuuu! Makin sayang deh!" ujar Athena.
Mega mendengus melihatnya, tapi tak bisa dipungkiri ia ikut tersenyum melihat Athena sesenang ini. Walaupun hanya dengan boneka kucing yang ia berikan.
Athena memang sangat menyukai kucing. Tapi ia tidak bisa memelihara kucing sungguhan karena suatu hal. Jadi sampai sekarang Athena hanya merawat boneka-boneka kucingnya. Sudah banyak bentuk bahkan jenis ukuran boneka kucing yang ia koleksi. Berjejer rapi di lemari khusus menyimpan boneka kucing kesayangannya.
"Wiihh! Ini jenis Siberian kan?!" Athena menunjukkan boneka kucing berwarna putih ke abu-abuan di tangannya pada Mega.
"Iya, itu gue dapetinnya susah. Limited edition tuh! Harus di jaga baik-baik!" ujar Mega.
"Pasti. Gue pasti jaga dengan sepenuh hati, jiwa dan raga pokoknya!"
Mega tersenyum menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Athena yang begitu senang di kasih boneka kucing. Bahkan gadis itu tampak begitu menggemaskan memeluk boneka kucing itu.
"Na, gue mandi dulu ya. Gerah." Mega berjalan menuju kamar mandi. Membersihkan tubuhnya yang begitu terasa lengket.
///////
"Setres lo?" tanya Mega setelah keluar dari kamar mandi.
Athena tidak menyahut. Ia tetap bermain dengan boneka kucing yang di berikan Mega padanya.
Mega Aurelia. Siapa yang tidak kenal gadis cantik itu? Tentu semuanya tahu dan kenal dia siapa. Mega adalah seorang aktris, model dan juga seorang penyanyi terkenal. Dia sering syuting film dan juga konser untuk promosi album-albumnya. Nama Mega Aurelia sudah melejit dua tahun terakhir ini. Jadi tidak heran jika perempuan cantik itu banyak di kenali oleh orang-orang. Tak lupa Mega juga banyak mendapatkan penghargaan berkat prestasinya.
Usia Mega lebih tua dua tahun dari Athena. Mereka sudah bersahabat sejak SD dan orangtua mereka juga saling kenal. Jadi mereka tidak sungkan lagi untuk memanggil satu sama lain hanya dengan sebutan nama. Sudah seperti saudara sendiri.
Dan hari ini Mega memutuskan untuk pergi ke Bandung setelah pekerjaannya selesai, sekalian berlibur menghabiskan waktu bersama Athena yang tidak sempat mereka lakukan setelah kepindahan gadis itu.
Mega berdiri di meja belajar Athena sembari mengeringkan rambutnya yang basah. Mega membuka sebuah buku di atas meja belajar Athena dan membaca tulisan yang tertera di sana.
Di gelapnya malam, aku ingin menjadi sang purnama yang selalu bersinar di angkasa. Menerangi orang-orang yang ku sayang berjalan di tengah kegelapan. Menerangi setiap langkah yang tersesat supaya bisa kembali ke jalan yang seharusnya mereka lewati. Walaupun hanya sebentar, aku tetap ingin menjadi cahaya yang selalu menemani dan memberikan kebahagiaan. Tanpa hujan ataupun ucapan penyesalan.
-AthenaW.H-
Mega terdiam membaca tulisan tersebut. Kata-kata yang di tulis Athena dengan rapi yang menyimpan begitu banyak makna di dalamnya. Makna tersirat yang tidak akan bisa di tebak oleh orang lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY [ END ]
Fiksi Remaja"Aku tidak pernah menyalahkan rindu, sebab rindu hadir karena adanya KENANGAN." ~ Dewa Althaf ~ "Aku juga tidak pernah menyalahkan pertemuan, meskipun akhirnya adalah PERPISAHAN." ~ Athena Wiatama Husein~ >>>> Dewa Althaf. Satu nama yang di pandang...